✧6 ˖ + ˖ desire to recognize

396 85 29
                                    

pukul berapa sekarang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pukul berapa sekarang?

jeffrey melirik jam yang menempel di pilar tengah ruangan. hasilnya nihil, ia tak bisa melihat apa-apa selain kegelapan. pandangannya beralih ke arah lilin yang sudah meleleh hingga menyisakan setengah batang. sebentar lagi kegelapan mutlak akan menguasai ruangan itu, sedangkan belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti, lampu akan menyala, dan gadis itu akan pulang.

ah, gadis itu.

perlahan jeffrey menelengkan kepalanya ke kiri. memperhatikan keira yang sedang menyilangkan tangan di atas perut. matanya menatap ke luar jendela yang menghadap langsung ke ruko-ruko di seberang toko jeffrey. angannya tampak menerawang, mungkin sangat jauh, melewati batas kota, batas negara, bahkan mungkin batas dunia. ia seperti berada di dunia lain.

pula dalam penerangan seminim itu, pancaran kecantikan milik keira masih bisa tertangkap oleh netra jeffrey.

seketika lelaki itu meneguk ludah. iris mata cokelat yang dibingkai alis paripurna, tulang hidung tinggi, pipi tirus, dan bibir dengan lekuk yang provokatif itu ... tampak familier. ia mencoba mengingat dimana kiranya ia pernah bertemu gadis ini. namun semakin ia berusaha mengingat ia malah makin pusing.

“hentikan kau membuatku takut,” ucap keira tanpa mengalihkan pandangannya.

mengetahui aksinya barusan ketahuan, jeffrey seketika geragapan. tangannya refleks menggaruk belakang leher. mencoba menepis sipu yang timbul ke permukaan.

“apakah kita pernah bertemu sebelumnya?”

atas pertanyaan jeffrey, kedua alis keira menukik ke bawah. gadis itu menelengkan kepalanya ke samping untuk menatap figur jeffrey dengan saksama. “mungkin? saya cukup sering ke sini dulu. waktu penjaga toko ini masih seorang wanita paruh baya.”

kedua mata jeffrey membulat lucu mendengar penuturan keira. pasalnya perempuan itu sampai hapal dengan penjaga toko ini sebelum dia, yang menunjukkan betapa intensnya gadis itu ke tokonya dan besarnya peluang mereka bertemu di masa lalu.

akan tetapi sekeras apapun lelaki itu mencoba, ingatan tentang keira di masa lalu tidak kunjung muncul—entah karena mereka memang tidak pernah bertemu atau karena saat itu pikirannya hanya terfokus pada ambisinya.

she's my mom,” jelas jeffrey.

“oh, ya? she's so kind and pretty.”

jeffrey selalu senang jika seseorang membicarakan hal-hal baik tentang ibunya. maka ketika mendengar pujian yang keluar dari bibir keira, mau tak mau, jeffrey melengkungkan garis bibirnya hingga kedua dekik sedalam palung itu terlihat. tawanya menyusup di sela-sela lekuk rungu.

says you,” kata jeffrey, lebih
terdengar seperti cicitan tikus. senyumnya seketika luntur begitu melihat raut yang sulit dibaca dari wajah keira. “m-maaf kalau kau jadi tak nyaman. tapi saya tak berniat untuk menarik kata-kataku barusan.”

tanpa diduga, keira balas dengan tawa yang terdengar syahdu. “baiklah, tuan keras kepala.”

untuk sepersekian detik jeffrey mencoba menenangkan laju dan debar jantungnya. kumpulan saraf-sarafnya seakan saling menyingkronkan berbagai informasi membentuk ingatan baru berwujud rekam tawa gadis tersebut. namun sepertinya hal itu akan mudah saja terjadi begitu jeffrey mengingat tawa familier itu. sekonyong-konyong ingatannya langsung bermuara pada satu-satunya manusia yang kerap memanggilnya tuan keras kepala; sahabat lelakinya.

tawa yang menenangkan ... tuan keras kepala ... konspirasi semesta. jeffrey merasa tertampar begitu akhirnya mengingat siapa sebenarnya keira.

gadis itu punya andil yang besar dari kehidupan sahabatnya yang sudah mencicipi rasanya nirwana; johnny seo. tiba-tiba saja berbagai kilasan memori bertubi-tubi menyerang alam bawah sadarnya.

johnny dan jeffrey yang selalu diledek pasangan homo karena sering bersama.

johnny yang tahu kalau jeffrey yang tampak selalu menurut sebenarnya begitu keras kepala.

johnny yang mematahkan bias yang melekat padanya saat diketahui berkencan dengan seorang gadis dari fakultas kedokteran.

johnny yang kerap membagikan momennya dengan sang gadis lewat media sosial.

johnny yang selalu membanggakan kekasihnya pada jeffrey semata-mata agar jeffrey bisa mengikuti jejaknya.

jeffrey yang tak acuh.

johnny yang begitu mencintai gadisnya melebihi rasa cintanya pada segelas kopi di pagi hari.

jeffrey yang sibuk dengan dunianya sendiri.

johnny yang sedang butuh pertolongan dan diabaikan oleh jeffrey mengira lelaki itu tengah menjahili dirinya berhubung saat itu tanggal satu april.

jeffrey yang menyesal terlalu menutup mata pada hal di sekitarnya.

jeffrey yang memilih cuti kuliah dan berakhir menjaga toko fotokopi karena setiap sudut kampus seakan mengingatkannya pada johnny.

seberapa pun kerasnya usaha jeffrey untuk tidak menangis, lelaki itu tetap saja merasa terpukul. hatinya seakan diremas hingga hancur berceceran menyisakan luka dan penyesalan. tanpa sadar, setitik bulir air jatuh bebas ke pipi. jeffrey buru-buru menyapunya dengan telapak tangan.

"hey, are you okay?" pertanyaan yang sarat akan kekhawatiran itu keluar dari bibir keira. jeffrey memindahkan pandangannya pada gadis itu. masih tidak menyangka atensi dari keira malah membangkitkan memori menyakitkan dari hidup seorang jeffrey.

lelaki itu memilih mengembangkan senyum. kali ini tampak kaku dan dipaksakan membuat tanda tanya besar bagi keira.

"maaf saya tidak menyangka kalau kehadiran kamu akan semagis ini untuk saya," kata jeffrey diselingi tawa parau yang malah semakin membuat keira bertanya dalam hati tentang apa sebenarnya yang terjadi.

lelaki itu menarik napas dalam. "jangan menangis lagi, keira .... johnny teramat mencintaimu sampai dirinya turut bersedih dengan mengirimkan hujan atas perwakilan perasaannya."

wajah keira berubah kelam. kesunyian yang perlahan membising terasa mencekam. semuanya terasa membingungkan sekaligus menyesakkan di saat yang bersamaan.

kemudian rintik hujan berangsur menderas, begitu pun pada pelupuk mata keira.

[✓] HAKUNA MATATA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang