little dog (jimin)

19 6 23
                                    

    Di penghujung musim dingin yg begitu dingin. Aku kembali melangkahkan kaki ku di trotoar yang beku. Aku tidak tahu harus sampai kapan. Tapi,yg pasti aku menyukai seseorang. Dia lelaki yang tampan. Aku mengenalnya karena aku sering melihatnya memberi makan anak anjing di pinggir jalan. Lelaki itu memiliki senyuman yang manis.JIMIN,yahh jimin namanya.

   Sepertibiasanya,aku akan pergi ke sekolahannya dan menunggunya hingga waktu pulang tiba. Angin yang bertiup sangat dingin,bahkan aku tidak memakai syal di saat semua orang memakainya. Aku bersandar pada pagar besi SMA,menunggu jimin keluar sembari memandangnya.

   Adapun orang yang lewat di depan ku.

"Hey,lihat!cantik sekali dia."orang-orang berbisik begitu ketika menatapku.
"Kenapa tidak memakai syal di mana orang tuanya?"di antara kerumunan orang,ternyata bel pulang sudah berbunyi. Mendadak gerbang ini menjadi ramai sampai-sampai aku harus berhati-hati.

   Setelah gerbang sedikit sepi,aku mendengar tawa seseorang yang begituh familiar. Pasti itu jimin. Dan benar saja,jimin sedang berjalan dengan temannya. Ia tertawa bahagia dengan tmnnya dan memakai selembar syal berwarna peach yang membalut lehernya. Aku sanagt berharap kalau ia melihat ku ia akan memberikan syal itu padaku.udara di sini sangatlah dingin,tapi yang ku harap kan berbanding terbalik dengan yang terjadi barusan. Jimin pergi berlalu tanpa melihatku menunggunya. Bahkan jika cuaca buruk sekalipun tanpa syal,aku di anggap tidak ada oleh jimin.

  Dengan begituh,aku tidak mau menyerah. Aku terus mengikuti kemana jimin berjalan,dan berhenti ketika jimin juga berhenti. Jimin memasangkan earphone ke telinga nya. Sekarang ua sudah terlarut dalam dunia nya. Langkahnya berhenti ketika kami tiba di sebuah halte yang ramai.

  Jimin duduk di kursi itu sedangkan aku memilih agak jauh. Supaya bisa memandanginya tanpa harus takut ketahuan. Beberapa menit kemudian halte ini menjadi sepi.

   Lalu tinggal kami berdua. Berharap bus yang berhenti di halte ini tidak di gubris oleh jimin. Karena itu bukan bus tujuan pulang nya.
  
   Aku terus memandangi nya dari sini. Kenapa dia tidak juga sadar?
  
    1 menit kemudian,akhir nya jimin menoleh padaku.
"Aku tahu kau sudah lama mengikutiku,kan?"
Oke senyumannya itu sangat ku dambakan. Akhirnyaaa........

"Kemarilah anjing kecil,kau pasti tidak punya pemilik. Kau mau oulang denganku? Aku akan menyayangimu dan merawatmu sayang."

   Suatu bus berhenti di halte.jimin menggendongku dan memberiku syal milik nya. AKHIRNYAA AKU BISA BERSAMAMU, JIMIN❤.


"THE END"

Maaf yee di cerita ini cmn dikit ajh ceritanyaaa. Autor cape baru bangun tidurr nihh ekwkw

Jangan lupaa di klik bintang,dan komen cerita ini.



Ehhhh kek orang ngevlog ajh yee wkwkwk

Samapai jumpa besok lagii uncuh deh💜

  

BTS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang