12- berjelajah di hutan

7 3 0
                                    

Terkadang untuk mengakui cinta itu ada dalam ragamu,itu saja mustahil lalu bagaimana kamu yakin dia menjadi milikmu?

"Nasyaa woyy curutt lo gue cariin malah ngilang" teriak jihan dari arah cukup jauh

"Gue denger-denger tadi lo digendong sama iqbal ya,cielahh lo udah suka sama dia nas?" Tanya jihan membuat nasya membulat kan mata

"Gak lah gue masih waras kalik,gak mungkin juga gue suka sama bocah rese dan dinginnya ngalah ini es cendol mpok yuyun" saut nasya dengan sudut bibir terangkat

"Alah jangan ngeles deh lo nas,gue udah ikhlas iqbal buat lo,gue nyerah dapetin hati nya dia,gue milih sama abas aja"

Nasya menelan ludah berusaha tidak menggubris dan tak ingin berdebat dengan sahabat nya itu.

"Chanasyaa" terdengar sosok pria memanggilnya

"Iya ada apa reza?" Saut nasya telah menemukan sosok pria disamping nya

"Endak gue cuma mau ingetin, 2 minggu lagi ada pemilihan ketua osis untuk masa jabatan tahun ini" ucap reza yang masih belum teratur nafasnya

"Terus?"

"Ya, lo gak ada niatan ikut gitu?, kan lo cantik,pinter,punya banyak bakat"

"Gak tau ,belum gue pikirin" jawab nasya datar

"Kalo lo ikut gue yakin lo menang, toh lo itu murid primadona disekolah ini,ayolah ikut nasya,please" bujuk reza meyakinkan nasya

"Entarlah gue pikirin dulu,yaudah gue sama jihan duluan"

Tanpa menunggu ada jawaban dari reza,nasya menarik tangan jihan untuk pergi dari tempat itu"

*****

"Anak-anak ini adalah area untuk kita kemah silakan dirikan tenda kalian disini" ucap pak kasman

"Iya pak siap" lagi-lagi hanya rehan yang menjawabnya

"Nasya lo tidur sama gue ya maukan?" Tanya jihan dengan wajah memelas

"Iya pasti lah,masak gue sama abas" jawab nasya mengoda jihan

"Aaa,nasyaa abas itu punya gue, jangan lo ambil deh" saut jihan dengan tangan dilipat didepan dada

"Iya iya gue bercanda aja kalik" jawab nasya menahan tawa melihat muka sahabatnya itu

"Pokoknya gue gak mau tau lo gak boleh deketin Abas,masak gue udah LILAHITA'ALA melepaskan iqbal juga" jawab jihan dengan bibir yang maju beberapa senti

Melihat kelakuan sahabatnya itu nasya mencubit kedua pipinya dan berkata

"Gak gak jihan,gue bercanda,suer" jawab nasya menahan tawa dengan tangan diangkat ke atas

Tanpa ada balasan dari jihan,nasya pun memeluk sahabat nya itu.

"Yaudah yuk bantu gue benerin tenda" saut nasya dengan senyuman yang mengembang di paras menawannya

"Nasyaa ya ampun senyum lo" teriak jihan membuat nasya panik

"Kenapa gue? Diwajah gue ada serangga?" Saut nasya panik

ketika cinta menyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang