Entah karena apa, group chat kelas menjadi ramai seketika. Tentu saja aku segera membuka ponsel ku tatkala mendengar notifikasi yang sangat berisik. Rasa kesal karena suara notifikasi ponsel terbayar dengan celotehan teman-teman ku di Korea── teman seperjuangan ku semasa menengah atas.
Mereka semua baik-baik saja. Aku bersyukur dalam hati. Tak lama salah seorang memulai video call dengan alasan 'katanya rindu'. Aku hanya mengiyakan karena memang tidak bertemu dengan mereka selama bertahun-tahun ternyata akan serindu ini.
"Wah Hyunjin semakin tampan ternyata. Menyesal aku sudah menjelek-jelekkan mu dulu!"
Aku tertawa, "Iya, kamu semakin jelek"
"Kalian semua telah berubah, wah,"
"Aku tidak menyangka,"
"Kau tau?! Chan senior kita dulu sudah melamar Seungmin! Astaga aku masih kaget sampai sekarang."
"Aku kira Hyunjin yang akan menikahi Seungmin."
"Sembarangan kau. Dan wah, mereka gerak cepat juga, ya?" Aku terkikik, mengingat seseorang yang dulu di ramalkan akan berjodoh dengan ku ternyata sudah diikat dengan seniorku. Sedikit lega mendengarnya dan berhasil meyakinkan temanku, jika aku dan Seungmin itu teman selamanya.
"Felix, dia masih di korea. Aku pernah melihatnya"
"YA! HARUSNYA KITA REUNI!"
"Aku tidak melanjutkan sekolahku..."
"Hahahah"
"Dasar malas, dari dulu tidak pernah berubah."
"Jeongin, kalian ingat? yang diam-diam savage itu aku tidak pernah melihatnya lagi..."
Senyumku pudar.
Malam ku di habisi dengan perasaan rindu yang sedikit terobati. Namun...
Seseorang itu tidak ada, seperti dirinya yang dulu, tak pernah muncul di group kelas. Padahal aku menantinya.
Dan sekarang juga dia tidak ada. Benar tidak ingin terlihat dan menampakkan wujudnya.
Tidakkah dia tau kalau seseorang tengah menunggu, dan mencarinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] the truth told.
Short Story[2/2] ❝Di masa lalu... aku adalah lelaki yang sangat-sangat bodoh.❞ sequel the truth untold. bxb, hyunjeong end; april, 1, 2019.