10- logika atau Hati

25 3 0
                                    

"Berisik,diem aja lo" jawab iqbal sinis

Nasya memperhatikan iqbal di depannya lelaki rese yang sangat jangan tersenyum itu,tapi entah kenapa bibir nasya mengembangkan senyum lebar melihat iqbal.
Tak sengaja iqbal melihat senyum teduh gadis didepannya membuat ia ingin mencubit pipinya.

Sial! Bego lo bal,ngapain lihatin gadis gak jelas ini,umpat iqbal dalam hati sambil mengalihkan pandangan

"Udah selesai"

"I..iya makasih" jawab nasya gugup

Iqbal berdiri dan meninggalkan chanasya sendiri ditempat itu

"Al..albafah" panggil nasya lirih

"Hm" jawab iqbal

"Ini obat merah lo ketinggalan"

Iqbal menengok ke arah gadis itu dan mengambilnya.

*****

Sambil berjalan menuju tempat perkemahan yang masih terbilang jauh,nasya beristirahat sejenak dadanya terasa sesak dengan hidung yang mengeluarkan cukup banyak darah. Iqbal yang didepannya tak mempedulikan apa yang dilakukan gadis dibelakangnya dan tetap fokus berjalan kedepan.
Beberapa menit berjalan iqbal menengok kebelakang, ternyata kenapa hayoo?
Ternyata chanasya belum menyusulnya,tapi iqbal mencoba untuk tidak memikirkan nya.

Tapi entah kenapa semenjak ia mengikuti rasa ingin tak peduli tapi hatinya tetap berkata untuk kembali menghampiri nasya dan memastikan apakah dia baik-baik saja.

"Lo dimana chanasya" tanya iqbal dalam hati

"Gak waras lo bal,mikirin gadis gak jelas itu" iqbal mengacak-acak rambutnya

Iqbal memutuskan menentang rasa tidak pedulinya kepada chanasya,iqbal membalikkan badan dan berlari secepat mungkin mencari sosok chanasya dimana,tak membutuhkan waktu lama akhirnya iqbal menemukan sosok gadis itu duduk dibawah pohon sembari memegangi hidungnya.

"Chanasya" panggil iqbal dari kejauhan

Nasya menengok dan mencari sumber suara yang memanggilnya

"Nasya" panggil ulang iqbal yang masih mencoba mengatur nafas nya

Chanasya langsung menundukkan kepalanya,membuat iqbal tak bisa melihat paras cantik nya yang tertutupi helaian rambut panjang nya

"Lo kenapa?" Tanya iqbal memastikan

"Gapapa gue capek aja"

"Kalo diajak bicara lihat orangnya bukannya nunduk"

Tak ada jawaban yang terlontar kan dari gadis didepannya itu

"Chanasya" panggil iqbal dengan suara lembut yang jarang ia dengerkan

"Hm" jawab nasya memulai menengok kearahnya

Iqbal dibuat terkejut dengan tangan dan hidungnya yang mengerluarkan banyak darah,sontak iqbal sangat panik entah apa yang membuat nya menjadi peduli dengan perempuan

"Lo mimisan nas?" Tanya iqbal

"I..iya" jawab nasya gugup

"Kenapa lo gak panggil gue kalo lo mimisan sebanyak ini,kenapa lo malah diem aja" tanya iqbal beruntun
Dan baru kali ini sosok iqbal albafah ngomong lebih dari 5 kata dengannya,nasya yang mendengar ocehan dari iqbal hanya diam.

"Gue gak mau ngerepotin lo" nasya mencoba membuka suara

Tanpa menjawab lagi iqbal mengambil tisu di tas nya dan segera membersihkan darah di tangan dan hidung nasya, chanasya yang melihatnya hanya bisa mematung pasrah.

"Kenapa lo ngelakuin ini?" Tanya nasya mengawalinya

"Gue kasihan aja" jawab iqbal logis

"Cepatan jalan" suruh iqbal

Nasya segera mengambil tas disampingnya dan berusaha berdiri, mengikuti jalan iqbal.
Beberapa menit melangkah chanasya merasakan kepalanya pusing tak kuat melangkahkan kakinya lagi DAN  tiba-tiba...

Brukkk

Suara itu membuat iqbal menengok kebelakang melihat apa yang terjadi ternyata chanasya pingsan,iqbal langsung mengangkat nya membawa di tempat yang sedikit teduh,dilangkahnya iqbal melihat wajah gadis yang berada ditangannya melemparkan senyuman teduhh dan mengatakan "chanasya kamu cantik"

"Gak waras lo bal,cewek aneh gini lo bilang cantik" umpat iqbal dalam hati dengan sudut bibir terangkat

****

Dibawah pohon besar iqbal menurunkan nasya dan membaringkan nya,iqbal mencari minyak kayu putih ditasnya,iqbal mengoleskan minyak itu dibawah hidung chanasya,beberapa menit chanasya mulai membuka mata.

"Makasih lo udah bantu gue lagi" saut nasya memecah keheningan

"Hm" jawab iqbal datar

" ini lo minum dulu" saut iqbal menyodorkan sebotol air ke chanasya

"Iya makasih"

"Gimana lo udah enakan belum?" Tanya iqbal dengan wajah tenang seperti biasanya

"Ud..udah," saut nasya sedikit meyakinkan

"Beneran?"

"Iya,sekali lagi makasih albafah" ucap nasya dengan senyum mengembang lebar

Tanpa ada balasan apapun,iqbal membawa tas nasya.

Next part ya;)
-----------------------------------------------------------

Gimana nih masih penasaran sama cerita selanjutnya kan? Yuk tambahkan cerita ku di reading list kalian biar tau update nya ya

Jangan lupa juga COMMENT,VOTE dan follow

Makasih udah dukungannya:))

Salam author

Ghina_If
-----------------------------------------------------------

ketika cinta menyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang