ㅡtigadua

1.2K 214 8
                                    

"Brengsek!"

plak!

"Anjing!"

bough!

"Gak berperasaan!"

brak!

Soobin memegang ujung bibir nya yang sobek akibat pukulan Eri.

"Maksud lo apaan main nyosor, hah?!" seru Eri.

Soobin hanya meringis menolak menjawab pertanyaan Eri.

"Sifat bangsat lu masih ada ternyata. Jangan harap gue mau jadi pacar lo lagi," ketus Eri sebelum meninggalkan tempat. Meninggalkan Soobin yang tergeletak pasrah di tempatnya.

Eri menyeka air matanya yang gak sengaja keluar. Soobin bangsat!

Sebelum balik ke kelas Eri mampir mencuci mukanya. Biar nangis cuma bentar tapi mukanya keliatan bengkak.

Eri menundukkan wajahnya begitu masuk kelas. Untung di kelas pada sibuk masing-masing, jadi gak ada yang memperhatikan.

Sebenernya sih.. ada.

Yoonbin menghela nafasnya berat ditempat kemudian membuka buku mencari kesibukan. Jujur nih, Yoonbin merasa ada yang aneh antara Soobin Eri. Tatapan Soobin ke Eri maupun sebalik nya.

Yoonbin makin gak percaya sama diri sendiri. Kenapa mendadak suka perhatiin orang?

"Lo diapain sama dia??" samar-samar Yoonbin denger pertanyaan Jihoon.

"Gak, gak diapa-apain," jawab Eri.

Yoonbin mengerutkan dahinya tanda ia sedang fokus.

"Ri, jujur dong." bujuk Junkyu.

"Gue bilang gak diapa-apain. Gausah nanya," tukas Eri.

Jihoon Junkyu peka Eri ini ada masalah. Fikiran keduanya melayang ke Soobin. Anaknya juga belum muncul dari tadi.

"Gue gak maksa ya Ri. Kalo lo butuh temen cerita, ada kita." kata Jihoon sebelum berbalik badan ke depan.

Eri menggigit bibirnya gugup. Eri makin merasa bersalah gak cerita apa-apa.














"Ini."

"Apaan?"

"Undangan nonton pertandingan basket,"

Eri tertegun ditempat sambil membolak-balikkan kertas di tangan nyaㅡundangan hasil karya seorang Ha Yoonbin.

Saking kukernya dia sampai bikin undangan nonton basket. Padahal ngomong langsung juga bisa.

"Mau ikut gak?" tanya Yoonbin.

"Kalo masuk nya di bayarin mau," jawab Eri.

"Dasar bocah gratisan," ketus Yoonbin.

"Kan elo yang ngundang? bayarin lah," celetuk Eri.

"Yaudah iya, besok gue jemput dah," kata Yoonbin.

"Oke." sungut Eri.

Besoknya, pagi jam 10, Yoonbin udah stay depan rumah Eri dengan motor matic kesayangan nya. Yoonbin gak masuk karena Eri udah siap, tinggal keluar aja.

"Nak Yoonbin ya?" tanya Daniel yang lagi nyiram bunga.

"Iya om," jawab Yoonbin.

"Kamu pemain basket?" tanya Daniel.

"Iya om," jawab Yoonbin.

"Keren kamu bisa bikin Eri bangun pagi di hari minggu. Biasanya dia bablas tidur sampai Sore." kata Daniel.

"Hehehe," kekeh Yoonbin. Bingung mau jawab apaan.

"Mamaah! Eri pamit!" teriak Eri depan pintu.

Daniel berdecak pinggang melihat outfit Eri hari ini. Pake celana jeans atasan sweater abu-abu. Maunya tu pake kemeja formal malah pake sweater.

Eri yang kenal dengan watak Daniel langsung buka suara, "ini acara olahraga pah, bukan sekolah."

"Yo terserah," ketus Daniel.

"Eri pergi," pamit Eri.

"Duluan om," pamit Yoonbin.

"Iyaa, hati-hati nak." kata Daniel.

Selama perjalanan gak ada yang buka mulut. Eri sibuk liat keadaan jalan sedangkan Yoonbin fokus sama jalanan.

Gak perlu waktu lama mereka sampai di tempat lomba. Eri kaget liat Soobin berdiri di sebelah Yoshi lagi perenggangan. Luka di bibirnya masih ada walaupun udah membaik.

Eri membuang pandangannya, jujur aja Eri merasa bersalah. Tau Soobin mau lomba Eri gausah pake kekerasan.

"Hih kenapa gue jadi gaenak gini? gue gasalah apa-apa," gumam Eri. Kemudian ia melangkah mencari tempat untuk duduk.

"Minju? kesini juga?" tanya Eri.

"Eh Eri, iya. Nemenin Jinyoung," jawab Minju mesem-mesem.

"Ikutan ya," kata Eri.

"Boleh, duduk sini." sahut Minju sambil bergeser.

Gak lama sehabis Eri duduk pertandingannya di mulai. Eri gatau apapun tentang basket dan cuma bisa ikut teriak pas yang lain teriak.

Sesekali juga nanya ke Minju kalo gak paham peraturan main nya.

Tim basket sekolah Eri sementara unggul, tapi skor lawan beda tipis. Kemungkinan besar mereka bakal disusul.

Waktu sisa 25 menit lagi. Eri kemusuhan liat penonton tim lain yang nunjukin muka senengnya, karena tim lawan berhasil menyusul skor tim sekolah.

"Ngapain teriak sih? gatau apa suara nya cempreng?" Eri mulai icemoci.

"YOONBEAAAN!! AYOO YOONBEAN!! AYㅡ.."

bruk!

Seisi indoor langsung panik pas Yoonbin ambruk. Tim medis beserta pemain tim basket sekolah langsung mengerubungi Yoonbin yang tidak sadarkan diri.

"HEH LU NAPA MAIN KASAR HAH?! tang mentang badan lu gede Yoonbin kecil! seenaknya!" Yoshi menarik kerah baju pemain bernomor punggung 12 itu.

Sebelum ada perkelahian, Yoshi ditarik duluan oleh Hwall.

Karena gak sadarkan diri, Yoonbin langsung di bawa ke rumah sakit oleh tim medis.










an: maap kebanyakan drama

tsundere × ha yoonbin (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang