Written by : CcanPra90
.
.
.
Happy readingDiam lagi, Hanya mata yang bicara. Kadang Irfan melempar senyum.
Abel tersipu, Malu-malu. Menutupi perasaannya dengan senyam-senyum juga. Suasana terasa berubah mengharu.
Membisu. Akan lebih menyentuh lagi jika saat ini terdengar lagu romantis, seperti lagu The Way You Look at Me, lagunya Christian Bautista.
Tentu membuat lebih mendayu-dayu. Ada gejolak di hati masing-masing. Ada perasaan tak menentu. Berat. Menyesakkan. Ini yang membuat gadis seperti Abel, yang selalu ceria, jadi merasa bingung.
Kenapa aku sedih? Apa gara-gara Irfan? Mau berpisah sama dia? Ahh, my God.
Dan yang lebih aneh lagi, ia seperti lupa dengan tujuannya. Mau apa ke Jakarta.
Apa sebenarnya yang kualami saat ini? Benar-benar aneh, Kepalanya jadi dilanda pusing mendadak.
Kereta sudah masuk Tegal. Mulai melambat. Abel mengambil barang bawaannya. Irfan sibuk membantu.
"Fan" panggil Abel setelah menggendong tas punggungnya.
Ada ragu-ragu. Matanya berkilat sayu. Irfan yang menunggu jadi penasaran ingin tahu.
"Iya, Ada apa?"
"Makasih lagi ya. Udah bantu aku tadi," itu yang terucap.
Ucapan yang sebenarnya bukan kelur dari hati.
"Iya, makasih kembali, karena kamu udah mau jadi teman ngobrol, meski sesaat. Kamu hati-hati ya. Tapi jujur aku katakan. Aku senang bisa berkenalan sama kamu. Kamu bukan hanya cantik, tapi juga keren. Kamu tipe gadis seperti itu, hihihi..." cengir Irfan.
"Ahh, gombal kamu...!" Abel mendaratkan satu cupitan di lengan Irfan.
Irfan nyengir sembari mengangkat koper Abel.
"Yuk"
"Kamu?"
"Biar aku bantu sampai ke pintu, Ayo!"
"Makasih ya"
"Jangan terlalu kebanyakan makasih, Entar bisa kembung"
Sesungguhnya Abel mau mencubit lagi. Tapi diurungkan. Irfan terlanjur berlalu.
Keduanya berjalan menuju pintu. Sudah sampai. Abel turun, sementara Irfan berdiri di ambang pintu.
"Fan"
"Makasih lagi?"
"Hehehe"
"Hehehe"
Sumpah demi apa pun, sekalipun bibir tersenyum, sesungguhnya hati Abel murung. Ia bahkan ingin sekali menangis.
Ia gadis yang paling tak tahan melewati situasi macam ini. Ia melambaikan tangan. Irfan yang masih bertahan di pintu juga demikian. Saling melempar senyum.
Keduanya sama-sama ingin memanfaatkan detik-detik terakhir sebelum kereta berangkat.
Mendadak terdengar bunyi peluit kereta. Melengking keras. Pertanda kereta akan melanjutkan perjalanan.
Benar saja. Perlahan kereta mulai bergerak. Abel melambaikan tangan.
"Kamu hati-hati, yaaa!" teriak Irfan.
"Kamu juga hati-hatiiiii!"
Laju kereta semakin cepat. Tubuh Irfan sudah menghilang dari gerebong. Abel masih berdiri di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada cinta di gerbong 2
RomanceDia gadis bernama Abel putri maulida yang sudah bertunangan dengan seorang lelaki bernama Riko. Yang tunangannya bekerja dijakarta. Akhirnya diwaktu liburan Abel dipanggil sang kekasih untuk pergi kejakarta. Tetapi, semua itu tak sukses ternyata di...