Hidupku sudah tak sejalur dari awal. Beberapa sudah tak ditempat dan beberapa lagi sudah hilang. Aku tidak perlu memikirkan apa yang akan aku lakukan besok, atau apa yang harus terjadi nanti. Hidupku berjalan sesuai arah, aku tidak mengemudikannya.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Flowers leave some of their fragrance in the hand that bestows them."
--Chinese Proverb.
-
-
-
-
"Baru-baru ini, Korea Selatan dihebohkan dengan rumor dari pemilik YSJ Company, cabang perusahaan YJ Group, Yoon Seokjin yang dikabarkan memiliki seorang kekasih dari sebuah foto yang telah beredar. Diduga, Seokjin dengan kekasihnya itu telah menghabiskan malam di Hotel M--"
Min Hee menggelengkan kepala, lalu tersenyum kecil. Jemarinya sudah menekan tombol power pada remot membuat televisi yang tengah memberitakan sebuah Breaking News itu tak lagi bersuara.
"Aku melihatnya, tidak perlu kau sembunyikan lagi!" Hye Soon barangkali siap untuk mencolok dua mata itu hingga pada akarnya, tatkala menangkap pribadi karyawannya itu tersenyum geli menggoda. Tak habis pikir pun tak bisa berbuat banyak saat berita panas yang menggumpal di telinga semalaman penuh itu menjadi bahan tontonan yang menarik pagi ini. "Hentikan senyummu itu atau kurobek habis bibirmu sampai lebarnya melebihi televisi!"
"Aww, seram sekali," Tidak ada yang harus ditakutkan bagi Min Hee. Kalimat sarkas seperti itu sudah menjadi bulatan sarapan setiap hari. Tak mengerti tempat mana yang bisa mengajarkan bos-nya berkata demikian atau adakah seseorang yang telah mengajarkan wanita dihadapannya ini untuk selalu mengatakan kalimat sepedas cabai setan? Namun, alih-alih menatap sinis sang atasan, Min Hee sudah tersenyum manis bak peri tidur yang baru saja terbangun. "Duduk dulu."
Hye Soon mengernyit pun tak menolak keras untuk duduk di ruang yang tersisa. Beberapa jarinya mengangkat secangkir teh hangat yang dia yakini sudah berada disini selama beberapa menit, lalu menyesap air berwarna itu perlahan. "Hmm ... pagi yang buruk," Gumamnya pelan.
Min Hee tidak bisa berbuat banyak selain menepuk pelan pundak bos-nya itu. Sesungguhnya, godaannya dipagi hari ini jelas tidak seserius saat menghadapi kuis mendadak. Namun apa yang menjadi ketakutannya dari pagi buta lumayan cukup mengganggu pikirannya. "Sepertinya kau akan terkenal kak. Baru saja kuperiksa trending di situs pencarian, dan sudah banyak yang penasaran denganmu. Yoon Seokjin menduduki posisi pertama dan 'seorang wanita hotel' berada diposisi dua," agak menggelikan sebenarnya. Min Hee jelas merasa kasihan, namun ada sisi lain yang terlihat konyol baginya, "tidak lucu jika kau benar-benar menjadi artis nanti."
"Ini bukan takdirku Min Hee, jelas ini adalah sebuah kesialan! Ahh ... aku pusing."
Kesialan macam apa saat seseorang dibuat terkenal karenanya. Mungkin barangkali hal seperti itu berkecamuk dalam benak. Min Hee tidak mengerti ilmu cocoklogi yang biasa dipakai seorang penggemar tim perjodohan, namun hati kecil nan lembut miliknya meyakini sepenuh jiwa bahwa ini sudah direncanakan. Entah oleh Tuhan atau permainan takdir, atau hal lainnya? "Jadi hari ini toko tidak buka, ya?"
