Story part 4

38 17 2
                                    

Direvisi pertama pada tanggal 17 bulan April tahun 2020 Pukul 14.25 WIB

Hallo para readers Ku, semoga revisi ini menjadikan karya aku lebih baik. Btw aku sangat meminta maaf karena cerita ini aku Unpublis. Jadi ceritanya ini di revisi dulu hehehe,,semoga kalian tetep suka sama hasil revisi cerita _Inggrit_ ini .Jika masih ada kesalahan dalam tulisan mohon bantuannya untuk memberi tahu aku dengan cara komen kata yang salahnya. Terimakasih sebelumnya para readers Ku.

************************

"Devam,," lirih Inggrit yang tak hentinya menangis.
"Maaf Inggrit, tapi kamu itu memang mudah untuk dibohongi." Ucap Devam dengan menarik simpul smirk nya.
"

Apa maksud kamu Dev?" Lirih Inggrit yang gemetar karena ancaman belati dilehernya.
"Kau ingat? Sebenarnya aku akan memancingmu dengan acara muncak dikampus dan setelah itu ayah dan ibumu akan mati. Tapi sayangnya, ratuku sudah tak sabar ingin menghabisi ibumu jadi rencananya tidak berjalan begitu mulus." Ucap Devam yang berhasil membuat hati Inggrit benar benar tertusuk.
"Dan pada saat kau menceritakan kematian ibumu, semua orang tidak percaya karena aku yang menghasut pikirannya. Manusia memang bodoh, kau tahu? Ibumu pernah melarang mu untuk bermain denganku kan? Karena dia tahu kalau aku bukanlah manusia. Sehingga pada saat itu aku dengan senang hati membantu ratuku untuk berencana membunuh ibumu." Lanjut Devam.
"Apa salahku Dev?" Tanya Inggrit.
"Tak ada, hanya saja tugasku adalah membantu ratuku dan dia memerintahkan ku untuk berpura pura menjadi sahabatmu dan tahu apa yang kamu lakukan sehari harinya." Jelas Devam.
"Lalu Azkia?" Lirih Inggrit
"Aku dan Azkia tidak terlalu dekat. Hanya karena mu aku harus bersahabat lagi dengan manusia itu hahaha. Dan sekarang misi ku selesai. Tak ada lagi pura pura karena kamu pun akan tewas dengan menderita." Ucap Devam penuh penekanan.
"Kamu jahat Dev." Ucap Inggrit disela sela tangisannya.
"Aku memang jahat, kau saja yang bodoh bisa mempercayaiku hahaha." Devam mengeratkan cengkraman nya dileher Inggrit.
Kez, tolong aku kez. Aku takut kezsly.- batin Inggrit.
"NONA!!!" Teriak kedua pengawal Inggrit yang telah kezsly tugaskan untuk menjaga Inggrit.
Karena mereka lengah, Renggas mampu menikam mereka dengan mudah. Renggas menancapkan kedua belatinya diperut kedua pengawal tersebut.
"TIDAK!!!" teriak Inggrit.
"Hahahaha sangat mudah bukan. Kau sangat pintar Dev." Puji Renggas kepada Devam.

Namun tiba tiba saat Renggas akan mendekat, angin hitam menerpa mereka. penglihatan mereka benar benar gelap. Angin itu pun telah membuat Devam kehilangan keseimbangannya untuk mempertahankan Inggrit sehingga belati itu menggores sedikit leher Inggrit. Kemudian seseorang mengambil alih tubuh Inggrit dan membawanya terbang menghindari angin hitam tersebut.
Devam yang saat ini sedang mengucek matanya, mempokuskan penglihatannya. Ia baru sadar bahwa Inggrit tak lagi ada dalam cengkramannya. Renggas yang juga menyadari itu langsung menghampiri Devam.
"Kemana si sialan Inggrit ini?!" Tanya Renggas.
"Aku tidak tahu yang mulia." Jawab Devam.
"Argghhh cepat kita pergi dulu sekarang sebelum ada yang menyerang." Ajak
Mereka berdua pun terbang dan melesat.

******************

"Bagaimana keadaannya tabib?" Tanya seorang pria kepada pengobat kerajaan.
"Dia baik baik saja, luka dilehernya pun tidak terlalu berpengaruh. Hanya saja dia mengalami syok sehingga jika itu terulang tubuhnya akan terguncang hebat." Jelas sang tabib itu kepada pria dihadapannya.
"Terimakasih." Ucap pria tersebut kepada sang tabib.
"Sama sama yang mulia. Kalau begitu saya pamit undur diri yang mulia." Ucap tabib. Pria itu hanya mengangguk kemudian sang tabib pun pergi.
"Maafkan aku, tak bisa menyelamatkanmu. Aku berjanji akan selalu menjagamu ratuku." Ucap pria itu dengan menggenggam tangan perempuan yang terbaring lemah dihadapannya.

INGGRITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang