O3. Lebih Dari Rusak

3.2K 565 129
                                    

Apapun keputusan yang diambil, hati harus siap menerima konsekuensi.

♧♧

Untuk kedua kalinya, Jeongwoo terkejut melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Tidak menyangka akan melakukan hal bodoh --menurut Jeongwoo, ini untuk yang kedua kalinya. Polesan make up natural sedikit membuat Jeongwoo pangling pada mukanya sendiri.

Bibirnya pink, diatas pipinya ada rona samar warna merah. Kalau kata kakaknya Yoonbin itu gaya make up kekinian yang membuatnya mendengus sendiri ketika melihatnya.

Kekinian ya, Jeongwoo melihatnya malah jadi seperti orang yang habis di pukul telak.

Wig panjang yang senada dengan rambut aslinya kini di kepang sederhana di kedua sisi, poni hitamnya yang entah kenapa bisa bergelombang sedikit di belah tengah.

"Gue cantik banget," Jeongwoo malah ketawa, geli sama penampilannya sendiri. "Visualisasi Jeongwoo kalo punya kembaran cewek gini kali ya," 

"Ganti baju gih, Mba udah pilihin baju yang gampang buat kamu pake."

Perempuan berusia duapuluhan ini menarik bahu Jeongwoo agar berdiri, mendorongnya kesalah satu ruangan di ujung yang ada di salonnya sendiri.

Dia menurut, setelah puas memandangi dirinya sendiri di cermin Jeongwoo masuk keruangan yang ditunjuk perempuan tadi. Pintu di tutup dan Jeongwoo tidak bisa menahan decakan puasnya ketika melihat satu stel baju yang menurutnya keren.

Gak Yoonbin, gak kakaknya, kalau masalah baju emang top kakak-adik satu ini.

Tapi raut wajahnya berubah ketika sadar tidak hanya ada satu stel baju di gantungan tadi, melainkan ada satu pakaian dalam wanita juga lengkap bersama busa bohongan di dalamnya.

"MBA, KO ADA ININYA!?"

"MBA, AKU GAK MAU PAKE INI!"

"MBA, AKU GAK BISA PAKE GINIAN!"

"MBA, AKU INI COWOK!"

"MBAAAA!"

Yeongue sudah tertawa keras diatas kursinya sendiri, Jihoon apalagi. Dia sampai menangis gara-gara terlalu puas menertawakan Jeongwoo barusan.

Akhirnya perempuan berusia duapuluhan ini ikut masuk kedalam ruangan yang sama dengan Jeongwoo, sudut bibirnya tidak bisa untuk tidak tersenyum geli ketika mendapati raut wajah Jeongwoo yang nelangsa.

Dia menepuk puncak kepala Jeongwoo prihatin, tangannya mengambil alih gantungan baju di tangan Jeongwoo dan mulai melucuti satu persatu baju yang menggantung disana.

"Cewek mana ada yang dadanya bidang sama rata gini, Woo? Maaf ya, tapi kali ini kamu harus pake yang ginian."

Harusnya dari awal Jeongwoo menolak Dare dari Jihoon waktu itu.

♧♧

"Suara lo agak cemprengin dikit Woo, mana ada cewek suaranya berat gini."

Jeongwoo mendengus seraya menatap Yeongue lewat kaca spion dengan jengah. Kali ini mereka berada di mobil Jihoon untuk menuju lapangan yang Jeongwoo jadikan tempat janjian bersama Haruto.

Wrong Accusation +hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang