2.Campus

32 7 0
                                    

Pagi yang cerah gadis berambut pirang sedang memakan sarapannya yang dibuat oleh Bi Inem. Siapa lagi kalau bukan Cinta Lani Santoso.

Pagi pagi Cinta harus pergi ke Kampusnya untuk menuntut ilmu lebih giat karena sebentar lagi ia akan mengurusi perusahaan warisan Papinya, yang sedang di tangani oleh orang kepercayaan Papinya.

Seusai memakan sarapannya Cinta langsung Bersiap siap untuk pergi ke kampus. Ia memakai pakaian sederhana tetapi masih terlihat beautiful. Ia memadukan Rok pendek di bawah lututnya warna hitam dengan baju yang bermerek berwarna putih dan membiarkan rambutnya terurai.

Seusai berpamitan dengan Bi Inem Cinta langsung mengambil kunci mobilnya dengan gantungan kunci bola yang harganya mencapai jutaan. Ia menginjak gas mobilnya dengan bigitu kencang dan diiringi oleh lagu 'Drag Me Down'.

Sesampainnya ia di kampus ia langsung memakirkan mobilnya di tempat parkiran yang sudah tersedia. Seperti biasa saat Cinta turun dari mobilnya ia langsung di kagetkan oleh suara-suara yang berasal dari dua sahabatnya tersebut.

"Cinta.... Cinta"teriak Vani yang sudah berada tepat di depan mobilnya yang langsung memeluk Cinta dan diikuti oleh Qaila. Cinta menatap mereka dengan begitu bahagia dan langsung membalas pelukan sahabatnya itu. "Ah ngapain kita disini, ayo ah kelas kita akan dimulai"ucap Cinta dan diangguki oleh Vani dan Qaila. Disaat mereka bertiga berjalan untuk masuk ke dalam kelas, tiba tiba Aaron si lelaki yang begitu didamba-dambakan oleh Cinta. Aaron yang melihat mereka bertiga langsung menghampirinya.
"Hai"ucap Aaron
"Hai juga" ucap Vani dan Qaila secara bersamaan berbeda dengan Cinta yang sok cuek padahal batinnya ia mengiginkannya. Sifat Cinta belum juga berubah ia selalu bersikap Cuek dan dingin dengan lelaki yang ia sukai termasuk Aaron. Vani dan Qaila yang sedah mengetahui isi hati Cinta. Mereka berdua langsung meninggalkan Cinta dan Aaron berdua.
"Van van ayo kita pergi biarin mereka berdua disini, kasihan Aaron tuh dari tatapannya aja udah ngusir ngusir kita berdua." Bisik Qaila di telinga Vani.
Vani yang mengerti apa yang sedang diibisikan oleh sahabatnya yang satu ini, langsung menarik tangan Qaila tanpa aba-aba dan belari dari tempat tersebut meninggalkan Cinta dan Aaron.
"Cin gue sama Qaila mau ke sana dulu yah."- teriak Vani dengan berlari menarik Qaila yang sudah mengumpatnya dengan kata kata kasar.
"Kalian mau pergi kemana"-teriak Cinta kembali tetapi tidak diubris oleh mereka berdua.

Sekarang sisa Cinta dengan Aaron di area tersebut. Saat Cinta ingin pergi ia langsung ditahan oleh Aaron.

"Mau ke mana?" Ucap Aaron dengan nada kesal. Tetapi tidak di jawab oleh Cinta.
"Ada orang loh disini" ucap Aaron lagi
"siapa bilang nggak ada"jawab Cinta dengan cepat. Didalam hati Cinta ia ingin sekali menjawab pertanyaan Aaron dengan sopan tetapi ia di halangi oleh egonya.
"Udah yah gue mau masuk udah mau mulai tu kelas gue"ucap Cinta kembali
"Pulang nanti lo ikut gue ke cafe yang dekat kampus ini oke" tanya Aaron, bukan pertannyaan lebih tepatnya ia memerintah.
"Mau ngapain?"-Cinta
"Gue mau ngomong sesuatu"-Aaron
"Hmm"-Cinta
"Yuk gue anterin loh ke kelas nanti Dosennya keburu dateng"-Aaron
"Ngapain loh anterin gue, gue punya kaki"-Cinta

Tak menunggu lama Aroon langsung menggenggam jari jari Cinta dan langsung menariknya untuk berjalan disebelahnya.

"Lepasin gue loh apaan sih main narik narik aja tangan gue"marah Cinta
"Gue hanya mau nganterin loh ke kelas aja"-Cinta
"Nggak usah"-Cinta
"gue tidak menerima penolakan"-Aaron
Cinta pun pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Aaron. Didalam batinnya Cinta merasa senang karena Aaron tidak langsung putus asa.

Setelah di depan pintu kelas Aaron langsung berpamitan dengan Cinta.
"Oke udah sampe.nanti jangan lupa kita ke cafe"ucap Aaron memperingatinya
"Iya"jawab Cinta ketus

Setelah kelas selesai, Cinta mengemas bukunya dan dua kutil lebih tepatnya sahabatnya dua itu langsung menghampirinnya
"Hallo Cinta gimana ni pacarannya"tanya Qaila dengan nada menggoda
"Apaan sih loh gak jelas"jawab Cinta dengan malu malu.
"Oh yah nanti aku nggak bisa bareng sama kalian yah aku ada janji,"ucap Cinta di sela-sela percakapan mereka.

"Loh mau kemana?"tanya Qaila di tengah tengah perjalanan menuju parkiran
"Gue ada janji sama"-Cinta
"Sama Aaron yah ngaku- ngaku,akhirnya bertahun-tahun lamanya Sahabat kita yang satu ini bisa deket sama laki laki "potong Qaila serta bicara seolah olah ia bersyukur kepada Allah yang lagi di beri berlimpah rezeki.

Disisi lain Vina hanya mencerna pembicaraan kedua sahabatnya tersebut.

Tint
Tint
Suara klakson Aaoron telah terdengar 

"Oke gue  pergi dulu yah udah di tungguin tuh hehe"pamit Cinta kepada kedua sahabatnya tersebut
"Iyah iyah sono pergi"ucap Vina
"Oh yah gue mau minta tolong kepada loh berdua untuk bawa ni mobil bawa di rumah gue oke."pinta Cinta dengan
melemparkan kunci mobilnya
"Iyah iyah sono pergi udah di tungguin noh, jangan lupa langsung gandeng aja"usir Vina

Tintt.......
Suara panjang klakson Aaron kembali terdengar.  Aaron sengaja  menekankan klakson tersebut agar Cinta mempercepat pembicaraan dengan sahabatnya itu  yang dianggapnya sama sekali tidak penting.

Cinta membuka pintu mobil Aaron dan langsung duduk pada kursi belakang. Setelah ia menutup pintu mobilnya tersebut
"Loh kira gue supir loh?,pindah!"kesal Aaron
Cinta yang mengerti pun langsung pindah ke tempat pinggir pengemudi. Selama perjalanan mereka tidak membicarakan apapun hanya ada keheningan. Cinta yang hanya menatap  ke luar jendela mobil tersebut ia melihat orang berlalu lalang seperti biasannya.

Selamat membaca!!

Oke guys gimana part nya??...
Maaf lama updetnya karena 1 minggu kemarin aku lagi USBN.

Tunggu part selanjutnya yah..

About Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang