Jam sudah menunjukkan tepat pukul 06:00 pagi. Kamu baru aja bangun setelah jam weker kamu bunyi. Kamu liat kesamping kamu, seperti biasa…..no one beside you right now. Kamu narik napas perlahan sambil nahan sesak di hati kamu sekarang. Kamu berjalan perlahan ke luar kamar dan menuju kamar kecil yang tepat bersebrangan dengan kamar kamu. “wake up my lil boy…” ujar kamu sambil menarik selimut seorang anak laki-laki yang manis, anak kamu. “mom..” jawab nya pelan dengan mata yang setengah terbuka. Kamu pun tertawa kecil melihat anak kamu sambil mencium kening nya. “wake up my boy, you have to take a shower then go to school” ujar kamu lagi sambil membuka tirai jendela kamar. “where’s dad…” Tanya anak kamu. Tangan kamu terhenti sebentar saat membuka tirai jendela . “he just went to work and he said that he loves you” jawab kamu bohong sambil tersenyum miris. Kamu berjalan ke ranjang anak kamu dan kamu bisa melihat tampang sedih terukir di wajah anak kamu. “hey…don’t be sad honey....take a shower now. i’ll make special breakfast for you” hibur kamu. Anak kamu dengan segera menuju kamar mandi. Kamu masih diranjang anak kamu, nama anak kamu Gibran. Kamu ngambil foto berbingkai yang ada di meja samping ranjang Gibran. Disana…ada wajah kamu, Gibran dan Zayn-suami kamu. Di foto itu kalian terlihat sedang asik bermain di sebuah taman. Tanpa kamu sadari, air mata kamu jatuh perlahan . kamu segera menghapus nya sebelum anak kamu ngeliat dan menaruh kembali foto itu ketempatnya.
*SKIP* di ruang makan…….
“hey my lil boy…you look so handsome today” puji kamu saat Gibran baru memasuki ruang makan dan terlihat rapi. Ia pun tersenyum kecil kemudian duduk di kursi makan “thanks mom, as handsome as dad right?” tanyanya. Kamu yang sedang menyiapkan sarapan pun mengangguk pelan dan tersenyum. Kamu duduk disamping nya dan mengambilkannya sarapan. “I made special friedrice for you” yaa, makanan kesukaan anak kamu adalah nasi goreng persis seperti ayah nya. *skip 10 menit* bus sekolah anak kamu sudah menunggu di depan rumah kamu untuk menjemput Gibran. Kamu pun mengantar anak kamu sampai ke bus dan mencium kening nya. Setelah bus pergi, kamu masuk kembali kerumah untuk mandi. Baru selesai mandi dan 15 menit kemudian ada yang mengetuk pintu rumah mu, dan kamu tau itu siapa….
“zayn..” sapa kamu saat zayn berdiri di depan pintu sambil menenteng varsity jaket nya. “hey..” ujar zayn singkat sambil tersenyum tipis dan masuk kerumah. “where’s Gibran?” Tanya nya yang langsung duduk di sofa ruang tamu. “in his school.” Jawab kamu. Pagi-pagi zayn baru pulang dan kamu tau pasti kenapa dia baru pulang jam segini. “kamu nginep dimana semalam?” Tanya kamu . “seperti biasa, hmm aku mau mandi” zayn pun ninggalin kamu sendiri di ruang tamu. ‘seperti biasa’ kamu tau kata itu maksudnya apa. Dia nginap, nginap dirumah Perrie. Seminggu lagi, kamu bakalan cerai sama zayn. Zayn milih balik ke mantan nya, Perrie. Kamu ngerahasiain ini ke anak kamu, karna anak kamu masih terlalu kecil untuk tau hal ini. Satu hal, kamu masih cinta sama Zayn tapi kamu tau Zayn mungkin udah ga cinta sama kamu. ‘Perrie is better than me…’ Itu lah kalimat yang selalu ada di kepala kamu. Tanpa kamu sadari, air mata kamu jatuh lagi kamu segera menghapusnya.
*SKIP*
Anak kamu udah pulang sekolah, kamu nyambut dia di depan rumah. “mom, where’s dad?” Tanya nya. “your dad just back home about 2 hours ago but he went to work again..” jawab kamu. “mom, I want to meet him” ujar anak kamu polos. “okay, nanti kita ke basecamp ya” “horeee!!!!” jawab anak kamu girang. Kamu pun tersenyum kecil melihatnya.
