ㅡduadelapan

1.3K 305 33
                                    

Kata orang, jam pelajaran terakhir itu mengundang ngantuk. Apalagi kalau mapel nya bosenin. Seisi kelas bisa tidur berjamaah.

Perkataan orang itu benar terjadi ke anak anak yang duduk di barisan belakang belakang.

Jejeran paling belakang 1/2 udah pada tidur.

Selain faktor waktu, pelajaran IPS bikin semuanya ngantuk. Karena isi IPS rata-rata cerita masa lalu.

Biasanya jejeran paling belakang paling sering keciduk guru. Ngga tau Pak Wonwoo antara pura pura ngga liat atau emang ngga liat.

Sampai lah akhirnya bunyi bel. Anak anak yang tidur langsung pada bangun dan membereskan barang masing masing.

'sabar won.. sabarr' hela Wonwoo dalam hati.

"Sekian pertemuan kita hari ini. Harap siswa semua ada yang mengingat mapel ini. Hati hati di jalan!"

"Iya Pak!!"

grebek gedebuk grebek gedebuk

Dengan brutal semua siswa naikin kursi ke atas meja. Dan menyisakan siswa yang piket untuk menyapu.

Hari ini jadwal Haechan, Han, Eri, Eunbin, Chaeyoung, yang piket.

"Lo suka sama Yoonbin?" ngga ada hujan ngga ada angin, Han tiba tiba nanya ke Eri.

Eri kaget. "Kenapa nanya gitu ke gue?"

"Yaa habisnya akhir akhir ini Yoonbin tu suka merhatiin lo" jawab Han. Keadaan kelas kosong, makanya Han nanya ke Eri. Biasanya Han langsung nyamber.

"Emang iya??" tanya Eri.

"Gue siapa? Han Jisung! Cowok manis yang menjabat teman bangku Yoonbin dari awal masuk kelas 2 SMA" sombong Han sambil mainin sapu di tangannya.

Eri jadi jijik liat Han kayak gitu.

"Pokoknya.. lo kalo ngga suka Yoonbin mending ngomong. Jangan di gantung. Lo tau kan Digantung tu sakit?"

"Ngomongin diri sendiri ya?"

"APAAN SIH ASUW"

'Malah ngakak si tupai' gerutu Eri dalem hati.

Chaeyoung, Eunbin balik dari nyuci pel.

"Kita balik ya. Dadah" pamit Chaeyoung.

"Iya" balas kedua nya.

Eri ngelirik Han yang lagi menghela nafas.

"Salah lo juga sih" kata Eri.

"Apa?" sahut Han.

"Kalo emang lo tulus, tunjukin kalo emang lo tulus. Ngga main main. Selama ini Chae selalu nunggu lo nembak lho Han. Tapi dari sikap lo yang suka becanda soal rasa suka lo, Chae jadi bimbang. Lo beneran suka sama dia atau ngga, cinta bertepuk sebelah tangan atau ngga" ceramah Eri.

Han tertegun di tempat. Fikirannya udah melayang kesana kemari.

"Kalo gue jadi Chaeyeon juga bakal mikir dua kali tentang perasaan lo" tambah Eri.

Han lagi lagi tertegun.

"Hadehh kelamaan mikir nanti kesuruㅡWOY HAN LO BELOM BERES RAPIHIN KELAS!!"

Han langsung menyambar tas nya dan berlari keluar. Sabar Eri tuh, sabarr.

Sehabis ngelap kaca dan ngelanjutin pekerjaan Han yang sisa sedikit, Eri pulang.

Sial nya Junkyu maupun Jihoon ngga ada yang nungguin dia pulang.

Eri heran, kenapa dua orang itu ngga pernah mau nungguin dia.

Dengan amat terpaksa Eri jalan ke halte buat nungguin bis yang ke depan kompleks nya.

tes

"Ee? hujan?"

tik tik tik

Tiba tiba aja hujan turun. Dan bis belum ada yang dateng dateng.

"Gimana gue pulang kalo gini caranyaa??" lusuh Eri.

dak!

"Tumben belum pulaang?" Eri heran liat Yoonbin yang duduk di sampingnya sambil menepuk nepuk seragam nya yang rada basah.

"Oh, ada kegiatan tadi" jawab Yoonbin.

..

..

..

sudah tradisi kalo mereka diem dieman kayak gini. Pada sibuk sama fikiran masing masing.

"Tumben ngga bawa motor" kata Eri.

"Oh itu. Lagi males aja bawa motor" sungut Yoonbin.

'Yakali malas bawa motor' decak Eri.

"Tumben ngga pulang sama Jihoon Junkyu?" tanya Yoonbin.

"Emang jarang gue pulang bareng mereka. Apalagi pas jadwal piket" jawab Eri.

Habis itu diem lagi.

"Besok bimbingan" kata Yoonbin.

"Iya" balas Eri.

ciit

akhirnya yang di tunggu dateng. Dua orang itu langsung naik ke bis dan duduk di kursi paling belakang.











🌻🌻











Hujan makin kesini makin deras. 2 remaja yang udah turun dari bis sekarang lagi berteduh di minimarket depan kompleks.

Udah 30 menit mereka nunggu, bukannya reda malah tambah deras. Mana badan pada pegel semua karena berdiri.

Di dalem kursinya penuh di booking orang orang yang lagi makan.

Eri bosen nunggu. Pengen cepet balik ke rumah, mau nonton film. Lalu ide terpintas di otaknya.

"Bin, hujan hujanan yuk" ajak Eri.

"Lo gila? besok masih sekolah" tolak Yoonbin.

"Sekali aja. Jarang hujan lho disini" kata Eri.

"Ngga mau. Kalo sakit nanti ketinggalan mata pelajaran, siapa yang susah? Lo yangㅡ.."

"shut. lo mirip banget Mamah gue" potong Eri.

"Pokoknya ngga mau" kata Yoonbin.

Eri merapatkan alma nya. "Yaudah tunggu aja sampai reda disini. Gue balik duluan, bye"

grep

"Ikutan" kata Yoonbin sambil narik tangan Eri buat lari.

"Oke. Ayo lari!"

2 remaja itu lari bersamaan masuk ke dalam kompleks dengan menghiraukan panggilan Pak Satpam yang pusing liat kelakuan mereka.

"Duduk aja Pak, minum kopi!!" teriak Eri habis itu melambaikan tangan.

"Lari tolol" Yoonbin narik tangan Eri. Kali ini di genggam erat biar Eri ngga berhenti di tengah jalan.

bilang aja kamu mau modus

"Masuk sana" Eri mendorong Yoonbin masuk ke dalam halaman rumah nya. Tapi malah di tarik masuk ke depan pintu Yoonbin.

"Lo mau masuk dulu ngga?" tawar Yoonbin.

"Ngga usah. Masih mau main" tolak Eri.

"Lo udah basah kuyup gini masih mau main? gila ya"

"Bercanda doang. Yaudah gue balik dulu"

"Awas kalo main hujan lagi. Besok sekolah" Yoonbin mengacak rambut Eri gemas.

"I-iya ah bawel"

'Muka gue kok panas?'

.
.
.

besok gue uasbn. doain ya:))

tsundere × ha yoonbin (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang