" Eitss jangan dong adiku yang manis cantik tiada taraaa, nanti ketampanan abang hilang dong kalo ditampol abang ga laku gimana hayo? Gimana? " Kata abang sambil nunjuk ke gue
Pake senyuman jailnya."Hust sudah kalian ini selalu saja bertengkar, ayo cepat habiskan makanan kalian nanti kalian telat." Seno melerai perdebatan cucunya.
"Iya kakek,"jawab adsila Dan delvin bersama. Setelah selesai sarapan mereka berdua berjalan kedepan untuk masuk Ke mobil sebelum masuk ke mobil adsila Dan delvin berpamitan dengan kakek Dan neneknya " Kek nek delvin sama adsila pergi dulu."pamit delvin tersenyum lalu memeluk kakek neneknya bergantian begitu juga dengan adsila.
"iya sayang hati hati ya diperjalanan. Delvin jaga adek kamu ya jangan sampe lecet awas kalo lecet,"pesan ranti untuk delvin lalu tersenyum manis
"Siap bos!" Ucap delvin semangat.
"Kita kalo liburan bakal kesini kok kek nek." Ucap adsila sambil tersenyum manis
"Harus dong!."Kata kakek nenek, akhirnya delvin Dan adsila masuk kedalam mobil.
___INDONESIA
Delvin Dan adsila sudah sampai di bandara Soekarno hatta mereka berdua menunggu sopirnya yaitu kang rahmat namanya. Sambil menunggu mereka berdua duduk di kursi luar bandara.
"Ck kang rahmat kok lama yaa, cape nihh ah." Gerutu adsila
Delvin yang mendengarkan kekesalan adsila terkekeh lalu mengacak acak rambutnya Dan memeluk nya dari samping
"Sabar dong dek," Adsila hanya meliriknya sekilas jika sudah begini adsila Akan malas menanggapi. Alias badmood.Sebuah mobil sedan berwarna hitam menghampiri mereka berdua kang rahmat sudah sampai lalu kang rahmat turun dari mobil nya
"Maaf atuh den non jemputnya agak lama soalnya bensin nya tadi habis jadi isi dulu," Jelas kang rahmat sambil minta maaf. Mereka berdua mengangguk Dan tersenyum lalu kang rahmat mengambil koper koper mereka untuk di taruh di bagasi mobil.Di dalam mobil adsila tertidur Di bahu delvin sedangkan delvin sedang cerita cerita kejadian dirumah setelah tidak ada mereka
"Berarti mamah sama papah jarang pulang kang?" Tanya delvin penasaran.
"Iya den nyonya sama tuan jarang pulang sekalinya pulang pasti cuma beberapa hari doang, tapi akhir akhir Ini nyonya sama tuan sering ribut gak tau deh Karna apa."sontak delvin kaget mendengar cerita itu, apa? Ribut? Gara gara apa ya? Banyak sekali pertanyaan yang ada Di pikirannya. Delvin memijat pangkal hidungnya. Pusing.
Mobil mereka sampai diperkarangan rumah, delvin turun dengan adsila yang berada digendongannya dia tak tega membangunkannya.
Saat memasuki rumahnya delvin menuju ke kamar adsila yang berada dia atas lalu menaruhnya dengan pelan pelan agar tak bangun.lalu pergi Ke luar menemukan bi inah dan kang rahmat yang menunggu didepan kamar adsila
"Den udah Di tunggu sama mamah papah aden Di bawah, biar koper nya saya taruh Di kamar sama kang rahmat." Ucap bi inah delvin mengangguk Dan tersenyum"makasih bi," Delvin menuju Ke bawah Dan melihat mamah papah nya Di meja makan"delvin sayang... Mamah kangen banget sama kamu nak sini deh mamah udah masakin kesukaan kamu sama adsila, Oya adsila mana?"risa memeluk delvin Dan tersenyum hangat menyambut kedatangan anaknya. Begitu juga dengan Reno ayah delvin Dan adsila
" Iya vin adsila mana? "Tanya Reno
"Adsila tadi ketiduran tuh sekarang dia dikamar lagi ditidur kayak nya kecapean deh. " Jelas delvin mamah papah nya hanya mengangguk"Ya udah kita makan dulu aja, kayak nya adsila bangun malem,"Perintah Reno delvin mengangguk.
Adsila terbangun dari tidurnya yang nyenyak Ia melihat Ke arah jam dinding pukul 07.00 malam
Lama sekali Ia tidur adsila tak habis pikir.
"Rgrgrkrkgr" Tunggu. Suara apa itu? Suara itu terdengar lagi lalu menatap ke arah perutnya ternyata ia lapar hahah pantas saja makan siangnya Ia untuk tidur. Sebelum turun Ke bawah untuk makan adsila mandi terlebih dahulu. Adsila turun Ke bawah Ia melihat mamah papah Dan kakaknya didepan tv, mamah melihat Ke arah adsila lalu berlari untuk memeluk nya."adsila!" Teriak nya lalu menubruk badan adsila Dan memeluk nya risa sangat sangat sangat merindukan putri kecilnya Ini 3 tahun Ia tidak bertemu dengan putri kecilnya Ini karna ada sesuatu dimasa lalu yang mengharuskan adsila pindah ke tempat neneknya, risa menitikkan air matanya Ia... Menangis dipelukan adsila"mamah kangen sayang sama kamu, kamu sehatkan disana? Kamu baik baik aja kan?"beberapa rentepan pertanyaan dari risa membuat nya tersenyum orang tuanya begitu Mengkhwatirkan nya.
