Three

446 70 18
                                    

Let's read!!

__________*


Udara malam di musim semi memang sedikit hangat dan menenangkan, hembusan angin hangat itu membelai rambut kedua namja jangkung yang tengah duduk memandang hamparan sungai Han yang tenang dengan temaram lampu taman yang memancar dan meredup di permukaan air, bintang dilangit bersisian dengan bulan yang setengahnya dilahap kegelapan. Kris sudah menepati janji pada sahabatnya itu, kini mereka tengah menghabiskan sisa harinya dengan bersantai di tepi sungai Han dengan beralaskan kain –tak begitu lebar namun cukup untuk mereka duduk dan berbaring menatap luas dan padamnya langit malam.

Chanyeol senang akhirnya hari yang seperti ini ia rasakan kembali setelah beberapa waktu ia tidak menghabiskan waktunya bersama Kris –sahabatnya. Wajahnya sedikit berseri, bagaimanapun wajahnya tidak bisa berbohong ia sangat menikmati sisa harinya ini, setelah lelah menghabiskan aktivitas rutinnya di kampus yang tentu saja melelahkan, ini adalah obat yang sangat manjur untuk meyembuhkan suntuknya, mood buruk yang beberapa hari ini ia rasakan semua terbalaskan dengan hari ini.

Namun hatinya tidak bisa bohong, rasa khawatir dan cemas masih ada sejak pertama ia melangkahkan kaki untuk menghabiskan waktu dengan Kris, ia sangat sadar Kris memiliki kekasih yang sedikit posesif –ralat sangat posesif. Chanyeol takut ini akan berdampang pada hubungan Kris dengan Yoona. Sejak Chanyeol dan Kris mengunjungi kedai bulgogi untuk tempat yang pertama mereka kunjungi dari deretan tempat yang akan mereka sambangi, Chanyeol tidak berhenti bertanya mengenai Yoona yang akan memergokinya bersama dengan kekasihnya –sudah seperti mereka sedang selingkuh dibelakang Yoona meski kenyataannya Chanyeol hanya tidak ingin berurusan dengan Yoona yang sedikit 'menyeramkan' menurutnya.

"Hyung... Yoona noona masih belum menghubungimu?" lagi, Chanyeol bertanya mengenai Yoona memecah keheningan diantara mereka.

"Belum, entahlah ia terlalu sibuk memperhatikan tubuhnya, atau sibuk melihat situs-situs yang menjual barang branded terbaru, atau mungkin juga ia memiliki kekasih baru selain aku" jawab Kris ringan diakhiri kekehan pelan.

"Eeii! Jangan bicara seperti itu! kau akan menyesal nanti, saat ia merajuk lagi seperti beberapa hari lalu, aku tidak ingin menjadi mediatormu lagi nanti" Chanyeol berucap meremehkan, memang ia tidak salah, siapa yang percaya pada orang yang bahkan frustasi hanya dengan masalah miskomunikasi? Chanyeol jelas lebih tau bagaimana Kris.

"aku tidak peduli" kalimat itu terlontar dengan dengusan, tentu saja tautan alis Chanyeol tak terelakan. Pertanyaan 'ada apa dengan Kris?' melambung dibenaknya. "Aku lebih senang menghabiskan waktu denganmu" Kris mengalihkan pembicaraannya tanpa menatap Chanyeol, matanya lurus menerawang hamparan luas didepannya.

Chanyeol seakan beku dengan segala rasa yang membuncah dihatinya, desiran itu mengapa selalu berhasil membuat tulang-tulangnya seakan lunglay, ia bahkan lupa untuk berkedip hanya memandang sisi bagian kanan Kris. Chanyeol mulai tersadar saat Kris mulai melihat kearahnya, hingga ia harus berpura-pura meminum ice latte yang rasanya sudah mulai pecah karena mencairnya es batu didalamnya.

"Sabtu ini timku akan bertanding di turnamen antar Fakultas, kau ada waktu untuk menonton pertandingan basketku?" Kris mulai menatap Chanyeol memerhatikan lamat sahabatnya yang tampak sedikit gugup.

"Eummhh.." Chanyeol tengah berfikir mengenai tawaran Kris saat ini, hari sabtu adalah jadwalnya latihan dikelas musik –ekskulnya. Yaa selain angka tinggi yang dapat Chanyeol raih dalam akademiknya, keterampilan dalam memainkan berbagai alat musik adalah penyempurnanya yang lain, musik bagai bagian dari detaknya. "baiklah... kurasa kelas musik akan libur minggu ini karena turnamen, aku juga ingin lihat bagaimana permainan kapten tim basket dari jurusan bisnis ini" lanjutnya diiringi dengan kalimat ejekan untuk Kris, yang tentu saja dibalas dengan dengusan kesal dari Kris.

You Belong With MeWhere stories live. Discover now