0:prolog

19 7 15
                                    

Vina yang sedang asik Dengan puzzle nya dengan bibi langsung menekuk wajahnya."siapa sih itu bi?ganggu aja padahal kan aku lagi main puzzle,klo gini kan konsentrasi aku ke ganggu."

Bibi yang bernama bi aisyah itu langsung berjalan ke arah pagar untuk membukakan pagar tersebut.ada seorang anak laki-laki yang berjinjit-jinjit sambil mengintip melalui celah-celah pagar besi yang menjulang tinggi itu.

"Vina ada pino didepan!" kata bi aisyah setelah membuka pagarnya dan menyuruhnya masuk ke dalam.
G
Vina tiba-tiba memberengut melihat anak yang dipanggil "pino" itu sudah berjongkok di depan nya sambil menyengir usil."vin,main ke rumahku yuk!"

"Ngapain?vina ogah bener kalo cuma diajak maen mobil-mobilan sama pino doang." tolak vina halus.Matanya mulai menelusuri mencari dimana kepingan puzzle itu harus diletakan.

Pino menarik ujung baju vina tak sabar.
"Bukan,papi baru bikinin aku ring basket di belakang rumah."

"Vin,bi aisyah ke belakang dulu, ya.mau nyiapin makan malam.nanti kalau kamu jadi pergi main sama pino,jam 4 bibi jemput di rumah nya pino oke?" Kata bibi aisyah yang berdiri tepat di ambang pintu,sebelum ia masuk ke dalam rumah.Pino hanya mengganguk kecil tanpa memperhatikanya.

Pino menyikut perut vina."vina?"

Vina melirik tetangganya itu malas."vina ngak berminat untuk maen basket.gak bisa juga."

Pino mendengus pelan."Ayolah"!!!nanti aku pinjemin game powerpuff girl yang kamu pinginin waktu itu deh,Katanya dengan nada persuasif.

Perlahan,kerutan di kening vina menghilang,sepertinya ia tertarik dengan keputusan pino."serius"?

"He-eh."

Pino mengangkat bahunya Acuh.ia meletakan boneka nya dan mengerucutkan bibirnya "Yaudah,tapi bentar aja ya."

...

"Pino dari-" tante sri,ibunya pino,membesarkan mata nya lalu ia tersenyum lebar sambil mencubit pipi pino yang tembem nya udh kayak bakpau itu"Eh,ada pino.udah lama tante gak ngeliat kamu!"

Pino hanya nyengir seadanya.

"Mi,jangan cubit pipiku seperti itu.nanti pipi pino nambah melar kayak mie,mami mau nanti pino nggak imut lagi." protes pino yang sudah ngeloyor masuk seraya menggandeng tangan pino,menuntun anak perempuan itu menelusuri rumahnya lalu berhenti di kamarnya.

Samar-samar,mereka dapat mendengar ibunya pino berteriak,"tadi rehan ke supermarket sama papi."

Rehan siapa rehan,batin pino.

"Kamu mau coklat?tawar pino" atau apaan?"

"Tadi katanya mau main basket aja," vina mendelik saat menyadari mereka sedang berada di kamar pino yang dipenuhi robot-robotan dan poster-poster pebasket yang pino ketahui namanya yang tertempel di dindingnya."ada brownies,nggak?"

Pino mencibir."bentar ya aku tanya mami dlu."

Vina mengangguk.ia mulai mengobservasi setiap sudut kamar pino.terakhir kali ia masuk ke kamar pino,masih banyak boneka binatang yang tersusun rapih di rak dekat meja belajar.maklum,pino dulu tidur dengan kakak perempuanya,salsa.tapi sepertinya semenjak rumah mereka di renovasi bulan kemarin,kedua orang tua mereka memisahkan kamar mereka masing-masing.

Nggak baik cowok tidur sekamar dengan cewek yang udah gede,batin pino lagi.

Ada sesuatu yang menarik perhatian vina.sebuah kotak biola yang berada di atas tempat tidur dimas.vina menelan ludah,ada sekelibat perasaan ragu di benaknya.ia merangkak naik ke atas ranjang lalu dengan hati hati menyentuh kotak biola itu.

Untuk rephan,20-03-1996.

Nama yang ditunjukan dan tanggal itu tertulis dengan spidol emas di bagian kanan bawah kotak itu.jelas ini bukan miliknya temanya,cowok itu mana pernah mau repot-repot menghabiskan waktunya untuk main biola.dari nama yang tertera juga sudah pasti bukan punya salah satu penghuni rumah ini.