"Iya maa adsila juga kangenn banget sama mama, disana adsila sehat kok juga baik baik aja kan ada bang delvin yang jagain adsila." Jawab adsila sambil tersenyum manis. Risa mengehela nafasnya lega.Reno menghampiri mereka berdua lalu memeluk putri nya "apa kabar sweet girl? " Adsila terkekeh, papah nya masih saja memanggil itu padahal kan sudah besar. "Baik pah.. Pah ih jangan panggil itu ah kan adsila udah gede," Protes adsila cemberut
"Hahahaha buat papah mah kamu tetep putri kecilnya papah mamah." Adsila hanya bisa mendengus Dan tersenyum mengangguk."Yaudah yuk vin pah sil kita makan malam mamah udah siapin makanan kesukaan adsila Sama delvin,"risa mengajak untuk makan malam Dan berakhirlah mereka makan malam disertai kejailan Dan menggoda adsila
Ya Sapa lagi kalo bukan delvin.Mereka semua sudah selesai makan Dan masuk Ke kamar nya masing masing untuk tidur begitu juga dengan adsila.
adsila duduk Di ranjang Dan tersenyum banyak yang belum berubah dari Kamar nya masih seperti dulu. Lalu adsila berdiri menuju meja belajar lalu mengambil sebuah kotak kecil yang berisi cincin yang terbuat dari rotan Dan dihiasi dengan bunga sangat cantik walaupun sederhana.
Cincin Ini pemberian seorang yang dimasa lalu nya. Tanpa sadar pipinya basah adsila mengelapnya dengan tangan...menangis.adsila menangis. Masa lalunya kembali membuat nya menangis, masa lalunya membuat nya terpuruk, masa lalu nya AARGHHHH!!! Terlalu banyak kata masa lalu.adsila menangis sambil terduduk Ia memeluk kotak itu
"Gue bakal jaga Ini sebaik baiknya lann.. " Adsila berbicara sendiri.
Karna sudah terlalu malam akhir nya Ia berdiri Dan meletakan kotak itu lalu tidur._____
3 tahun yang lalu
Seorang siswi cantik sedang duduk Di Taman belakang sekolah memegang buku gambarnya Ia sedang melukis pemandangan yang ada didepan nya.
Ia berumur 14 tahun kelas 2 smp tapi Ia sangat mahir dalam bidang seni.Dia tidak sadar kalo sedang diperhatikan dengan seseorang Di samping nya seseorang itu tersenyum melihat gadis itu, gadis yang selalu membuat nya penasaran,gadis yang selalu membuat jantungnya berdetak lebih cepat ,gadis yang selalu membuat nya tersenyum Dan gadis itu lah yang membuat nya jatuh sejatuh jatuh nya, ya.. Gadis itu lah yang membuatnya jatuh cinta.
Tapi. Tapi. Tapi.
Satu hal yang membuat nya sedih gadis itu tertutup seperti nya dia sulit untuk bersosialisasi saat Ia ajak kenalan pasti Ia selalu takut Dan pergi tidak mau berkenalan dengannya.
Tapi kali Ini Ia tidak Akan gagal lagi untuk mengajak nya KenalanAnak laki laki itu berjalan mendekati gadis itu lalu duduk disebalahnya, gadis tersebut masih belum sadar jika ada seseorang disebelah nya Karna asik melukis.
"Hai" Sapa anak laki laki itu Ia menjulurkan tangan nya, gadis itu menatapnya datar. Tidak mau membalas sapaannya Dan hanya menatap uluran tangan itu.anak laki laki itu tersenyum manis
"Gue alan," Balasnya lagi, gadis itu masih diam tidak mau menjawab.
"Nama lo siapa?," Tanya anak laki laki itu tidak mau menyerah. Lalu gadis itu mengangkat tangannya untuk mau berkenalan dengannya.
"Adsila." Jawab nya Dan tersenyum kecil. Anak laki laki itu...Sangat. Sangat. Sangat. Senang. akhirnya Ia bisa berkenalan dengan gadis yang selalu menghindar jika seseorang mengajaknya berkenalan.
"Lo suka melukis?" Tanya Alan, adsila mengangguk. "Lukisan lo bagus," Lanjut Alan adsila mengangguk lagi Dan... Tersenyum ya dia tersenyum manis ah.. Ini membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
Dan saat perkenalan itu mereka jadi sering bersama. Alan juga suka melukis tapi tidak sehebat adsila.
Sehingga hari hari adsila berwarna setelah alan masuk ke dalam hidupnya.Adsila bangun dari tidurnya nafasnya terengah engah jantungnya berdetak lebih cepat keringat membasahi dahinya. Ia mimpi ya... Mimpi.
Adsila menangis dalam diam Ia teringat Alan Alan Alan. Nama itu lah yang dulu menjadi warna dalam hidupnya. Jam menuju kan pukul 00.30 tengah malam. Adsila kembali tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adsila story
Teen FictionUntuk menjadi cewe yang mudah bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain,teman dsb mungkin mudah untuk semua orang tapi tidak dengan gadis yang satu ini, Adsila Monica Rahendra gadis yang selalu murung, dingin,penuh teka teki dalam dunianya dan cu...