takdir yang telah membawa ku kepadamu tanpa aku minta
~~~
Selesai makan, mereka langsung beranjak dari tempat duduk.
Ketika akan berbalik badan, terdengar pekikan para gadis yang memenuhi kantin.
Trias yang sadar pun langsung memukul lengan Wose yang ada di sebelahnya.
"Gila Rios ganteng banget deh." Kata Trias sambil menatap Rios penuh binar bahagia. Jangan lupakan mulutnya yang terbuka lebar terpukau dengan ketampanan Rios.
"Gila ya Lo Yas mukul pake tenaga badak sakit banget tau!" Kata Wose bersungut-sungut sambil mengelus lengannya yang dijadikan samsak dadakan oleh Trias.
"Lebay Lo Se, gue mukulnya pelan ya." Jawab Trias melirik Wose sebentar lalu melanjutkan melihat pemandangan didepan mata yang sungguh mempesona dengan binar penuh bahagia.
Wose yang masih bersungut-sungut hanya memutar kedua bola matanya dan menatap kedepan dimana Rios berada.
"Gila kalo ini mah titisan dewa, ganteng banget." Kata Wose Sambil melotot setelah sadar apa yang dibicarakan Trias tentang cowok tersebut.
Imel yang tanpa berkedip hanya diam sambil melihat pemandangan indah yang disuguhkan didepan mata dengan senyuman lebar nya.
Kisya yang merasa teman-temannya masih sibuk menatap Rios pun berjalan meninggalkan mereka.
"Gue cabut dulu gays." Sambil berjalan dan mengangkat sebelah tangan melambai pada mereka.
Trias, Imel dan Wose masih tetap pada tempatnya dan berkata hampir bersamaan.
"Okee Sya."
Kisya yang mendengar jawaban temannya pun hanya menggelengkan kepalanya.
Sesampainya didepan pintu kantin Kisya perpapasan dengan Rios.
"Mau kemana Sya?" Tanya Rios sambil memegang pergelangan tangan Kisya.
Kisya pun berbalik badan dan hanya menatap tangan yang memegang pergelangan tangannya.
"Bukan urusan Lo" jawab Kisya cuek sambil melepaskan genggaman pada tangannya.
"Gue ke sini nyusulin Lo Sya" kata Rios sambil mengejar langkah kaki Kisya.
Kisya tetap melanjutkan berjalan tanpa menanggapi omongan Rios.
Tau kalau Kisya tak akan berhenti hanya untuk menanggapi omongan Rios, ia pun berhenti mengejar Kisya dan kembali ke kelasnya.
***
Pukul 15.00 waktunya para siswa untuk pulang.
Begitupun dengan Kisya dan teman-temannya yang bersiap-siap untuk pulang."Pantesan aja tadi pagi gue liat Rios disekolah ternyata dia pindah sekolah" kata Trias masih asik membahas tentang Rios.
"Jadi semangat pergi ke sekolah nih" kata Imel tersenyum.
"Nggak capek apa ngomongin Rios Mulu. Telinga gue aja sampai panas dengernya." Kata Kisya agak sinis kepada teman-teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Great Journey
De TodoKeluarga ancur, hidup ku bebas mau apapun yang aku lakuin nggak ada yang peduli tapi semenjak aku hidup bersama nenek ku dunia ku berbeda hidup ku penuh warna ada kehangatan yang mereka ciptakan untuk ku.