••
"Boleh aku menemui nya?!"
"Hah"
"Tolong temani aku ke makam Yunseong"
Percakapan singkat itu terjadi di gerbang sekolahan. Hyunseo yang awalnya ingin melangkah menuju halte,terhenti ketika Haechan menarik lengannya kuat.
Dan berakhir lah mereka di sini
Di sebuah pemakaman, yang Hyunseo baru pertama kali datang berkunjung semenjak 2 bulan silam.
Sebenarnya Hyunseo tidak ingin menginjakkan kaki di tanah pemakaman ini. Sungguh. Rasanya masih terasa menyesakkan ketika harus melihat sebuah nisan berukirkan nama lelakinya. Ada rasa, masih belum menerima dan rela di sana. Tapi sudahlah.
Hyunseo berdiri sekitar dua langkah jauh di belakang Haechan. Haechan yang berjongkok di dekat makam,enggan Hyunseo tatap.
Matanya masih sibuk menatap langit yang mulai menggelap. Sepertinya akan turun hujan.
"Kamu ga kedinginan kan. Di surga ada selimut kan,Seong" Hyunseo bermonolog sendiri dengan suara pelan. "Kalo enggak ada. Kamu harus janji datang padaku. Aku bakal meminjam kan selimut" lanjutnya. Beberapa detik kemudian. Barulah Hyunseo hentikan tatapnya dari langit, memilih kembali menatap nisan yang sedikit terlindungi punggung lebar Haechan.
"Udah yuk seo" entah detik keberapa Haechan sudah berdiri di depan Hyunseo.
Hyunseo tersenyum "kamu duluan aja. Aku mau ngasih sesuatu dulu sama Yunseong"
"Baiklah aku tunggu di parkiran ya. Cepat sedikit" Hyunseo mengangguk pelan. Dan Haechan pun berlalu dari sana. Meninggalkan Hyunseo yang mulai bergerak mengambil sesuatu dari dalam tas miliknya.
"Haruskah aku bertanya apa kabar"
"Ck bodoh jika aku bertanya begitu. Jelas-jelas aku tau kamu pasti baik-baik saja di sana" tangannya terangkat untuk mengusap nisan itu."Maaf!aku ga pernah ngunjungin kamu. Kamu ga marah kan" seiring dengan itu setangkai bunga Hyunseo letakkan di dekat nisan. Senyum hangat dia lemparkan. "Aku pamit ya Seong, tapi kamu tenang aja besok aku janji bakal kunjungi kamu lagi. Jangan sedih sedih di sana. Sampai jumpa pelangi nya Jung Hyunseo" kekehan yang di buat-buat terukir di ujung kata. Mata Hyunseo memanas. Hah sial. Dia tak boleh menangis.
••
Dan benar seperti dugaan. Baru setengah perjalanan hujan langsung mengguyur tanah kota. Yang mau tak mau membuat Haechan dan Hyunseo harus menepi dulu di salah satu cafe.
"Maaf ya seo. Harusnya tadi aku bawa mobil aja" cakap Haechan yang tak enak hati pada Hyunseo.
Hyunseo hanya tersenyum dia minum susu panasnya, dan lalu berujar "iya gapapa. Santai aja Chan"
"Menurut kamu hujannya bakal reda kapan" kali ini Hyunseo yang bertanya sambil melihat area jalanan yang mulai lengang.
Haechan menatap langit dari dalam cafe, dia berfikir sejenak. Mungkin untuk memprediksi "bentar lagi juga bakal berenti"
Hyunseo tersenyum samar mendengar jawaban Haechan "kalo Yunseong ada di sini. Pasti dia bakal jawab. Hujannya bakal berhenti nanti malam, atau bisa berlanjut sampai pagi. Jawaban yang selalu tepat sasaran"
"Seo"
"Hm iya"
"Masih belum bisa lupain Yunseong?!"
•••
[05.september.2019]
[Kamis]
KAMU SEDANG MEMBACA
touch your heart | Lee Haechan✓
Short Story||Lee Haechan ||Jung Hyunseo Hyunseo hanya ingin merasakan detak jantung yang dulu suka di dengar nya dari lelaki pelangi nya.