*SKIP* at 1D’s basecamp…
Kamu udah ngebawain rantang bekal untuk zayn. Kamu inget, tadi pas zayn pulang dia belum nyentuh makanan apapun dirumah dan langsung balik untuk kerja. “I can’t wait to see you dad” gumam Gibran saat kalian baru saja turun dari mobil. Kamu dan anak kamu berjalan menuju basecamp saat di depan pintu, kamu bertemu dengan Louis. “hey Lou..” sapa kamu. “hey (yn) and hey little zayn haha” “where will you going?” Tanya Lou. “gibran want to meet Zayn” jawab kamu. “yeah uncle Lou, I wanna meet my dad” ujar Gibran. “hmm (yn) boleh kita bicara sebentar?” Tanya Lou. Kamu mengangguk . kamu dan Lou berbicara sedikit menjauhi Gibran. “what’s up Lou?” Tanya kamu yang penasaran. “Zayn memang ada di dalam, tapi…” ujar Lou terputus. “but he is with Perrie? Am I right?” lanjut kamu yang seakan udah tau. Louis mengangguk. Kamu menarik nafas dalam-dalam. Louis bisa melihat mata kamu berkaca-kaca. Kamu kembali ketempat Gibran untuk mengajak nya pulang tapi… “where’s my son?!” ujar kamu panik. Louis juga ikutan panik. Kamu nanya sama security di depan pintu basecamp dan security bilang bahwa anak kamu udah masuk ke dalam basecamp. Kamu shock. Bagaimana kalau anak kamu melihat ayahnya bersama Perrie? . kamu ingin masuk ke basecamp tapi gatau kenapa kamu gabisa. Kamu belum siap ngeliat zayn bersama perrie. Louis nenangin kamu. Dia ngerti dan dia bilang dia yang akan masuk dan bawa Gibran ke sini. 5 menit kemudian Louis keluar membawa anak kamu, kamu langsung meluk anak kamu erat-erat. “thanks Lou” ujar kamu. Louis ngangguk dan kamu segera balik ke mobil dan pulang. *on the way home….* “mom, i saw dad with a woman, who is she?” Tanya anak kamu polos. Kamu cuma diam sambil tetap nyetir. “mom…..tadi ayah memarahiku” kamu langsung terbelalak melihat anak kamu. “I don’t know why” ujar anak kamu lagi. Kali ini air mata kamu jatuh. Kamu ga habis fikir zayn bisa setega ini dengan anak kamu yang ga tau apa-apa. Kamu ngelus-elus kepala anak kamu. “don’t worry honey it’s gonna be okay” hibur kamu.
*at home…….*
Sesampai nya dirumah kamu nyuruh anak kamu untuk tidur. Sekarang udah jam setengah 10 malam dan zayn belum pulang kerumah. Kamu mutusin buat duduk nungguin zayn di ruang makan sampai ketiduran. 15 menit kemudian kamu denger suara pintu terbuka, kamu terbangun dan segera ke pintu depan dan ternyata ada Zayn yang baru saja pulang. “zayn, i wanna talk a bit with you” ujar kamu saat zayn baru masuk. “i can’t, I’m so tired now” jawab zayn. “please, ini hanya sebentar…” zayn pun mengangguk setuju dan kalian duduk di sofa ruang tamu. “zayn, maaf jika tadi aku mengganggumu, aku ga bermaksud…” “yeah, that’s not a big problem” jawab zayn. “tadi kamu memarahi Gibran?” Tanya kamu. “hmm ya, lain kali kamu harus hati-hati ngejaga dia, tadi dia sempat ngeliat aku dan perrie” “tapi zayn, aku mohon jangan marah atau berkata kasar sama dia, he’s our son….and he needs your attention…” ujar kamu lirih sambil menahan tangis. Kamu ingin ngeluapin marah kamu ke zayn, tapi lagi-lagi, kamu gabisa.. “I know (yn)!” bentak zayn. “I’m tired.” Zayn langsung ninggalin kamu gitu aja, air mata kamu tumpah saat ngelihat zayn pergi ninggalin kamu. Kamu sadar zayn udah berubah, walaupun kamu tau sebentar lagi kalian akan cerai, tapi kamu cuma mau zayn ngedengerin apa yang kamu bilang. Dan ternyata ga semudah itu……..
(to be continued in part 2......)
YOU ARE READING
(Zayn Love Story) "can love you more than this"
Fanficwould zayn realize that he has a wife who loves him so much?