Dasar anak pembawa sengsara sudah diberi ini itu masih saja tak bersyukur, buat bangga saja tidak tapi banyak maunya, bisakah buat kami tenang sebentar saja!!."
Itu adalah bentakan-bentakan kedua orang tuaku, setelah pada akhirnya aku memutuskan untuk menyelinap tengah malam ke kamar mereka dengan sebuah benda mengkilat dari dapur yg ku asah setajam mungkin.
Menusukan nya ke kerongkongan dan perut mereka hingga baju, tangan, dan wajahku kotor dengan cipratan noda merah.
Yah..
Sekarang barangkali aku sudah membuat mereka tenang dan diam untuk selamanya.
Pikirku.
TIDAK SALAH BUKAN? SOALNYA INI MEREKA YG MINTA.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Brutal
Short StoryKisah slince of life seputar Psikopat, Kanibal dan Hantu. Ada yang murni buatan sendiri, begitupun ada juga yang murni hasil jiplak. Kalian bisa memilih cerita secara acak. Selamat membaca.