"Itu tanggal lahirku," gumam vina saat ia melihat untuk kedua kalinya tanggal yang tercantum disana.vina lalu tersenyum tipis.

"Kamu siapa?"

Kepala vina berputar cepat ke belakang dan matanya langsung bertemu dengan sepasang mata lainya.coklat.iya,coklat.vina melihatnya dengan amat sangat jelas.mata coklat itu balas menatapnya tak suka.dengan langkah waspada,pemilik mata coklat itu mengambil kotak biola yang ada di deket vina dan memeluknya.

"Nggak ada yang boleh megang kotak biola itu selain aku." teriaknya marah.

Vina menggigit kuku jari telunjuknya cemas.ia ingin bersuara,tetapi tidak ada sedikitpun suara yang keluar dari mulutnya.

Belum pernah ada yang berteriak seperti itu padanya selama ini.

Ada apa sih?berisik amat?"tanya pino yang tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan sebuah nampan berisikan brownies dan dua gelas es jeruk.ia melirik cowok yang masih memeluk kotak biola itu sekilas.kenapa sih,pan?

Cowok itu tidak menyahut,pandanganya masih tertuju pada vina,menyiratkan kalau ia sudah mengibarkan bendera peperangan  diantara mereka.vina bisa menangkap sorot mata yang berkata kalau cowok itu marah padanya.

"Nggak apa-apa,"Jawabnya pada akhirnya sambil menurunkan kotak biolanya dan menaruhnya dengan hati-hati disamping lemari baju.setelah memastikan posisi nya pas dan tidak tersenggol orang lain atw jatuh,ia menghela nafas pendek.

" kebetulan mami bikin brownies kemarin,kalau kamu mau lagi untuk bawa pulang,nanti aku minta mami buat naro di tupperware sebagian,"ujar pino sambil menyodorkan segelaz es jeruk pada vina.

Vina menerimanya dengan sungkan,"ia memandang es jeruk nya tanpa minat.

"Oh ya vin,ini rephan saudaraku yang baru datang dari belanda," kata pino yang menunjuk ke arah laki laki bermata coklat itu
,kali ini giliran pino yang mengenalkan vina ke rephan.",pan ini vina tetangga kita plus temen gw juga.

Jadi dia yang namanya Rephan.

Vina melemparkan senyuman manis,berdoa supaya cowok itu tidak jutek lagi padanya.tapi yang disenyumi malah menyipitkan mata nya,lalu berjalan keluar kamar dengan gaya sombong.

Vina meringis."sepupu pino serem banget dah."

Pino yang duduk dibawah lantai,disamping vina,hanya tertawa geli."dia baik kok sebenarnya".tapi ya,emang gitu dasarnya
Gak banyak omong."

"Masa tadi vina nyoba pegang itu," telunjuk vina menuju ke arah biola yang tadi sempat ia pegang lalu ketahuan oleh pino.

Pino mangut-mangut,"dia emang gasuka kalo orang laen nyentuh-nyentuh barang milik nya.apalagi biola pemberian almarhum ibunya dulu,walaupun hanya kotaknya doang."

Kedua alis vina terangkat.oh?.

"Rephan orang belanda?"tanya vina pada anak laki laki yang disebelahnya yang lebih tua setahun darinya."

"Hah,pino tertawa terbahak-bahak," nggaklah dari lahir udah kayak gitu,mirip bule bule gitu.aku pernah diliatin poto ibunya,ibunya terlihat anggun dancantik bener.sumpah kayak.... Apatuh..kerjaan tante vina?"

"Pramugari".

Pino mengganguk semangat iya semacam itu,semacam pramusaji.

Pramugari pino",ralat vina sambil memutar bola matanya.

"Pino terkekeh pelan.ya pokoknya itulah." katanya pasrah.ia bangkit lalu berdiri lalu menarik tubuhnya vina untuk membantunya berdiri juga. "Yuk",temenin aku ke belakang untuk maen basket.seperti rencana awal."

"Itu es jeruk nya sama brownies nya sekalian dibawa aja".kata vina dengan nada memerintah." jangan lupa,abis selesai main basket kasih aku game nya.

"Pino lagi-lagi mencibir." iya,yang mulia".

Vina tertawa kecil.dasar.

Cherry blossom🍒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang