Catuuuu

2K 190 172
                                    

Siapa yang menduga ia menyimpan banyak rahasia?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang menduga ia menyimpan banyak rahasia?

🍼🍼🍼

KRIIIIEETT!

"Aku pulang..." Keempat pria yang tengah duduk melingkar di ruang tamu menoleh saat mendengar suara yang tidak asing mengucap salam. Orang itu melepas padded jacketnya dan ikut duduk bergabung dengan mereka.

"Oh, kau sudah selesai?" Orang itu tersenyum dan mengangguk.

"Selamat datang kembali, Minhyunie." Salah satu dari mereka membuka pembicaraan, sembari memeluk sosok yang baru saja bergabung.

Ya, kalian tidak salah baca. Minhyun, atau yang lebih dikenal dengan Hwang Minhyun dalam 2 tahun terakhir, adalah sosok yang baru saja datang dan dipeluk. Pria tinggi bersuara manis yang merupakan salah satu member dari grup survival yang banyak menoreh prestasi baik dalam negeri maupun luar negeri, Wanna One. Setelah merayakan graduation esok hari setelah konser -Wanna One tidak berpisah, tidak akan pernah-, Minhyun memutuskan untuk pergi ke tempat yang sangat ia rindukan.

"Terima kasih, Minki-ya."

Ya, bagi Minhyun, merekalah tempat yang sangat ia rindukan.

Mereka, teman-temannya, yang kini sudah resmi menanggalkan huruf W karena kembalinya Minhyun.

Nu'est.

Ah, sudah hampir 2 tahun nama itu tidak muncul. Minhyun tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan terima kasih kepada keempat keluarganya itu. Aron hyung, Jonghyun, Dongho, Minki. Tanpa dukungan mereka, Minhyun tidak akan bisa berjalan sampai sejauh ini. Ini semua masih tampak seperti mimpi, Minhyun, dan mereka, bisa meraih satu persatu hal yang mereka inginkan sejak menjadi trainee.

Jika dulu mereka membayangkan hal itu saja tidak berani, sekarang mereka bisa merasakan. Perlahan, namun pasti. Mereka mulai dikenal, mereka mulai menemukan apa yang menjadi tujuan mereka meskipun mereka sampai harus merendahkan diri serendah-rendahnya. Dan mereka bersyukur karena itu.

"Uri Minhyunnie sudah bekerja sangat keras, hm?"

Minhyun merasa bahunya ditepuk, dan badannya dipeluk lagi oleh seseorang. "Tidak, hyung. Kalian-lah yang bekerja keras." Matanya berair, Minhyun meletakkan kepalanya ke bahu Aron, sang member tertua dan mulai terisak, mengeluarkan seluruh apa yang tidak bisa ia tunjukkan selama 2 tahun terakhir.

"Apa kau menangis? Cengeng." Kemudian, ada yang memeluknya lagi. Tangisan Minhyun semakin deras.

"Dongho, kau membuatnya menangis." Tegur Minki, sembari menepuk-nepuk bahu Minhyun. "Jonghyun, katakan sesuatu. Bukankah kau yang paling merindukan Minhyun?"

Yang dipanggil menoleh, masih diam tak bersuara. Benar, ia mengakui kalau kata-kata Minki benar adanya. Ialah yang paling merindukan Minhyun. Bagaimana tidak? Selama ini, ia jugalah yang berusaha paling keras untuk tidak terlihat merindukan Minhyun. Jika member lain masih terkadang melirik atau berbicara sedikit dengan Minhyun saat status Minhyun masih menjadi member Wanna One, Jonghyun tidak melakukannya, sama sekali. Dia adalah pemimpin, dan dia tidak ingin melihat siapapun menyakiti salah satu anggotanya, sekalipun dengan kata-kata.

-; Minyu? Minyu! [All x Minhyun] - discontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang