7.Berbahagia

14 3 0
                                    

Pada hari itu, menit itu, dekit itu Syafiq dan Lia telah resmi berpacaran.

2 Bulan berjalannya waktu Syafiq ketauan sedang tidur di paha Sisil. Sisil ini teman eskul Syafiq.
Lia sangat marah saat itu ketika mengetahuinya. Lia mengetahuinya dari sahabatnya Aulia.

"Li lihat deh" ucap Aulia.

"Oh." jawabnya yang singkat dan hatinya yang memanas.

"Sabar Li sabar."

"Ngapain di cemburuin yaudah diemin aja. Biarin aja dia kaya gitu intinya kita tahu dia kaya gitu." jawabnya yang ketus dan kesal amat-amat kesal.

"Iya Li iya."

Lia pun menerima pesan dari Syafiq.

"Lia." pesan dari pria itu.

"Ya." jawabnya yang begitu singkat jelas dan padat.

"Kamu lagi apa."

"Udah deh ga usah ganggu gue." mukanya yang sinis dan malas dengan apapun tentang Syafiq.

"Kamu kenapa?."

"Maksudnya apa tidur di paha Sisil!." ketus Lia dengan murka.

"Gak Lia, yang kamu lihat kamu gatau asilnya." mukanya memelas.

"Bohong, serah deh ya mau lu jelasin juga gue gak peduli." matanya yang berkaca-kaca karena cemburu.

"Kamu harus dengerin penjelasan aku dulu Lia."

"Gak perlu semua udah jelas, udah deh gue males gak usah ganggu gue." jawabnya dengan malas.

"Lia aku tuh tidur di paha dia, karna semalem aku capek abis kemah gak tidur 3 hari, jadi pas banget kebetulan ada Sisil yaudah aku pijem dulu paha dia buat jadi bantal." tuturnya.

"Ya." namun Lia tidak memperdulikan semua alasannya tetap saja ia kesal dengan sikap Syafiq yang seperti itu.

"Jangan marah Dong Lia, Aku minta maaf kalo aku salah." matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Ya." jawabnya yang singkat.

"Lia pliss maafin aku, aku tau aku salah." mengakui kesalahannya.

Lia pun sedikit meneteskan air matanya, dan Syafiq pun mulai nge-vc Lia namun tak terangkat.

Sudah beberapa kali Syafiq nge-vc Lia namun tak Lia angkat karna Lia tak mau kelihatan bersedih di depannya.
Keesokan harinya Lia mendiamkan Syafiq.

"Lia kamu marah ya." ucapnya menatap Lia.

"Gak." menolehkan mukanya ke sudut lain. 
"Bohong."

"Udah deh gue lagi gamau di ganggu."

katanya yang sedikit ketus. Lalu pergi meninggalkan Syafiq.

Aulia pun datang untuk menenangkan.

"Udah Li jangan terlalu di pikirin nanti sakit." Aulia berusaha menenangkan sahabatnya.

AKU, KAU & DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang