Pemberitahuan buat part ini agak sedikit pendek ya
Happy reading!
_____
Saat delvin berlari menuju Kamar nya untuk menghindari pukulan adiknya, dika duduk Di Kursi yang menghadap keluar jendela memperlihatkan keindahan kota London, ia melamun memikirkan keputusan adikanya. Walaupun ia tahu adiknya itu sudah memikirkan nya dengan matang matang Dan juga ia ikut bersama adiknya untuk menjaga nya.
Tapi entah kenapa ia agak sedikit ragu dengan keadaan adiknya itu ia takut sangat takut trauma yang ada dimasa lalunya kambuh walaupun sudah sekian lama adiknya berobat dan dikatakan agak sudah berbaikan tapi tetap saja ia cemas.
Entahlah masalah yang Akan dihadapi untuk kedepannya ia pikir belakangan yang penting kesehatan Dan keselamatan adiknya dulu yang jadi nomor Satu sekarang. Dan ia berjanji akan menjaga adiknya walaupun nyawa yang jadi taruhannya. Ia berjanji.
Karna sudah lama bergelut dengan pikirannya ia beranjak dari tempat duduknya Dan berjalan ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi ia duduk disisi ranjang Dan mengambil handphone nya untuk menghubungi seseorang
Halo? Tumben gan telpon ada apa? Oya gimana kabar lo?
Baik em xel gue ngasih tau aja kalo besok gue Pulang ke Indonesia
Owh..oke gue tunggu.
Oke
Tutt.
Sambunan telpon diputuskan delvin ia menghembuskan nafasnya... Lelah. Ia pun berbaring Dan akhirnya terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adsila story
Teen FictionUntuk menjadi cewe yang mudah bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain,teman dsb mungkin mudah untuk semua orang tapi tidak dengan gadis yang satu ini, Adsila Monica Rahendra gadis yang selalu murung, dingin,penuh teka teki dalam dunianya dan cu...