Mencoba bertahan bukan berarti tidak ingin berjuang.
Kau hanya beristirahat sejenak untuk mencari jalan baru lagi kepadanya.°°°
Seperti tidak memahami dilema seorang laki-laki tinggi itu, musim gugur datang begitu cepat. Langit yang berkilau terkesan mengolok-olok dirinya. Sayup-sayup terdengar ucapan 'selamat datang' oleh angin pembawa cerita.
Derap langkahnya seolah ragu mengambil arah. Entah mengikuti hati atau pikiran. Ia rasanya akan menjadi gila saat ini. Gerakannya berkompromi dengan otak tetapi mata dan telinganya adalah sekutu si-hati.
Lelah dengan kudeta yang dirancang otaknya, iapun lebih memilih menyegarkan hati sejenak dengan alunan musik indie. Terdengar menenangkan dari headphone silver yang sedari tadi telah mendapatkan posisinya. Laki-laki bermata coklat itu masih hanyut dalam lantunan lagu Photograph dari 1415.
nae mosnan jajonsim ttaemune
sangcheoman deo gipge namgyeosseo
mianhae geuttae wae geureohge
nabakke mollasseulkka
nae sone nohyeoissneun photographs
geu soge usgoman issneun neon
dasi doraoji anha
neon dasi doraoji anhaSyair itu terpatri jelas dalam ingatannya. Hanya senyum yang ia rangkai saat ini.
Setelah menyusuri jalanan yang cukup dingin saat ini, ia berhenti sejenak disebuah toserba. Meski sudah memakai mantel yang lebih tebal, ia masih merasakan hawa dingin itu menerobos masuk pertahanannya.
Sebuah kopi instanlah penyambung energi. Iapun mendudukkan diri disekitaran toserba. Kembali hanyut dengan lantunan musik indie lainnya. "Apa yang akan Aku ceritakan padanya?" Menenggak kasar kopi tersebut. "Dasar otak. Selalu mencemaskan semua hal."
Menjelang sore, semburat garis oranye dengan gradasi warna merah dan kuning memenuhi langit. Hendak berkata 'Hei, lihatlah aku tengah bahagia'. "Dasar" hanya gelengan ringan dan senyum tipis yang ia berikan pada langit.
Akhirnya perpaduan antara musik, musim, dan hati itulah yang menuntunnya kesuatu tempat dimana sebuah cerita bisa dimulai, dijalani bahkan diakhiri pemiliknya. Kali ini, hatinya sudah mantap.
Diiringi deru lembut angin senja ia sampaikan kerinduannya dengan sebuah senyum tulus. "Apa kabar,Vanya?" ucapnya. "Kau selalu tahu aku disini."
"Kau tahu, untuk kesekian kalinya aku sudah berusaha mencari arah yang menurutku benar." Ia menutup matanya sekejap dan membiarkan udara segar menyeruak ketubuh dan pikirannya.
"Tapi, selalu berakhir kearahmu."
°°°
Eiyyo readers semua. Semoga suka sama cerita ini. Kisahnya bakalan kece banget. Semoga suka sama cerita Aku.
Btw, lagu Photograph dari 1415 itu merupakan salah satu ost drama yang paling bagus menurutku dan sesuai banget sama cerita Aku kali ini. Bagi yang mau denger versi lengkapnya, banyak kok di youtube ataupun apk pemutar musik lainnya.
Hehehe, itu aja sih.
Vomment-nya jangan lupa ya.
Arigatou ~~rinrinv,
24 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Arco Iris
Teen FictionLangit yang kelam bergores warna hari itu. Memotong alur hidupku dengan sebuah kisah baru yang telah kau bungkus dengan pita emas. Aku disini karena kamulah sang pemeran utamanya. • a r c o i r i s • rinrin_v 2020