Telepon

73 15 0
                                    

Pada suatu malam tepatnya pada jam 00.00 suara telepon rumah membangunkanku dari tidur nyenyak. Kebetulan di rumahku sedang tak ada siapa-siapa karna ayah dan ibu sedang pergi ke luar kota.. dan aku berbohong pada mereka bahwa aku menginap di rumah teman.

Aku beranjak dari tempat tidurku untuk mengangkat telepon itu di ruang tamu.

Cklak...

pip

pip

pip

kresek...kresek

"Hallo dengan kediaman nyonya laurels."

trak

trak

titttttttt.....

"Hallo dengan kediaman nyonya laurels..."

kresek....kresek...trak...trak

pip

pip

pip

piiiiiiiiiip.....

kratak...kratak

"Hallo tuan dimana pun anda berada tolong jangan mempermainkan orang, ini sudah malam..."

"ha.."

"Kyle apa kau ada di rumah?"

"Ah ibu.. ku kira siapa.. ada apa ibu meneleponku malam-malam begini, aku ada dirumah teman"

"Apa kau baik-baik saja kyle??"

"Wo wo wo kenapa ibu khawatir sekali, aku baik-baik saja, lagi pula aku kan sudah biasa ditinggal bukan?
memang nya kenapa ibu??"

"Ahhh.. syukurlah kau aman, Tadi tetangga kita nyonya dael menelepon ibu.. katanya ada seorang pria membawa radio dan parang ke rumah kita dari belakang rumah, dia mencokel pintu belakang dengan linggis".

Aku tak bergerak sedikitpun dari posisiku memegang telepon rumah.. bulu kuduku meremang.. kakiku lemas menunggu ibu megucapkan kalimat demi kalimat dalam telepon.

"Dan kau tau pria itu lalu menye..
TUNGGU!.. telepon ini!!!!.."




Aku menangis








"KYLE CEPAT KELUAR RUMAH DARI ARAH DEPAN SEKARANG JUGA!!!


Tap.. tap.. tap.. krekk

Akupun berbalik kebelakang















"KETEMU!!!!"


Dan seketika itu dunia menjadi hitam.

We Are BrutalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang