Darahku mengalir deras. Di dalam tubuh yang hampir rubuh. Kadang menjelma ribuan harimau berlari. Memburu gerombolan kijang menerjang.
Darahku kadang berlahan saja mengitari ngarai tubuh. Saat itu pejinak membuat tunduk harimau lapar.
Darahku tak karuan, di dalam sukma ada pertempuran merandang. Tentang pejinak, atau harimau yang lapar. Siapakah yang akan sudah. Pejinak yang diterkam. Atau harimau tercancang. Kuharap semua tenang. Kuingin diriku yang menang.
Pelaukan, 23 Maret 2019
.
.✍Setiap karya yang dibuat pasti memiliki kekurangannya. Untuk itu masukan dan saran sangat diharapan. Semoga berkenan!
.
Silahkan lanjutkan membaca ke bawah
⬇⬇⬇

KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Cinta tak Bisa Menunggu
PoetryYang sejiwa Yang menyatu Menunggal Tak akan tanggal Juga tertinggal Biarlah sejiwa Selamanya Sepenuhnya Aku dan Nya Aku dan dikau Aku dan alam Akan terjaga Derai daun sebaya Atau rindu Menusuk kalbu Takkan teluka Karena kita satu Dengan-Nya Aku ter...