02| SORRY

56 2 0
                                    

Senin, 3 Desember 2018

Hari ini, Vina bangun lebih pagi dari biasanya. Jika biasanya Vina bangun saat jarum pendek jam dinding hampir merambat ke angka enam, sekarang ia sudah rapih mengenakan seragam sekolahnya dan duduk di kursi ruang tamu sambil membaca buku bahkan sebelum jarum pendek jam dinding merambat ke angka lima.

Jika kalian bertanya-tanya kenapa, itu karena ia tidak mau lagi terkena hukuman untuk hormat kepada bendera merah putih sampai jam istirahat karena terlambat untuk masuk ke dalam gerbang sekolah.

Sudah cukup ia terlambat karena bangun kesiangan kemarin. Dan tentu saja karena kencan pertama mereka itu.

Jika mungkin sebagian besar dari kalian menganggap itu hanya hal biasa, maka tidak dengan Vina. Hormat kepada tiang bendera, dijemur di bawah sinar matahari untuk jadi bahan tontonan seluruh murid, merupakan kutukan terbesar bagi Vina.

Setelah beberapa saat membaca berbagai rumus yang tertera di setiap lembar bukunya, seseorang datang dengan menggunakan motor ninja .

Tebakan Vina tidak meleset, itu adalah Al. Seperti biasa, Al selalu menjemput dan mengantar Vina layaknya tukang ojek online.

Tok tok tok

Vina segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu depan. Setelah ia membuka pintu, terpampang seorang remaja yang berdiri dengan menggunakan jaket berbahan jeans.

"Pagi, sayangku." Ucap Al mengawali.

"Pagi juga," Balas Vina.

"ehm, aku pamit sama Mama Papa dulu, ya." Ia pun berbalik badan dan memasuki rumahnya lagi untuk berpamitan kepada kedua orangtuanya.

Yang tidak ia tahu adalah, Al ternyata juga mengikuti langkahnya memasuki rumah untuk meminta izin.

"Ma, Pa aku pamit dulu, ya. Udah ditunggu sama Al di depan." Ucap Vina. Al yang berada di belakangnya mengacungkan salah satu jarinya di depan mulut-seolah memberi tahu Mama dan Papa agar tidak memberi tahu bahwa Al ada di belakang Vina.

"Yaudah kamu berangkat sana, hati-hati." Ucap Mama yang disertai senyum ramahnya.

Saat Vina berbalik badan, otomatis tubuhnya terpental-karena tubuh Al yang bisa dibilang agak kekar-hingga hampir terjatuh, tapi sebelum itu terjadi, Al segera menahan Vina menggunakan satu tangannya.

Mama dan Papa yang melihat hal itu, hanya ter batuk dibuat-buat.

Pagi ini sungguh memalukan.

~~~

Pada saat jam istirahat, seperti biasa Vina akan ke kantin untuk membeli makanan dan Al selalu berkumpul dengan teman temannya. Entah dimana mereka akan berkumpul.

Pada kejauhan, Vina melihat Al di belakang kanting sedang merokok dengan teman temannya.

Hal itu sukses membuat Vina menjadi kecewa pada Al.

Bukan tanpa sebab, karena waktu itu Al sudah pernah berjanji padanya agar berusaha untuk menghindari rokok.

Tetapi apa yang ia lihat sekarang?

Flashback On

" Vin, iya aku minta maaf karena udah ngerokok lagi. Tapi jika boleh jujur, aku juga belum bisa lepas dari rokok sepenuhnya." mohon Al pada Vina.

ERIC CLAPTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang