Cemburu

1K 65 37
                                    



Pagi menyingsing, matahari mulai menampakan sinarnya dari celah-celah tirai yg tebal, hanya bias-bias cahaya yang menerangi kamar saat ini.

Aku terbangun karna bias cahaya itu tepat mengenai wajahku. Disaat ingin bangun dari tidurku, aku merasakan yang sakit disekujur tubuh ku.

"Shiitt, ini sakit"
Gumamku sambil berusaha duduk dan bersandar dikepala ranjang dan merilekskan tubuhku agar sedikit mengurangi rasa sakitnya.

"Kemana si brengsek itu, gara-gara dia tubuhku tidak bisa digerakkan." aku menggerutu didalam hati terus terusan.

Yang benar saja, apa yang dia lakukan tadi malam benar-benar membuat tubuhku remuk dan hampir mati rasa,
Bagaiman bisa dia melakukan itu pada kekasihnya sendiri, sialan kau Forth.

Padahal tadi malam adalah pertemuan kami setelah satu minggu terpisah karna tugas kuliah yang melelahkan.

Tapi apa yang dia lakukan saat bertemu?

Bayangan apa yang terjadi tadi malam pun menghampiriku lagi, tanpa ku sadari sebuah nampan berisi gelas dengan susu segar dan juga bubur sudah ada dihadapanku.

"Apa yang kau pikirkan Bee..?" tanya seseorang yang membawakan nampan itu kehadapanku dengan suara khas maskulinnya.

Ia adalah Forth si sialan yg sudah membuat tubuhku remuk.

Melihat diriku yang hanya terdiam tanpa merespon pertanyaannya. dia pun duduk berjongkok dihadapanku setelah meletakan nampan sarapan itu dimeja tak jauh dari ranjang kami.

"Bee...maafkan Forth naa...Forth janji tidak akan melakukannya lagi, eumm.."
Bujuk rayunya selalu meluluhkan hatiku.

"Heeum. Bantu aku ke kamar mandi, kau membuat tubuhku remuk dan mati rasa Forth, aku tak bisa bergerak." ucapku sambil melingkarkan tangan ke lehernya.

Forth menggendong dan membawa ku ke kamar mandi, memandikan dan memakaikan pakaian untukku, bahkan menyuapkan makanan yang sebenarnya itu tidak perlu karna tanganku masih bisa berfungsi dengan baik, tapi aku menikmati perlakuan yg dia berikan.

Setelah sarapan habis kami duduk di sofa sambil menonton tayangan kartun yang aku suka.

Forth ikut menonton sambil tanganya terus mengusap kepalaku lembut yang bersandar dibahunya yang  kokoh. Aku menyukainya.

"Jangan pernah lakukan seperti tadi malam Forth, Itu manyakitkan. Aku tidak bisa melawanmu." ucapku lembut tanpa mengalihkan mata dari tontonan kartun yang saat ini menayangkan si kotak kuning sponge.

"Heum..maafkan Forth naa...Forth tidak akan melakukannya lagi....Forth hanya merasa marah dan hanya hal itu yang bisa membuat Forth merasa baikan."

Jawaban Forth sedikit membuatku bergidik ngeri..

Hanya marah dan tubuhku hampir remuk..dasar Forth benar-benar sialan

"apa yang membuatmu semarah itu..?apa aku melakukan kesalahan..?"

"Heum." hanya gumaman yang kudapat

Jadi semua memang salah ku..?

Memang apa yg telah ku perbuat hingga Forth semarah ini...?

Apa aku melupakan sesuatu..?

Berbagai pertanyaan menghampiri benakku hingga tanpa ku sadari jari tangan Forth menyentuh keningku yang mengkerut karna terlalu keras berfikir.

"Jangan terlalu dipikirkan." ucapnya lembut sambil memelukku erat.

"Heum...aku hanya bingung apa yg membuatmu semarah itu hingga membuatku hampir tak bisa melawanmu Forth, beritahu padaku."

ForthBeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang