Rindu?!

17 0 0
                                    


Hari ini update !
Selamat membaca! :)

Satu hari tidak melihatmu membuatku gelisah, bagaimana jika selamanya aku tidak melihatmu? Perasaan apakah ini? RINDU?!

Viana Anastasia

***



Hari senin, Minggu kedua siswa dan siswi SMA PANCASILA sekolah seperti biasa.

Tetapi tidak dengan Stevan,entah kemana dirinya pergi,atau terjadi sesuatu denganya?

***

Jam pelajaran telah berakhir,dan sekarang adalah jam istirahat, dimana semua warga sekolah pergi untuk memberi makan para cacing yang menggerutu didalam perut mereka

Terlihat seorang siswi yang sedang gelisah melihat-lihat ke sekumpulan orang yang berada di kantin, ya dia adalah Viana saat ini Viana dkk sedang asik duduk di meja makan kantin. Teman-teman Viana sedang asik menyantap makanan sedangkan Viana, ia sedari tadi hanya mencari seseorang yang batang hidungnya belum juga muncul, Ghea yang melihat sahabatnya itu dari tadi sedang celengak - celinguk mulai merasa risih.

" Via, lo kenapa sih?? " Tanya Ghea dengan tatapan yang merasa kesal karena sahabatnya itu membuatnya risih.

Viana tidak menghiraukan pertanyaan sahabatnya itu.

"Kacang mahal woii!! " Teriak Ghea di telinga Viana.

"Lo tuh bisa diam nggak sihh?? Ganggu ajaa!! Makan gih, keburu di makan lalat! " Tegas Viana dengan wajah kesal

Kim dan Shasya yang melihat kedua temannya hanya menggeleng- gelengkan kepala. "Huuftttt.. di mana sihh diaa?? Kok dari tadi nggak keliatan?" gumam Viana dalam hati.

Setelah memberi makan para cacing didalam perut. Viana, Ghea,Shasya dan Kim kembali ke kelas mereka karena sebentar lagi bel masuk kelas akan berbunyi.

Viana melihat seorang laki-laki di depan tangga sedang mengikat tali sepatunya. Viana merasa familiar dengan laki-laki itu, ia segera menghampirinya.

"Kak Stevin? " Sapa Viana halus. Merasa namanya dipanggil, Stevin pun langsung berbalik dan menyapa Viana.

" Ehh Viana, kenapa dek?" Ucap Stevin sambil tersenyum ramah

" Eumm.. gini kak... eumm kak Stevannya mana kak? Kok dari tadi nggak keliatan sih kak?" Tanya Viana dengan raut wajah khawatir

Stevin Angelos Wardana dia adalah kembaran dari Stevan Carolus Wardana. Mereka sala satu the most wanted SMA Pancasila. Mungkin hanya Stevin yang bisa menjawab pertanyaan dari Viana karena mereka adalah saudara.

"Cie... ciee... yang lagi cari adek guee, hahahaha" ledek Stevin yang membuat muka Viana memerah seperti kepiting rebus.

"Ihh kak Stevin!!! K..an aku cuma nanyain ajaa kak" bantah Viana dengan terbata-bata

"Ngapain Lo nanyain dia?? Lo suka ya sama adek gue?" Pertanyaan Stevin membuat mata Viana membesar dan jantungnya berdegup kencang

deg

deg

deg

Sambil menelan salivanya Vania menjawab pertanyaan dari Stevin
"Haaa??? N..n.gak la..hh!!! Hmmm gak mungkin!" Stevin ketawa geli mendengar jawaban dari Viana yang terbata-bata

Vania merasa malu ia pun segera pergi dari sana dan meninggalkan Stevin yang masih tertawa tanpa berpamitan.

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi membuat semua siswa SMA Pancasila berhamburan keluar kelas. Begitu juga dengan kelas Vania. Dan tinggal empat siswi yang sedang merapikan alat tulis. Mereka akan pulang bersama menggunakan mobil Vania.

Selama perjalanan pulang Vania hanya diam tidak menanggapi pembicaraan teman-temannya. Ia sedang bad mood karena tidak melihat Stevan di sekolah tadi.

Ia bertanya dalam hatinya
Kenapa ia begitu kesal karena tidak melihat Stevan? Apa yang sebenarnya ia rasakan ini? Apakah ia merindukan Stevan?

***

Steven pagi ini ia tidak datang ke sekolah, karena semalaman ia dan teman gengnya balapan motor. Malam itu Steven menang balapan motor, tapi tidak lama setelah balapan terdengar suara sirene polisi.

Dengan muka yang ketakutan Stevan dkk mencoba untuk lari, namun satu tembakan mengarah ke kaki Stevan. Stevan tertembak, teman-temannya yang lain berhasil kabur sedangkan Stevan? Dia tidak bisa lari karena ditembak oleh polisi.

dorr

" Arghhhh...shit!!!!" Rintih Stevan yang merasa kakinya tertembak.

Dua orang polisi berjalan menuju Stevan yang tergeletak di tanah karena kesakitan. Stevan mencoba untuk lari namun ia tetap tidak bisa karena rasa sakit yang menyerang kakinya.

"Hehhh mau kemana kamu?? Mau kabur? Belum kapok kakimu di tembak? " Ucap seorang polisi. Sambil polisi yang satunya memasang borgol kepada Stevan.

Stevan tidak bisa berkata apa-apa karena dia sedang merasakan rasa sakit di kakinya.

***

Pagi ini Stevan tidak masuk sekolah karena permintaan mamanya. Kakinya masih terluka.

"Stevan nak?? Keluar dari kamar ya sayang?? Mama udah nyiapin sarapan buat kamu." Ucap mama Stevan

"Iya mah, sebentar lagi adek masi ngobatin luka" Jawab Stevan .

"Okkkk hati-hati yaa ngobatin lukanya." Ucap mama Stevan " Stevin kamu sarapan dulu baru ke sekolah ya! "

"Siap mamakuuuu..." Ucap Stevin

Stevin berangkat ke sekolah tanpa Stevan adiknya. Saat jam istirahat Stevin dihampiri oleh Vania. Vania ya, dia bertanya soal Steven.

Stevin masih tertawa terbahak-bahak karena ia tadi mengejek Vania. Tapi, sebelum ia menjawab pertanyaan dari Vania, gadis itu langsung pergi karena malu.

***

Stevin pulang ke rumah sesampainya di rumah ia melihat Stevan. Ia mengingat pertanyaan Vania tadi di sekolah Stevin pun langsung berbicara dengan Stevan.

"Van? Lo tadi dicari Vania!" Ucap Stevin.

"Trusss??" Ucap Stevan sambil menunjukkan senyum bad boynya.

"Mainan baru Lo ya?" Tanya Stevin

"Hhhmm, gitulah!!" Jawab Stevan

"Jangan Lo gangguin ya!! Gua udah boking!" Ucap Stevan

"Ashiapppp...."






Bersambung .....

Segitu dulu yaaaaa!!!!

Kalo nggak suka nggak apa-apa

Jangan lupa Vote! Like! Komen kalo mau di LANJUT!

Follow Ig author @nandaagcht





Nandaakim

Tell Me WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang