part 7

2 0 0
                                    

Heeeee gue pusing dengan tingkah Daniel, setelah kejadian didepan perpus dia langsung pergi begitu saja. Memang tu anak gaje(gak jelas) untung mamanya baik hati gak kayak anak nya, is pokoknya nyebelin.

Kenapa lah aku harus di jodoh ama tu anak. Emang gak ada anak selain dia apa. Tapi aku harus nurutin orang tua ku.

Hemm btw makanan aku tadi udah aku kasih sama kak leo. Dan dia puji makanan mama aku enak. Dan saat ini aku lagi didalam kelas bayangin dia makan tadi di perpus, aduh bikin hati adek meleleh. 😅

Saking asiknya aku bayangin kak leo, ada seseorang duduk disamping aku. Tapi ku belum ngeh.

"Oy" Tangan nya colek colek gue.

"Ih apaan sih" Gue mulai kesal, ganggu aja orang lagi hayal kak leo.

"Sorry" Katanya.

"For? " Tanyaku malas.

"Soal kotak  makan tadi, gue janji deh nanti bakal makan nya, gue tadi gak tau kalau itu dari nyokap lo" Jelasnya, yap ini memang Daniel yang lagi minta maaf, tapi percuma nasi udah jadi bubur.

"Oo itu" Sahut cuek gue.

"Iya gue minta maaf" Gue lirik kearah dia, kayaknya dia minta maaf tulus deh, eh tapi bodo amat lah.

"Hmm"

"Ya elah kok cuek amat sama calon suami, gak boleh gitu ntar dosa loh" Gue melotot ke arah Daniel, gila aja gomong begituan, gue lihat sekeliling kelas, untung masih jam istirahat jadi sepi.

"Lo gila ya Daniel" Gue kesal sama tingkah daniel.

"Gue ini tunangan lo tiara"

"Tunangan doang kan, belum nikah. Udah deh mending lo keluar dari kelas gue, karena gue lagi gak mood, soal makanan tadi tenang aja gak bakal gue lapor ke nyokap gue, jadi mending lo pergi" Usir gue, gue jenggah sama daniel.

Daniel langsung pergi dari kelas gue.
Gue heran sama dia bukan nya dia yang nentang hubungan ini. Kok dia masih bahas tunangan. Jujur sampai sekarang gue belum ada perasaan sama Daniel. Gue pengen akhiri semua ini, tapi gak mungkin gue gak mungkin bilang ke orang tua gue, ahhhhkkkrrr pusing pala gue lama lama.

Saking gue sibuk dengan pemikiran gue, gua gak sadar jam pelajaran sudah selesai dan lonceng sudah berbunyi menandakan waktu pulang.

Gue bergegas merapikan buku gue kedalam tas, dan segera keluar dari kelas. Gue lihat ada Daniel di parkiran. Ngapain tu anak belum pulang, ah palingan di dengan cewek baru dia. Batin gue.

Gue langsung berjalan ke arah pintu gerbang dan menunggu angkutan umum di depan halte.

Tit tit.

Gue menoleh kearah  suara klakson motor, dan ternyata Daniel.

"Ngapain" Tanya dia.

"Nunggu angkot" Jawab gue cuek, tidak mengubris ke arah daniel.

"Mama gue tadi bilang suruh antar lo pulang" Sebenarnya bukan karena mama Daniel yang menyuruh untuk mengantarnya pulang, tapi dia sendiri lah yang mau mengantar tiara.

Mendengar itu tiara tidak enak hati menolak ajakan Daniel. Namanya selalu mengajarkan kepada tiara harus menuruti permintaan orang tua, harus patuh itu lah yang diajarkan mamanya.

"Naik " Tiara langsung naik ke motor
Dan memakai helm pemberian Daniel. Tiara juga tidak tau Daniel dapat helm ini dari mana, mungkin ini bekas punya cewek sebelum tiara.

Daniel sengaja menaikan gas nya supaya tiara memeluknya, dan reflek memeluk Daniel.

"Lo gila ya, kalau mau ngajak mati gue gak mau" Teriak tiara, Daniel hanya senyum menanggapi teriakan tiara.

.
.
.
.
.

Holla im come back🤚 jangan lupa tinggalkan jejak dong, vote and comment ok

MutiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang