Halo guys lanjut lagi ya part nya.
Happy reading
-------------------------------------------------
Aku tak pernah minta apapun dari mu aku hanya ingin keluarga ku.
♡~♡
"Hallo gays" kata Kisya ketika bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang sedang nongkrong di Cafe Maciatto."Hai Ki. Darimana lo baru muncul jam segini." Kata Trias sambil melihat jam yang melingkar di tangan sebelah kirinya.
"Ye emang situ bonyok gue. Kepo banget sih lo" kata Kisya sambil menyerobot minuman Imel yang masih utuh.
"Ah elah lo mah kayak gitu Ki gue yang beli elo yang embat dah" kata Imel sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tinggal pesen lagi aja kok repot" kata Wose setelah menyeruput jus mangganya.
"Nah bener tu kata si Wose" kata Kisya sambil cengengesan nggak jelas.
"Lo mau pesen apa Ki?" Tanya Trias setelah memakan spageti pesanannya.
"Sama aja deh sama lo lo pada" kata Kisya.
Mereka pun sibuk dengan makanan mereka. Tak berapa lama makanan pesanan Kisya pun datang.
" silahkan makanan nya mbk" kata pramusaji dengan sopan.
"Terima kasih" kata Kisya.
Pramusaji pun undur diri dari meja ke empat cewek tersebut.
"Oh iya Ki, lo habis ini mau kemana?" Kata Imel.
"Emang kenapa?" Kata Kisya cuek sambil melahap makanannya.
"Enggak sih cuma malam ini tuh ada balapan" kata Imel sambil natap Kisya sebentar.
"Oh itu, gue udah tau kok" kata Kisya.
"lo ikut Ki?" Kata Wose khawatir.
Yang ditanya hanya cengengesan nggak jelas.
"Jangan bilang lo ikut Ki, omegat gimana kalau bonyok lo tau, bisa berabe urusannya" kata Trias mendramatisir.
"Denger ya bonyok gue tuh udah nggak peduli sama kehidupan gue, mau gue pulang kek nggak kek mereka nggak peduli" kata Kisya santai.
"Ki lo nggak capek apa hidup begini terus?" Kata Wose prihatin.
" nggak" kata Kisya singkat padat dan jelas.
Hening beberapa saat di meja tersebut sampai akhirnya Kisya pergi terlebih dahulu.
"Gue cabut dulu ya" kata Kisya sambil beranjak dari kursi untuk pergi ke suatu tempat.
"Mau kemana lo?" Kata Imel.
"Ke tempat biasa lah" kata Kisya sambil melangkah pergi.
"gue ikut" kata Trias mengejar Kisya yang hampir sampai di pintu keluar Cafe.
Tinggallah Wose dan Imel. Mereka bingung mau gimana soalnya jam telah menunjukkan jam 23.30. Kalau mereka tidak pulang pasti mereka bakalan di makan habis sama bonyok mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Great Journey
RandomKeluarga ancur, hidup ku bebas mau apapun yang aku lakuin nggak ada yang peduli tapi semenjak aku hidup bersama nenek ku dunia ku berbeda hidup ku penuh warna ada kehangatan yang mereka ciptakan untuk ku.