Two

470 68 19
                                    

Let's read!!

_____________*

Langit sore tampak padam dengan awan kelabu menutupi matahari senja, teriknya menyendu indah dibagian barat sana. Langkah jenjang kaki seorang namja manis tengah menyusuri koridor kampus yang terlihat mulai lenggang, ia baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya. Waktu menunjukan pukul empat petang, hari selasa memang selalu melelahkan, karena jadwal praktik di laboratorium kimia dan laboratorium mirkrobiologi itu cukup menguras energi dan otaknya, sedikit semangat mengingat hari ini ia akan menikmati makanan favoritnya bersama sang sahabat.

Setelah menentukan tempat dan waktunya mereka memutuskan untuk bertemu di halte seberang kampus, Chanyeol yang menyelesaikan kelasnya lebih awal menunggu beberapa saat kehadiran Kris disana. Lima belas menit ia menunggu hingga akhirnya menemukan siluet jangkung namja yang tak lain adalah sahabatnya. Kris sedang menyebrang menyusuri zebracross di depannya, Chanyeol tidak merubah posisinya duduknya, berpura-pura tidak menyadari kedatangannya, ia menyamankan posisi earphone ditelinganya, hingga detik kemudian earphone itu terlepas begitu saja oleh tangan lain yang mengambilnya paksa.

"Kau berniat mengabaikanku?" Kris menyadari kepura-puraan sahabatnya itu,

"Kau sudah selesai?" tidak menjawab pertanyaan Kris, menggeser duduknya memberi space agar Kris duduk disebelahnya.

Kris duduk disebelah Chanyeol dan mengangguk menjawab pertanyaan Chanyeol dengan ragu dan ada sedikit canggung diraut wajahnya, entah apa itu tapi tangannya yang mengelus tengkuknya menjelaskan ada sesuatu yang mengganjal dihatinya, mungkin sedikit sulit diungkapkan pada Chanyeol.

"Ada apa? Kau sakit Hyung?" Chanyeol yang menyadarinya segera bertanya perihal sikap Kris saat ini.

"Mmmhh... A-anniyo Chan, ha-hanya saja.." Kris yang menggantung kalimatnya membuat Chanyeol gemas dan penasaran ada apa dengan sahabatnya ini.

"Katakan saja Hyung, kau terlihat menyedihkan jika seperti itu" kalimat dan nada mengejek Chanyeol merubah wajah canggungnya hingga tersenyum hambar sambil mendengus pelan.

"Begini Chan, a-aku... apa kau memiliki waktu luang besok? Kurasa hari ini aku tidak bisa pergi makan bersamamu" Kris menjeda kalimatnya menunggu reaksi Chanyeol, hingga dirasa tidak ada reaksi yang Chanyeol berikan Kris melanjutkan kalimatnya. "A-aku janji besok aku akan mentraktirmu semua makanan yang kau suka"

Seperti sudah menduga Chanyeol hanya mendengus dan terkekeh pelan, matanya beralih menatap lurus ke arah gerbang kampus, terlihat disana mobil sport Ferrari merah milik Yoona baru saja bergerak maju keluar gerbang kampus. Menyadari kekasih sahabatnya disana tengah berjalan menuju kap mobil dan duduk manis disana sangat anggun dengan skirts pendek dan heels yang menawan, maniknya memandang sinis kearahnya, Chanyeol segera memberi jawaban untuk Kris agar cepat menghampiri kekasihnya itu. Rasanya sangat tidak nyaman mendapat tatapan tajam meski dari kejauhan, Chanyeol tau jika Yoona tidak senang melihat kedekatannya dengan Kris –sangat posessive.

"Gwenchana Hyung... lain kali saja jika kau benar-benar free, aku akan menunggu. Kau tidak perlu khawatir" jawabnya dengan senyuman semanis mungkin, Chanyeol hanya tidak ingin memberatkan sahabatnya itu dengan pilihan yang menurutnya sulit.

"Aku janji, besok aku akan mentraktir semua makanan yang kau mau" janjinya, masih berusaha memberi penawaran atas ingkarnya saat ini.

"Sudahlah Hyung, tidak usah berjanji lagi. Cepat sana Yoona noona sudah menunggumu!"

"Kau tidak percaya padaku? Aku janji besok aku akan menepatinya" wajahnya berubah khawatir entah kenapa dia sangat takut sahabatnya itu kecewa.

"Kenapa selalu ada janji dalam kalimat mu Tuan Wu? Tidakkah itu terlalu banyak?" sarkasnya.

You Belong With MeWhere stories live. Discover now