~
Kisya pun menuju kegarasi mengambil motornya dan saat Kisya ingin melajukan motornya tiba-tiba.......
"Rios? Ngapain disini?" Kata Kisya judes.
"Kan gue mau anter lo ke sekolah" kata Rios sambil menggenggam tangan Kisya dan menuntun Kisya turun dari motor.
"Apa - apa an sih lo" kata Kisya sambil menyentakkan tangan Rios. Dan terlepas.
"gue kan udah janji bakalan anter lo" kata Rios sambil memasukkan tangan ke dalam kantong celana jins nya.
"Kapan gue minta elo buat nganter gue?" Kata Kisya dengan memutar bola matanya.
"Ayo lah Sya sekali aja ya." Kata Rios memohon.
"Gue nggak kenal sama elu ya. Cuma gara-gara kita balapan bukan berarti lo sok sama gue. Ngerti!" Kata Kisya sambil menunjuk muka Rios.
"Jangan gitu lah Sya, gue kan calon pacar elo" kata Rios sambil senyum menyeringai.
"Najong deh minggir" kata Kisya sambil melajukkan motornya meninggal kan Rios.
" hati-hati ya calon pacar" kata Rios berteriak sambil melambaikan tangan. Dan pergi dari rumah Kisya.
☆☆☆
07.00 tepat Kisya sampai diparkiran sekolah. Kisya mematikan motornya lalu melepas helm warna hitam kesayangan nya.
Kisya turun dari motor nya dan melangkahkan kaki nya menuju kelas sambil memainkan kunci motornya dengan memutar-mutar kunci motornya.
Dikoridor kelas 1 Kisya papasan sama wose
" WO...Seeee....!" Kata Kisya memanggil wose degan suara super duper ceprengnya, pokoknya nggak enak banget didengar.Wose yang dipanggil pun hanya menengok sebentar lalu melanjutkan jalan menuju ke kelasnya.
Kisya pun mengejar wose dengan sedikit berlari untuk mensejajari langkah wose.
"Se ya elah kenapa dah Lo tuh gue panggil nggak nyahut deh." Kata Kisya dengan bibir cemberut.
"Lagian suruh siapa manggil gue pake suara merdu Lo itu." Jawab wose dengan lagaj songongnya.
"Lah kan Lo tahu sendiri kalau suara gue dari sono nya kayak gini." Kata Kisya cekikikan.
"Terserah Lo deh Saya." Kata wose sambil memutarkan kedua bila matanya.
Jalan menuju kelas pun sudah semakin dekat dan mereka tidak ada yang mengobrol. Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing.
Sampai didepan kelas mereka disambut dengan Trias dan Imel, yang sudah duduk di bangku masing-masing dengan senyuman yang sangat lebar.
"Ngapain Lo senyum lebar banget" tanya Kisya heran dengan sikap kedua sahabatnya itu.
"Gays kalian tahu nggak...." Kata Tris sambil bertepuk tangan 1 kali.
"Nggak" kompak Kisya dan Wose menjawab.
"Ya elah gue kan belum cerita idoy" kata Trias sambil memanyun kan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Great Journey
RandomKeluarga ancur, hidup ku bebas mau apapun yang aku lakuin nggak ada yang peduli tapi semenjak aku hidup bersama nenek ku dunia ku berbeda hidup ku penuh warna ada kehangatan yang mereka ciptakan untuk ku.