#6

625 54 46
                                    

*mungkin ini terakhir aku update bulan ini, dikarenakan mau fokus ujian:")
Tapi bulan april aku usahain update lagi.
Terimakasih yang udah mau baca,
Vote dan komen kalian bermanfaat bgt buat aku, jd semangat nglanjutin ceritanya.
Hehehhe.
🌼🌼






Happy  Reading 🌚

Seperti biasa, setiap paginya Jeongin selalu membuatkan sang suami makanan pagi, atau yang sering kita kenal sebagai sarapan.

Walaupun Jeongin tidak tahu, eh ralat. Walaupun Jeongin belum tahu apa makanan kesukaan Hyunjin, tapi ia tetap memasak makanan seadanya. Dan yang Jeongin suka, Hyunjin menyukai makanan buatannya.






Tapi?








Tapi tidak untuk kali ini,  Hyunjin bangun dengan raut muka yang tidak bisa dibilang baik. Ia nampak sangat kesal, ia seperti sedang memiliki masalah.

"kak Hyunjin kenapa? ". Tanya Jeongin sambil menuangkan teh hangat kedalam cangkir.

Hyunjin diam.

"kak? ". Tanya jeongin yang kedua kalinya.

"lo bisa diem gak sih! Lagi pusing gue". Bentak Hyunjin.

"ma-maf kak,, ". Jeongin menundukan kepalanya karena takut.

"yaudah diem, anak kecil gausah banyak ngomong".

Anak kecil ? What? Gue gak salah denger?
Lah itu burung besar yang selalu nemplok ditubuh jeongin apa? ~ batin author.


Setelah melontarkan kalimat terakhirnya, Hyunjin langsung pergi keluar apartemen, jeongin membiarkan itu ia tak mau sang suami tambah marah jika ia melarangnya.

Jeongin hanya pasrah, masakan yang ia buat tak di makan sang suami, dilirik aja kaga.  Walaupun hanya nasi goreng+telur, menurut  jeongin ini enak.

Disisi lain..

Hyunjin menghampiri Ryujin, ia menjelaskan panjang lebar hubungannya dengan Jeongin.

Ya, Ryujin tahu kalau Hyunjin sudah menika dengan Jeongin.

Ryujin ingin mengakhiri hubungannya dengan Hyunjin, tetapi Hyunjin menolak hebat, ia mau melakukan apapun untuk Ryujin asalkan hubungannya tidak berakhir.

Setelah mereka berdua sepakat, akhirnya Ryujin memilih untuk menginap di apartemen Hyunjin untuk malam ini. Ia ingin melihat sosok yang menjadi istri sang pacar tersebut.



•°•

Pukul 21.30

Jeongin belum bisa menenangkan dirinya, Hyunjin yang dari tadi pagi keluar sampai sekarang belum balik balik.

Eh basahanya,  maapkeun🙏














Tiba tiba...

Ceklek..

Akhirnya, yang ditunggu tunggu Jeongin pulang. Tapi ia tak sendirian, ia menggandeng seorang wanita cantik.
Mereka terlihat sangat mesra.

Ryujin.

"eh lo, buatin kita minum dong haus nih". Suruh Ryujin sambil menatap Jeongin tajam.

Jeongin diam, ia belum bisa menerima kenyataan.

"woy, lo punya telinga gak sih? ". Bentak Ryujin.

Jeongin yang menyadari teriakan Ryujin langsung saja pergi kedapur untuk mengambilakan minuman untuk tamu tak di undang.

Setelah membuatkan minuman, jeongin kembali keruang tamu. Ia kaget melihat sang suami dengan pacarnya sedang melakukan ciuman panas disofa.
Tanpa mereka sadari, jeongin melihatnya, ia menangis. Kalau Jeongin punya keberanian untuk ngomong jujur,  Jeongin sekarang mulai sayang sama suaminya.

Ya, jeongin sayang.

"ini minumannya". Jeongin menaruhkan minumannya ke meja ruang tamu.

Setelah itu, jeongin langsung pergi kekamarnya. Sekarang jeongin punya kamar sendiri, itu bukan kamar si sebenernya, cuma gudang kecil. Tapi jeongin bersihin dan jeongin tata rapi, jadilah kamar Jeongin.

Didalam kamar, Jeongin menangis. Ia melihat mereka bercumbu didepan matanya sendiri. Dada jeongin begitu sesak, sulit sekali untuk meredakan tangisannya.

Setelah beberapa menit,  tangisan jeongin mulai mereda, ia memberanikan diri keluar dari kamarnya untuk melihat mereka kembali. Jeongin penasaran, apakah cewe tadi sudah pulang, apa masih disini.

Jeongin melihat diruang tamu, tetapi tidak melihat mereka berdua, jeongin merasa senang, akhirnya Ryujin telah kembali ke habitatnya.

Tiba tiba...

"ahh enak sayang terus".

Jeongin kembali meneteskan air mata, ia mendengar suara desahan dari kamar Hyunjin.

Kenapa kak hyunjin jahat sama jeje,  hikss.. ~ batin jeongin.










Cetarr..

Jeongin tidak senagaja menyenggol vas bunga yang ada di ruang tamu. Dengan terburu buru jeongin langsung membersihkan serpihan-serpihan kaca yang berserakan dilantai.

Aktivitas Hyunjin dan Ryujin terganggu karena ulah jeongin, hyunjin keluar dan...

"woy! Emang lo gabisa diuntung ya, itu vas bunga mahal bego, tubuh lo sama vas itu mahalan vasnya tau ga". Bentak hyunjin sambil menjambak rambut halus jeongin.

"maaf kak, jeje gak sengaja hikss,,". Jeongin menahan rasa sakitnya.

"makanya kalo punya mata tu dipake". Hyunjin melempar serpihan kaca ke wajah jeongin, serpihan kaca tersebut mengenai pipi gembulnya, alhasil pipi bagian kiri jeongin berdarah hebat.

"akhh kak,, sakit". Jeongin meringis kesakitan sambil memegangi pipinya yang berdarah itu.

"itu akibat buat lo jalang". Kali ini yang bicara bukan hyunjin melainkan ryujin.

"nih gue tambah". Ryujin melemparkan serpihan kaca ke tubuh jeongin, pas pada bagian leher jeongin.

"akhh sakit, hikss". Sudah sakit tambah sakit ditambah sakit lagi, jeongin sudah lemas ditempat, darah merah terus mengalir dari leher dan pipi jeongin.

Tiba tiba..










































...........
Udah dulu yaa hehehe
Maaf aku gakbisa double update 🙏
Vote ya
Semakin banyak vote semakin banyak aku update, heehe👍
Gomawo❤
Typo? Mianhaee



Sekian,
Byee💋




DIJODOHIN (HYUNJEONG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang