2

5 4 0
                                    


"Semua siswa maupun siswi baru harap berkumpul dilapangan!"

Hari kedua pada kegiatan penerimaan murid baru, cuaca mendung dengan rintik - rintik hujan mengisi kegiatan mereka.
Tetapi kegiatan tetap berlangsung di tengah lapangan tersebut.

"Gerimis gini masa kumpul ditengah lapangan sih" geram Lia sambil menaruh tasnya dikursi yang ada.

"Udah lah, nanti kena marah bahaya" ucap Fio berjalan menyusul kedua sahabatnya yang terlebih dahulu ke tengah lapangan.

Kegiatan hari ini adalah perkenalan lingkungan sekolah mereka dengan dipandu beberapa anggota osis, semua murid memperhatikan penjelasan anggota osis dengan baik dan melihat-lihat lingkungan sekitar di karena lahan sekolah yang luas dan agar membuat mereka tidak bingung.

~~~

"Ge, besok kegiatannya apa?" tanya cowok dengan almamater merah di pundaknya dan tangan ia masukkan kedalam saku celananya.

"Nanti kita bahas saat rapat" jawab Geo sambil merapihkan berkas di atas meja "kenapa almet lo ga dipake?".

"Males" ucap cowok tersebut dengan santai dan memperhatikan salah satu siswi dibarisan murid baru.

"Lo wakil Rif, tapi ga ngasih contoh baik buat yang lainnya"

"Biarin" acuhnya sambil berjalan meninggalkan Geo yang menatapnya tak suka. Cowok tersebut Arif Kianozan yang biasanya selalu merusuh dimana pun kini acuh entah apa sebabnya.

~~~

Tiga siswa sma berseragam putih abu-abu dengan salah satu dari meraka memakai jaket dan dua siswa dengan seragam dikeluarkan sedang berkumpul dikantin menunggu teman karibnya yang tengah menjalankan tugas sebagai anggota osis.

Mereka tengah bermain game online dengan sangat serius, disaat semua murid ada didalam kelas mereka tengah asik bermain game di kantin.

"Anjay, kalah" geram salah satu siswa dengan baju seragam dikeluarkan.

"Ck! Berisik lo"

"Ah males gue jadinya, ke kelas yuk" ajaknya.

"Kita disini nungguin Nandar, Yogi, sama curut satu tuh si Arif ngapain balik goblok" kesal temannya yang memakai jaket kemudian mematikan handphone dan pergi memesan minuman.

"Eh iya ya" jawab cowok tersebut. "Ril, gue sekalian pesenin".

"Gue juga"

"Ogah pesen aja sendiri, punya kaki sama mulut ini ribet" jawabnya tak terima.

"Dasar Feril Azanio, temen laknat emang".

"Udah lah No, sana lo pesen gue juga sekalian" ucap temannya yang bernama Hernian Afigiano dan siswa yang dipanggil 'No' olehnya Riano Alfian sama tidak taat pada aturan.

"Ah elah lo" kemudian pergi menyusul Feril membeli minuman untuk dirinya dan juga temannya.

Sepeninggalan Feril dan Riano, Hernian melanjutkan game onlinenya yang tertunda tadi.

Dari arah utara pintu kantin tiga cowok dengan almamaternya dengan satu diantaranya hanya menaruhkan dipundaknya siapa lagi kalo bukan Arif anggota osis yang tidak patut dicontoh.

Atteindre pourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang