🏠Apartemen Beam, Pagi Hari
Pagi harinya, forth terbangun, dan ia merasa pusing. Ia melihat ke sekitarnya dan tersadar, ini bukan apartemennya. Ini apartemen beam. Tapi kenapa dia ada disini.
Saat ia ingin beranjak bangun, selimut turun dari badannya. Ia melihat dirinya tidak memakai baju, lalu ia menyibakkan selimut itu lalu pergi untuk mencari beam.
"Beam !! Beam!!" Teriak forth di depan kamar beam. Tapi tidak ada jawaban. Ingin forth membuka pintu kamarnya, namun terkunci. Jadi forth pun pergi ke dapur untuk minum. Saat dia ada di depan kulkas, ia melihat note.
Forth, aku pergi kuliah dulu, kalau kau sudah sadar dan ingin pulang, tolong kunci apartemenku dan simpan di penjaga apartemen di bawah ya.
Beam
Forth mengedipkan matanya beberapa kali. Ia melihat jam dan masih pukul 6.30. kenapa beam cepat sekali ke kampus batinnya. Tapi ia tidak peduli, mungkin beam lagi ada urusan lain sebelum kuliah.
Setelah minum, forth kemudian mencari bajunya, namun ia tidak mendapatkan bajunya di sekitar sofa tadi. Jadi dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya tanpa baju. Untungnya ia sudah pindah pas di samping kamar apartemen beam. Jadi dia tidak perlu malu -walau sedikit- untuk berjalan ke kamarnya tanpa baju.
Seperti perkataan beam, forth sudah mengunci kamar apartemen beam dan ia berikan ke penjaga di lantai bawah.
🏠Kantin Kedokteran, siang hari
Hari ini, beam sengaja pergi ke kampus pagi-pagi sekali untuk menghindar dari forth. Semalam beam hampir tidak bisa tidur. Dan itu hampir berefek pada ujiannya tadi.
Saat ini, beam sedang mengaduk-aduk makanan di depannya tanpa minat memakan makanannya. Ia masih kepikiran dengan hal semalam.
'Aku mencintaimu beam' perkataan forth terngiang di telinga beam.
"Oi beam"
Deg. Suara itu
"Beam, kenapa kamu tadi pagi cepet ke kampus ha ? Dan apa yang kamu lakukan pada tubuhku, kenapa aku tidak memakai baju semalam" ucapnya dengan seringaian
'sial, semenjak tau perasaannya, aku tau maksud tiap perkataanya. Ternyata ia benar-benar menggodaku. Jika aku tidak mengetahui perasaannya seperti kemarin-kemarin, aku pasti bakalan merasa perkataanya tadi hanyalah sebuah main-main' batin beam.
Beam hanya menatapnya. Untuk berbicara dengan forth ia harus mulai mengatur kata yang tepat agar tidak terkena dampaknya.
"Oi beam !! Kau tuli hah ?"
"Apa sih, aku nggak ngapa-ngapain kamu tau gak, kemarin aku hanya membersihkan badanmu yang bau alkohol. Kamu emangnya kenapa semalam mabuk ? Galau di putusin pacar?"
'sial kenapa aku membahas hal ini didepannya' gerutu beam dalam hati.
"Iya aku punya masalah yang berat beam" forth menatap beam dengan lekat dan lembut. Dan beam sadar, setiap hari forth melihatnya seperti itu, ternyata sudah lama sekali forth menyimpannya dan beam tidak mengerti dengan tatapan itu kemarin-kemarin.
'argh, kenapa aku harus tau sih' gerutunya lagi
"Em ya sudah forth, aku mau ke kelas dulu, aku sudah mau masuk nih"
"Tapi ini masih 30 menit lagi sebelum masuk beam"
"Kamu kira kelas kita jurusan kita sama ?"
"Nggak sih hehe. Ya udah sana" beampun meninggalkan forth sendiri di kantin.
Sebenarnya forth benar, masih ada 30 menit lagi untuk masuk. Hanya saja beam tidak bisa menahan beberapa hal jika di depan forth, seperti tadi, yang nyatanya ia ingin menahan sebuah pertanyaan, justru ia keceplosan. Ia tidak ingin keceplosan semakin bertambah. Ia berniat menyembunyikan perasaan forth yang telah ia ketahui semalam.
