Mata pelajaran terakhir hari ini adalah kimia, dan diajar oleh Bu Sasaki Nobuko, guru cantik berambut hitam panjang yang juga sering kena gombalan busuk Dazai Osamu.
Yang lebih menyebalkan lagi, Dazai sering menanyakan sesuatu di luar materi pelajaran. Tentu saja bahan kimia apa yang bisa digunakan untuk bunuh diri termasuk di dalamnya.
Padahal ada gosip yang mengatakan kalau Bu Sasaki itu ada hubungan spesial dengan Pak Kunikida, heran juga perempuan sebaik Bu Sasaki mau bersama orang bertemperamen tinggi macam Pak Kunikida.
Kelas berakhir ketika bel berbunyi dan diikuti oleh riuh rendah suara siswa, lagi-lagi kalian diberi setumpuk tugas yang bisa membuat kepala cukup pening.
Sebelum kelas benar-benar bubar, Dazai mengajakmu, Chuuya, Odasaku, dan Ango untuk mengerjakan tugas bersama, “Masih siang,” katanya enteng. Seolah tidak ada tugas lain yang menunggu kalian di rumah, tapi akhirnya kalian menurut juga. Toh pada akhirnya, tugas itu akan kalian kerjakan.
Lebih cepat lebih baik.
Dan karena Kamu tidak mau menjadi satu-satunya perempuan di sana, akhirnya kamu juga menyeret Tsujimura yang untungnya belum pulang karena ada tugas piket. Gadis berambut hijau itu langsung mengiyakan, lebih mudah kalau dikerjakan bersama, katanya.
Tugas kalian selesai sejam kemudian, dan sialnya lagi-lagi turun hujan. Hari ini Dazai, (lagi-lagi) Kamu, dan Chuuya tidak membawa payung.
Sedang tiga orang lainnya menawarkan untuk pulang bersama, Kamu dengan Tsujimura, Dazai dengan Odasaku, dan Chuuya dengan Ango. Masalahnya rumah kalian tidak searah, meski mereka tidak keberatan untuk mengambil jalan memutar, tapi Kamu merasa tidak enak.
“Enggak usah, Aku sengaja ngajak kalian ngerjain tugas buat nungguin hujan.” Kata Dazai riang, seolah sudah tahu kalau Kamu dan Chuuya juga tidak akan membawa payung lagi.
“Dazai!” katamu protes, geram dengan tingkah Dazai yang selalalu membuatmu menahan amarah.
“Kemaren Aku liat kalian hujan-hujanan berdua, kan Aku juga pengen.” Dan bogem mentah Dazai dapatkan dari si pemilik surai jingga.
Kalian berdiri memandangi hujan bertiga, dan sepertinya hanya Dazai yang senang dengan situasi yang ada. Sedang Odasaku, Ango, dan Tsujimura sudah pulang dengan payung-payung mereka.
“Aku bisa nelpon Kak Koyou buat jemput,” belum sempat Chuuya menyelesaikan kalimatnya, Dazai sudah menyela.
“Enggak usah, Chuuya. Hujannya enggak lebat kayak kemaren kok, cuma gerimis gini.”
“Aku sih enggak masalah ngerepotin kakakmu. tapi kayaknya mending hujan-hujanan bareng Dazai.”
Chuuya mengembuskan napasnya kasar, “Yaudah, Aku ngikut.”
Kamu langsung menyambar jas almamater Dazai ketika dia menawarkannya dengan senyum bodoh yang terpajang di wajah.
Kalian berjalan bersisian di trotoar dengan posisi kamu di tengah. Chuuya ada di sebelah kanan dan Dazai di sebelah kiri.
Tapi kemudian Dazai menarik tanganmu dan memosisikan dirimu di sebelah kirinya, kini Dazai yang ada di tengah.
Hujannya memang tidak deras, hanya gerimis. Tapi bukannya kalau mau hujan-hujanan, lebih baik saat hujannya deras saja?
Hembusan angin membuat tubuhmu menggigil, lalu Kamu menggosokkan kedua telapak tangan untuk menghangatkan tubuh. Dazai yang mengamati gerakanmu langsung mengambil kesempatan, merangkulkan tangannya di bahumu, “Biar hangat.” Katanya setengah bercanda.
Lalu saat ada mobil melesat di jalan raya, tepat di samping kalian ada genangan air. Dan otomatis Chuuya yang posisinya paling dekat dengan jalan menjadi korbannya, sebagian bajunya basah karena kecipratan air dari genangan.
Tawamu dan Dazai meledak seketika, dan sepertinya Chuuya sadar kalau itu bagian dari perkiraan Dazai. Dazai langsung berlari dengan Chuuya yang mengejarnya, Kamu ditinggal sendirian di jalan.
Kamu menepuk dahimu pelan, biarlah. Kamu pulang sendirian saja, syukur-syukur kalau hujannya tiba-tiba lebat di jalan.
Sudah terlanjur basah, hujan-hujanan saja sekalian, kan?
Kangen ujan-ujanan pas jaman masih bocah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate
FanfictionKisahmu semasa SMA dengan teman sekelas yang beberapa kurang normal. ada Chuuya yang sedikit temperamen. Dazai si maniak bunuh diri. ketua kelas terbaik sepanjang masa, Oda Sakunosuke. ada juga informan terpercaya di seantero sekolah, Sakaguchi Ango...