4.Dekat

23 3 0
                                    

Kedekatan Lia dengan Syafiq semakin menjadi jadi, Lia pun sekarang sudah
mulai terbuka dengan Syafiq.

"Lia aku pengen ngomong." ucapnya yang penuh misterius.

"Ngomong apa?ngomong aja." jawabnya dengan penuh penasaran apa yang ingin ia sampaikan kepadanya.

"Aku....." ucapnya dengan terbata-bata.

"Eh kotumben manggilnya sekarang aku kamu, pertamanya lo, gue terus panggil nama sekarang aku, kamu,,, ada apa nih." Lia seperti orang kebingungan.

"Ya emang kenapa ga boleh?."

"Boleh-Boleh aja."

"Oke deh."

"Tadi mau ngomong apa?." lanjutnya.

"Sebenernya...." katanya dengan terbata-bata.

"Sebenernya kenapa?." ucap Lia sedikit kesal karna telah membuat ia semakin penasaran.

"Sebenernya aku...." masih terbata-bata.

"Iya apa? To the point aja kali." ucapnya secara frontal.

Lia mengira bahwa syafiq akan mengatakan cintanya kepada Lia.

"Hmmm gimana ya malu." mukanya yang mulai memerah.

"Malu-malu amat pake baju ini." sambarnya.

"Sebenernya Aku...,"

"Iya apa ish lama." ucapnya sedikit ketus.

"Sebenernya aku laper pengen makan." katanya sambil tertawa.

"Yaelah udh ngomong lama-lama tau-taunya ngomong gitu doang_-." mukanya yang terlihat kesal.

"Hehehe." tertawa tanpa punya dosa.
"Ketawa lagi 😑." masih kesal dengan ucapnya yang membuat ia penasaran.

"Emang kenapa gak boleh sombong amat."
"Ngeselin bet sih jadi orang." mukanya yang sedikit sini dengan Syafiq.

"Kalo gak ngeselin bukan Syafiq namanya." bergurau

"Hueee." seperti malah lagi berbicara dengan Syafiq.

"Lia udah makan belom?." lanjutnya.
"Udah, sendirinya?."

"Bagus deh, udah ko." tersenang riang karna Lia sudah mulai perhatian kepadanya.

"Lia nanti kalo di panggil jangan cuek." ucapnya.

"Iya gak, panggil aja gak cuek ko kecuali gak di panggil." katanya dengan penuh mempercayai bahwa ia tak akan cuek jika di panggil.

"Kalo ga di panggil cuek gitu." Syafiq melirik Lia.

"Ya kan gada yang manggil." mengalihkan pandangannya.

"Ya Lia dong sekali-sekali yang manggil." berharap Lia untuk memanggilnya.

"Malu ah."

"Malu kenapa?."

"Malu aja nanti di ledekin sama anak-anak." memelas.

AKU, KAU & DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang