Memberi kan kotak makan ke Daniel kayak nya ide gila gimana gak gila sekarang gue jadi pusat perhatihan kelas Daniel mereka semua me lihat kearah gue Dan buat gue malu bukan main. Gue bisa lihat ekspresi mereka kebanyakan bingung.
"Paan?? " Tanya Daniel dengan ekspresi tak kalah bingung.
Gue berdecak"Udah deh terima aja, Susah amat"ucup gue yang mulai kesal Dan setengah malu.
Gimana gak malu coba kalau gak ingat ini permintaan siapa gak bakal gue ikuitin.
"Gak gak gue gak mau, emang lu kira gue anak kecil apa, Cara dikasih kotak making segala, lu pikir coba masak cowok se ganteng gue makan nasi kotak" Ucap Daniel membuat gue naik pitam secara tidak langsung dia ngehina nyokab gue, disitu gue mulai gak tahan dengan kata kata Daniel tapi gue tahan.
"Ini tu dari nyokab gue kalau lo gamau yaudah, gitu aja diribetin" Ucap gue langsung pergi gue emosi Dan malu dengan tingkah gue disturbing Sisi Daniel secara tidak langsung dia buat gue malu.
*****
Bel istirahat bunyi Dan gue memutuskan pergi keperpus Dan me makan kotak makan dari nyokab gue dikatin dari pada mumbazirkan, apa lagi kita gak boleh buang buang makanan,banyak orang diluar Sana gak makan, mereka rela panas panasan demi dapat uang Dan makanan.
Gue masih asik makan Dan sambil baca novel favorite gue saking asik nya gue gak radar kalau dari tadi gue diperhatiin.
"He'emm" Deheman see orang menyandarkan gue untuk menoleh kesamping. Gue terkejut disitu Ada cowok yang gue udah lama banget gue diam diam suka Sama dia, dia tu sempurna udah pintar, ketua osis, ketua basket, tampan, trus dia tu anak orang kaya tapi gaya dia itu yang buat gue kagum sama dia soalnya tu dia itu tu orang nya sederhana.
Gue masih mandang dia dari tadi tapi Ada sebuah tangan ngelambai didepan muka gue Dan buat gue tersadar. "Hai kok melamun?? " Tanya dia.
"H-ha gue gak melamun kok" Jawab gue gugup. Kok Cara gugup segala sih.batin gue
"Oo kirain, bahaya kalau melamun terus"ucapnya sambil terkekeh melihat tingkah gue, omg senyum nya manis nya ke bangetan.
" He'em"gue melamun lagi karena senyum nya, sumpah baru kali ini dia negur gue, memang sih biasa dia negur gue, tapi gak sedekat ini.
"Eh maaf kak" Ucap gue canggung.
"Kenapa minta maaf" Ya Allah ya rabb tolong jangan kasih senyum, meleleh hati adek bang. Hahaha lebay😂
"Ya gak tau sih" Gumam gue pelan sambil garuk garuk leher gue yang gak gatal.
"Makan apa tu" Tunjuk nya sambil mengarahkan ke makanan kotak gue.
"Oh ini nasi kotak dari nyo.. " Belum sempat gue selesai ada tangan yang ambil nasi kotak gue.
"Ini tadi untuk gue kan" Gue dan kakak kelas yang tampan itu langsung menoleh kearah suara dibelakang kami, memang si ganteng si Daniel dari pada kakak kelas gue yang namanya leo, tapi gara gara sifat Daniel ya yang melenceng dari sifat kak leo jadi ketutup deh ganteng nya.
"Enak aja,tadi perasaan ada yang nolak, kok sekarang ada yang ngaku ngaku, ni tu buat kak leo" Kak leo langsung menoleh ke arah gue, dan gue kedip kedip mata biar dia iyakan, dan semoga kak leo ngerti maksud gue.
"Iyakan kak leo" Gue masih kedip kedip mata, tapi seperti nya dia ngerti maksud gue.
"Aahh iya tadi tiara mau kasih gue katanya" Ucap nya.
"Apa apaan lo, lo mau gue sebar ya kalau kita tu udah tushhusmhhh" Sebelum rehan selesai bicara gue udah sumbat mulutnya pakai tangan gue, jadi dia gak ember tu mulut.
"Lo apa apaan sih kan kita udah janji gak ngumbar persoalan itu" Gue bawa rehan ke luar perpustakaan, dan di luar sepi, jadi aman gue bicarakan ini, sementara kak leo gue izin sebentar.
"Dan lagian bukan tadi nya lo nolak makan bekal itu" Lanjut gue.
"Errr yaa " Rehan garuk garuk kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutiara
Teen FictionDisini aku menceritakan kembali ceritaku awalnya aku tidak menyukai perjodohan yang dibuat oleh kedua orang tuaku yang kemudian aku harus mematuhi kedua orang tua ku karna menyelamatlan bisnis keluarga ku.