💔💔💔💔
Beberapa hari setelah itu, beam selalu saja menghindar dari forth. Misalnya jika forth ingin menemuinya atau mengajaknya keluar, beam beralasan bahwa ia sibuk belajar atau ada kuis atau ada tugas belum selesai hingga forth mengiyakan. Awalnya forth merasa biasa saja, tapi entah lama-kelamaan, ia merasa beam menghindari dan menjauhinya. Ia tidak tau apa penyebab beam menghindarinya. Sampai batas kesabaran forth selesai malam ini. Ia ingin bertemu beam di apartemen beam.
🏠 Apartemen Beam, malam hari
Tok tok tok
Tok tok tok
"Tunggu" teriak beam.
'siapa sih, nggak sabar amat' batinnya
Beam membuka pintu dan ia melihat forth yang menatapnya tajam.
"Ada apa forth ?" Tanya beam
"Ada yang ingin aku bicarakan"
"Ya udah bicarakan saja sekarang" jawab beam dingin.
"Tidak disini, tapi didalam" balasnya dingin
"Apaan sih forth, cepet deh, disini aja, gak usah lama-lama, aku mau belajar"
'alasan itu lagi' batin forth
"Oke. Kamu menghindariku kan ? Apa aku punya kesalahan padamu sampai kau menghindariku ?"
"Heh ? Untuk apa aku menghindarimu ? Oh aku tau, pasti karena aku selalu beralasan ya jika kamu ajak keluar. Serius forth, aku memang belajar, kamu kan tau kalau kedokteran itu harus belajar tiap waktu"
"Iya aku tau, tapi kenapa kalau aku ajak kamu belajar bareng, kamu justru ingin sendiri. Biasanya kamu fine-fine saja kalau kita belajar bersama"
Beam pun mulai gugup. Ia tidak tau ingin menjawab apa.
"Ya, akhir-akhir ini aku harus fokus forth. Kan kamu tau, aku... Kalau kita belajar bersama, kamu selalu mengganguku, kamu selalu memintaku untuk mengajarimu. Dan aku tidak bisa seperti itu saat ini forth"
Di batin forth. Dia tidak yakin dengan jawaban beam. Ia tau beam sedang gugup saat ini, namun beam hanya menutupi gugupnya dengan tenang.
"Oke. Kalau kau memang mau menghindari ku beam, aku akan menjauh darimu. Mulai malam ini" kemudian forth pergi dari depan kamar apartemen beam dan masuk kedalam apartemennya dan membanting pintu apartemennya.
Beam yang mendengar itu sempat terkejut atas perkataan dan suara bantingan pintu forth. Beam menghela nafas dan masuk ke dalam apartemennya.
💔💔💔💔
Seperti yang dikatakan forth, ia benar-benar menjauh dari beam. Jika saja beam bertemu forth atau berpapasan dengannya, forth tidak melihat sedikitpun ke arahnya. Bahkan forth sudah tidak makan siang dengannya.
Beam mendesah. Apa yang ia lakukan salah ? Dia cuma mau menyadarkan diri dulu, bisakah ia menerima forth, jika nanti saatnya forth memintanya menjadi kekasih. Dan untuk saat ini beam masih memikirkannya.
Awalnya beam biasa saja ketika forth menjauh darinya, tapi lama-lama ada perasaan mengganggu dan mengganjal dalam dirinya. Dia rindu akan celotehan forth, rindu belajar bersama forth, rindu dengar curhat forth yang ingin nencari pacar lagi, sorry ralat, untuk bagian terakhir tidak.
Beam mendesah lagi. Sepertinya ia harus mabuk seperti forth malam itu agar bebannya terangkat. Jadi beam memutuskan untuk mabuk nanti malam. Dan entah, ia berdoa agar pikiran mengenai semuanya bisa berkurang saat mabuk.
💔💔💔💔💔💔💔💔
📆 THURSDAY, FEBRUARY 28th 2019 📆
Gimana ?
Semoga suka ya
Maafin kalau rada absurd hihi
Aku mah nulis, nulis aja
Maafin typonya juga
Makasih udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up With Your Girlfriend, Im Bored
FanfictionEND/Complete Ketika Forth selalu bergonta-ganti pasangan tapi beam yang lelah dengan itu