Kringg - kringg - kringg
Bel sekolah berbunyi, tanda bahwa jam pelajaran telah selesai. Semua murid SMA Prapanca berhamburan menuju tempat yang mereka tuju. Ada yang ingin menuju kamar kecil, ada yang langsung menuju ke depan gerbang, ada juga yang sedang menuju ke kantin.
Begitu juga dengan Alvina Ayunindya Delmora. Seorang siswi yang memiliki tinggi hanya sekitar 155 cm, dengan rambut yang lurus dan panjang, kulit yang putih pucat dan tentunya memiliki otak yang lumayan jenius.
Dia sedang mencari seorang lelaki yang dua hari lalu telah resmi menjadi pasangannya. Yang tak lain adalah Alvaro Reynand Pramaditya atau yang lebih sering dipanggil Al.
Dua hari lalu, ia mengungkapkan perasaanya pada Alvina di tengah-tengah lapangan basket-yang disaksikan oleh semua murid bahkan semua guru.
Karena merasa terlalu sulit untuk mencari seseorang di antara kerumunan banyak orang, ia memutuskan untuk menghubungi Al.
Ia mengetikkan beberapa angka di layar, lalu mencoba menghubungkannya.
"Halo, Al lo dimana?" Tanya Vina setelah telepon tersambung.
"Masa nggak tau gue dimana?" Al malah bertanya balik.
"Hah? Dimana emang?"
"Di hati lo." Gombal Al.
"Ih, Al. Gue serius. Lo dimana sekarang?"
"Kantin belakang. Lo kalo mau kesini cepetan." Kantin belakang yang dimaksud oleh Al adalah kantin yang hanya menjual rokok dan korek api.
"Eh, lo ngerokok lagi?"
"Ya. Kenapa? Lo nggak suka?"
"Ya enggak, lah. Gue bukan mau ngatur lo atau gimana, tapi itu buat kebaikan lo sendiri."
"Tapi-" Omongan Al terputus kala Vina mengakhiri telepon secara sepihak.
~~~
Akhirnya setelah beberapa menit mencari keberadaan kekasihnya itu, dia pun menemukan Al yang sedang merokok disebuah kursi dengan satu kaki berada diatas kursi.
"Kenapa lo suka banget si Al ngerokok?" tanya Vina langsung setelah melihat Al merokok.
Al pun terkejut melihat Vina yang tiba tiba bertanya tanpa ada kata pengantar terlebih dahulu.
"Jawab Al!" jawab Vina dengan nada yang lumayan kencang.
"Vin-- "
"Kenapa lo gak pernah nurutin perkataan gue sih Al. Gue ngelarang lo ngerokok juga itu demi kebaikan lo sendiri" potong Vina sebelum Al menyelesaikan omongannya."Yaudah gue minta maaf ya Vin" mohon Al kepada sang kekasih.
"Janji ya setelah ini gak bakal ngerokok lagi" ucap Vina sambil mengacungkan jari kelingking nya kedepan.
"Kalo soal itu, gue kayak nya belum bisa buat janji. Karena gue butuh adaptasi diri buat ngurangin ngerokok" jawab Al dengan wajah yang memelas kepada Vina.
Mendengar ucapan kekasihnya itu, Vina langsung tersenyum dan berkata "Okelah kalo gitu. Gue pegang ucapan lo." Jawab Vina.
~~~
Setelah perdebatan kecil tadi, mereka pun memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah lagi dan berniat untuk melupakannya.
Akhirnya mereka pun pulang dengan Vina yang duduk jok dibelakang sepeda motor milik Al dengan kedua tangan yang berada diperut Al.
"Vin?" tanya Al pada Vina.
"Apa?" jawab Vina.
"Gue boleh gak ngasih pertanyaan buat elo?" tanya Al sambil agak menatap Vina dari pantulan spion sebeda motornya.
"Boleh. Tanya aja" tambah Vina
"Apa bedanya lo sama senja?" tanya Al pada Vina tidak lupa dengan memamerkan senyum kotaknya yang membuat wanita manapun melihatnya pasti jatuh hati padanya.
"Gatau. Emang nya apa?" tanya Vina sambil berusaha untuk menatap wajah tampan Al dari samping.
"Kalo senja itu membahagiakan tapi sementara, kalo lo mambahagiakan tapi selamanya ada di hati gue" jawab Al dengan senyumnya yang manis.
"Gombal ah" jawab Vina dengan senyum malu malunya.
Mereka pun tertawa bersama sama sambil menikmati pemandangan kota jakarta yang lumayan ramai orang.
~~~
Sesampainya didepan gerbang rumah , Vina langsung turun dari sepeda motor Al dan melepas helm nya.
"Gak mau masuk dulu, Al?" tawar Vina pada kekasihnya tersebut.
"Nggak deh Vin, makasih. Gue ada keperluan soalnya habis gini" tolak Al secara halus mengingat bahwa perempuan yang berada didepannya itu adalah kekasihnya. Dia pun langsung memakai helm nya dan bersiap siap untuk mengegas sepeda motor nya.
"Oh, yaudah. Hati hati ya" ucap Vina sambil melambaikan tangannya ke Al.
"Iya. Selamat tinggal sayang" jawab Al dengan senyumannya dan membuat pipih putih Vina menjadi seperti kepiting rebus.
"Ih, apaan sih Al." jawab Vina dengan wajah yang dibuat buat menjadi kesal pada Al.
Setelah Al pergi, Vina bergegas untuk masuk ke rumah dengan menutupi wajah malu malunya itu dengan kedua tangan.
Pasti seluruh keluarganya akan menggodanya nanti jika mereka tau.
Itu sudah pasti.
~Bersambung~
Publish | Sabtu, 23 Maret 2019
19.00
KAMU SEDANG MEMBACA
ERIC CLAPTON
Romance(UPDATE SETIAP HARI SABTU) BEBERAPA PART DI PRIVATE KHUSUS UNTUK FOLLOWERS Sebuah kisah asmara antara Alvaro dan Alvina. Bukan kehidupan namanya jika tidak dihalangi oleh sebuah masalah. Setiap hubungan pasti juga pernah walaupun sekali, pasti akan...