O1. Kesalahan Fatal

6.1K 687 232
                                    

Awal dari segala awal.

.

Rahangnya di biarkan jatuh, Jeongwoo menganga begitu melihat pantulan dirinya sendiri di cermin.

Wig panjang senada dengan rambut aslinya tergerai sampai punggung, wajahnya yang semula polos tanpa olesan make up kini berwarna karena make up kepunyaan kakak perempuannya Yoonbin.

Celana jeans selututnya hilang di gantikan oleh setelan rok panjang sampai betis menutupi kaki jenjangnya. Belum lagi pita biru yang menghiasi puncak kepalanya semakin menambah kesan feminin pada Jeongwoo.

"INI SIAPA!?"

Teriakan Jeongwoo yang memenuhi seluruh kamar Yoonbin malah di hadiahi tawa puas dari empat manusia di depannya.

Jihoon yang paling heboh. Dia sampai tiduran diatas karpet sambil memegangi perutnya yang kram gara-gara kebanyakan tertawa. Yeongue tertawa keras sambil menyandar di sisi tubuh Yoonbin yang hanya tertawa kecil.

Sedangkan kakaknya Yoonbin yang turun tangan mendandani Jeongwoo tersenyum puas tapi tawa geli tidak bisa di sembunyikan lagi. Perempuan berusia duapuluhan itu akhirnya tertawa keras sambil memeluk Jeongwoo prihatin dari samping.

"Kamu cantik ko, asal jangan pake celana pendek aja." Di sela tawanya, perempuan itu membenarkan letak pita yang membelit di kepala Jeongwoo.

Semuanya gara-gara permainan Truth or Dare usulan Jihoon beberapa menit yang lalu. Belum apa-apa Jeongwoo udah kena tunjuk, mana pilih Dare pula, jelas Jihoon bahagia.

Jeongwoo langsung dikasih tantangan buat cosplay jadi gadis anggun nan lemah gemulai komplit bersama rambut panjangnya. Kakak Yoonbin yang kebetulan buka salon gak keberatan sama sekali sewaktu Jihoon minta buat dandanin Jeongwoo.

Dan yah, yang sekarang ini bukan Narendra Jeongwoo. Melainkan Namira Jeongyeon. Kalau kata Yeongue sih, adiknya Jeongyeon duakali tapi beda rahim.

"Jeongwoo cantik juga kalo jadi cewek," komentar Jihoon yang sekarang sudah duduk sambil mengamati Jeongwoo dari atas sampai bawah. "Lucu tau, tapi kalo beneran jadi cewe pasti tomboy."

"Ayo foto dulu," Yeongue berdiri seraya mengangkat ponselnya tinggi, mengajak Jeongwoo selca lalu keduanya berpose seperti orang pacaran.

Dempetan, mana pose Jeongwoo genit sambil manyun-manyun ke kamera. Padahal siapa juga yang tadi marah-marah gak terima tapi sekarang malah pose alay?

Iya, Jeongwoo doang emang.

"Ikutan dong," Jihoon bergabung di sebelah kiri Jeongwoo. Melingkarkan satu tangannya di bahu Jeongwoo sedangkan tangannya yang lain menyerahkan ponselnya pada Yoonbin, minta di fotoin.

"Ikutan juga dong," kakak perempuan Yoonbin gak mau kalah. "Bin, fotoin kita ayo cepet."

Kalau sudah gini, Yoonbin otomatis jadi tukang foto dadakan. Mengambil ponsel Jihoon dan mulai mengambil foto dari empat manusia yang berjejer mendempet Jeongwoo di tengah.

"Kali-kali Jeongwoo jadi model rambut salon Mba ya, Yeongue juga. Aura Yeongue kaya cewek nerd tapi lucu gitu."

Yeongue mendelik, Jeongwoo menghela napasnya berat. Yoonbin yang duduk kembali di sofa menyeringai tipis.

"Gue share boleh ya, Woo?"

"Eh, jangan kak!" Jeongwoo spontan mendekat kearah Jihoon yang sibuk sendiri dengan ponselnya. Bahaya bung kalau sampai di share, reputasinya sebagai Ace eskul softball bisa terancam.

Wrong Accusation +hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang