Selalu dekat denganmu adalah hal yang selalu ingin aku lakukan sampai saat ini.
❤R.A
. . .
"Hah?" Raka menatap bingung Kyra.
"Mau ngapain?"
Dasar pikiran laki-laki. Kyra mendengus kesal, rasanya ingin mencabik-cabik muka orang yang ada di depannya kali ini.
"Otak lo jangan kemana-mana." balas Kyra datar.
Kyra berjalan hendak mengambil tas Raka dan dompetnya yang jatuh, setelah selesai ia menguntal tasa Raka kembali ke arah Raka dan berjalan pergi.
"Mau kemana?" Tanya Raka ikut berjalan mengikuti Kyra.
"Jangan nanya dua kali."
...
Sekarang mereka sudah berada di kediaman rumah Kyra. Mereka tadi pergi naik angkutan umum, untungnya Raka sudah menitipkan kendaraannya agar dibawa pulang karena memang sudah dari rencana awalnya mengikuti Kyra.
"Masuk."
Raka mengangguk, menuruti perintah dari Kyra. Ia duduk di sofa yang terletak di ruang tamu.
Tanpa mengatakan apapun Kyra masuk lebih jauh kedalam rumahnya meninggalkan Raka yang sendirian duduk. Raka melihat kepergian Kyra hanya bergidik tidak mengerti.
Setelah beberapa menit menunggu Kyra keluar dengan membawa peralatan medis yang memang sudah bundanya siapkan untuk keperluan mendadak dirumah.
"Lo mau ngapain?"
Lagi-lagi Kyra tak mengubris ocehan Raka dan memilih untuk langsung duduk di sampingnya, Raka yang mengetahui itu mendapatkan sedikit kejutan walaupun ia berusaha senetral mungkin untuk tidak terlihat gugup.
"Sini."
Raka hanya diam tak tahu harus berbuat apa, ia hanya menatap Kyra dengan otaknya yang terus berfikir. Kenapa?.
Kyra berdecak dan lebih memilih lagi untuk ia yang lebih mendekat agar bisa mengobati luka Raka.
"Otak lo bener-bener udah mikir jauh." Ucap Kyra ketika hendak membersihkan luka Raka.
Raka terdiam lebih tepatnya tertegun. Bagaimana bisa ia memikirkan hal-hal seperti diluar dugaan seperti ini. Lagi-lagi yang hanya ia bisa lakukan hanyalah diam dan berlagak seperti tidak tahu apa-apa.
"Ng-Nggak. Gue nggak mikirin lo mau macem-macem." balas Raka.
"Gue nggak bilang kalau lo mikirin gue mau macem-macem." balas Kyra lagi sambil telaten membersihkan luka Raka.
Raka meneguk ludahnya sendiri entah mengapa dirinya menjadi kicep seperti ketahuan melakukan sesuatu yang ilegal. Mampuslah, pikirnya. Tapi Raka masih berlagak santai walaupun jatungnya ketika itu berdesir lemas tapi tenang Raka adalah anak yang memang kadang bisa nyembunyiin raut wajahnya dengan ba-
"Dari Raut wajah lo udah mewakilin semuanya."
-Ik.
Raka meneguk ludahnya lagi, jika begini setiap ia bertemu dengan Kyra ia harus membawa pasokan ludah agar tidak habis. Wahh ini bukan perempuan biasa lagi, ia memang harus benar-benar berteman dengan Kyra. Luar biasa.
Setelah selesai, Kyra membereskan semua peralatan, memasukkan barang yang tadi ia gunakan dengan rapi ketempatnya semula dan sepertinya Kyra tidak berniat untuk menaruh kotak obatnya itu kedalam rumah ia hanya meletakkan kotak tersebut di atas pahanya sambil mengetuk-ngetukan jarinya cukup lama di samping kotak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWLY FALLING WITH THE COOLEST GIRL
Teen Fiction[ON GOING] Kamu ; Cuek & dingin tapi bisa bikin hati berdebar. Keep reading :) . . (Information: Dont forget to vote, i just want you to appreciate me guys)