Waktu sudah berjalan cukup jauh dari pandangan dan harapan.
Sekarang saatku menyatakan apa yang ingin ku katakan.
Ku tuangkan pada tulisan ku ini.
Sejujurnya tak pernah punya harapan jika dia yang kumaksud dalam tulisan ku ini dapat mengetahui tentang apa yang ku perbuat.
Ketika logika mulai meradang, entah aku pengecut atau engkau yang tidak peka.
Sebab rasa yang pernah ada seketika mulai menyaut kembali.
Walau raga tak ingin kembali.
Ini bukan tentang seseorang yang sulit melupakan.
Namun tentang penantian yang hilang arah.
Ku bilang hilangnya harapan, itu tentang dua orang asing yang pernah menyatu karena jatuh hati katanya.
Penantianku ..
Bukan soal memaafkan ketika kesalahan itu terjadi dan
Bukan juga soal terimakasih karena sempat hadir
Ini tentang waktu
Waktu yang terbuang begitu saja tanpa merasakan tegukan penghilang dahaga .
Bukan ku sesali, setelah apa yang sudah telalui .
Ku biarkan dayungan sampan ini jauh mengikuti derasnya air mengalir.
Tapi ku ingatkan lagi, dayungan mu takkan bisa sampai pada tepian
Sebab tepian tak ingin engkau bersinggah lagi.
Izinkan aku, untuk bercerita pada Semesta tentang dirimu.
Dirimu yang sempat mengetuk.
Dan aku yang sempat berbahagia.
Prinansih Dwiningrum Sinubun