bagian 2

28 7 4
                                    

Setelah berkutat dengan soal ujian yang membuat kepala siapa saja pening. Akhirnya bel istirahat berbunyi juga.

"Oke semua soal dikumpulkan" kata Pak Toni seraya menata soal ulangan yang sudah berkumpul.

"Terimakasih dan sampai jumpa" ucap Pak Toni lalu bergegas pergi keluar kelas

Murid-murid mulai berbondong menuju kantin karena lapar sudah melanda. Begitupun dengan Nayza, Ana, dan Stella mereka pergi ke kantin dan segera mencari bangku kosong.

"Gue yang pesenin kalian mau apa?" Tanya Stella kepada dua sahabatnya.

"Gue mi ayam sama es jeruk" jawab Ana seraya bermain hp

"Gue es jeruk aja" kata Nayza sambil melihat seluruh isi kantin

"Gak makan? Kenapa?" Tanya Stella

"Lagi gak laper. Udah sana" kata Nayza lalu mendorong Stella supaya cepat memesan, bukan apa-apa karena stan di kantin sudah penuh oleh pembeli.

Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya Stella datang dengan membawa pesanan mereka. Stella langsung mengehempaskan tubuhnya ke kursi sambil menghela nafas.

"Huff gue capek banget sumpah itu orang-orang kayak rebutan sembako" eluh Stella seraya mengusap keringat di dahi nya

"Rasain" ucap Nayza sambil meminum es nya. Sementara Ana sudah makan dengan lahap.

********

"Ngantin gak lo bro?" Tanya Rion kepada salah satu temannya

"Nggak ah" jawab Nafi sambil bermain ponsel

"Yaelah fi sekali-kali keluar cuci mata. Gak bosen lo liat pemandangan kelas yang gini-gini aja?" Tanya Rafif sambil memandang Nafi heran

"Gak bosen tuh" jawab Nafi lagi tanpa matanya beralih dari ponsel

"Enak di kantin banyak cewek cakep" ucap Lanov sambil membayangkan sesuatu.

"Gue belum laper lagipun gue males jalan" ungkap Nafi lagi sambil memandang teman-temannya

"Yaudah kalau gitu sini-sini gue gendong, hehe" ucap Rafif cengengesan seraya mengulurkan tangan. Sedangkan teman-temannya menatapnya jengah.

"Jijik gue yon. Udah sana pada ke kantin" ucap Nafi seraya mengusir teman-temannya yang berisik.

"Yaudah awas lo ya kangen. Secara kan aura gue mempunyai daya pikat" ucap Rafif dengan tengilnya yang di hadiahi  geplakan maut dari Rion dan Lanov

"Yaudah kita pergi kalau bosen nyusul aja ke kantin" ucap Rion sambil menarik kedua lengan sahabatnya

Sepeninggal sahabatnya Nafi kembali fokus ke hpnya untuk melihat pesan-pesan dari penggemarnya. Hanya melihat bahkan membalas pun enggan. Walaupun jarang keluar kelas Nafi cukup dikenal karena wajahnya yang tampan dan raut wajahnya yang datar. Tak jarang ada cewek yang mengungkapkan perasaan nya tapi langsung ditolak oleh Nafi alasannya karna dia masih menunggu gadis smp yang sering dia panggil 'Cebol'

"Huff ngantuk pengen pulang" ucap Nafi sambil meregangkan otot sambil menelungkupkan wajahnya diantara dua tangannya untuk dijadikan alas tidur.

Sementara itu di kantin

"Aduh bro lo kelamaan sih jadi gaada kursi kosong kan!" Ucap Rion nyolot sambil menunjuk Lanov.

"Lah kok gue sih? Kan lo juga lama, si Rafif juga kenapa cuma gue yang disalahin?" Tanya Rion kesal tidak terima dirinya di tuduh padahal tadi mereka lama karena menunggu Rafif di toilet.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Cebol!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang