- DUA -

38 3 0
                                    

"Masuk dulu Arkaan biar Bunda panggil kan dulu Nauranya" sambut Claudya -Ibunda Naura- sangat ramah.

"Iya bunda terimakasih. Arkaan tunggu disini aja"

"Yaudah tunggu sebentar yaa"

Tak berapa lama setelah Claudya masuk kedalam rumahnya, keluarlah Naura.

"Kamu udah nunggu lama ya?"

"Nggak kok belum, aku baru aja sampe"

"Oh gitu. Kamu beneran mau ngajak aku berangkat sekolah bareng? Sekolah kita tuh udah ga sama lagi dan jalannyapun ga searah loh Arkaan" ujar Naura sambil memakai sepatunya.

"Iyalah terus kalau kita ga akan bareng ngapain aku kesini nyamperin kamu?"

"Besok - besok gausah barengan lagi deh mendingan berangkatnya. Seriusan kita beda arah banget tau nggak sih, gimana kalau nanti kamu telat datang ke sekolah kamunya? kan berabe juga Arkaan."

💢💢💢💢

"Selamat pagi anak-anak. Coba buka buku paket Seni Budaya halaman 67 sampai dengan 71 dibaca dulu materinya mengenai Seni Tari dan Seni Musik nya. Kalau sudah langsung tutup bukunya masukan kedalam tasnya dan kita ulangan. Ibu hanya akan memberikan tes awal"

Langsung terdengar suara kegaduhan didalam kelas 10 Mekanika-B yang mayoritas dihuni oleh banyak siswa laki-laki. Memang jarang sekali menemukan perempuan di jurusan tersebut.

"Arkaan... Arkaan..." panggil Rizki dari belakang bangku Arkaan.

Merasa namanya terpanggil Arkaan pun menoleh ke asal suara.

"Minjem bukunya satu dong disitukan buku paketnya udah ada dua. Disini nihil" Arkaan tidak merespon namun langsung menyerahkan satu buku paket yang ada diatas bangkunya.

Arkaan sangat terlihat cuek ketika orang disekitar belum mengenalinya terlalu jauh. Jangan salah, sebenarnya pribadi Arkaan jauh lebih asik dan ramah jika memang sudah kenal dekat dengannya.

WhatsApp
Pecinta Alam '34

PA Nandito
Kalau lagi ga sibuk nanti istirahat pertama pada ke saung ya. Kita coba tanamin Loyalitasnya dengan istirahat jajan bareng ok

Read

💢💢💢💢

Naura Abdilla

Kalau aku pc dia kira-kira bakal keganggu ga ya? Ah nanti lagi aja deh. Lagian nanti makin bosen lagi udah setiap hari ketemu chattingan pula lagi. Tapi aku takut dia marah perihal tadi pagi. Eh tapi emang bakal marah ya? Nggak akan ko udah ah tenang aja Naura. Saat sedang mendengarkan musik dikelasnya entah mengapa tiba-tiba saja Naura melamunkan sesuatu sambil hatinya terus saja berceloteh.

"Nau udah selesai belum tugasnya? liat dong" Lubna berkata kepada Naura sambil menggoyangkan sedikit lengan Naura yang akhirnya berhasil membuatnya berhasil bebas dari lamunannya.

"Ah iya apa kenapa Lubna?"

"Ih kamu kenapasih dari tadi ngelamun terus kerjaannya. Tugas Bu Ratna udah?"

"Oh udah udah aku udah beres. Kenapa?"

"Aku mau lihat dong" senyuman Lubna terlihat sangat memelas yang membuat Naurapun tak tega. Akhirnya Naura melihatkan tugas rangkumannya kepada Lubna.

Cinta RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang