EPISODE I

7 0 0
                                    

Selalu dekat denganmu adalah hal yang selalu ingin aku lakukan sampai saat ini.

❤R.A

. . .

Hai gue ky-

"Ehhh awas-awas-

Brukkk

"Aww!" ringis gadis itu setelah terjatuh, tangannya tepat terbentur tumpukan kursi yang ada di belakangnya, ia terduduk dengan raut wajah yang masih menunjukkan rasa sakit.

Tak jauh beda sebenarnya nasib gadis itu dengan orang yang menabraknya, dia pun terlihat kesakitan karena ikut terjatuh.

"Eh Sorry! Sorry! Gue nggak sengaja." ucapnya lalu berdiri mengambil buku milik gadis yang ditabraknya cepat.

Kyra Anastasia nama gadis itu, perempuan biasa dengan watak pendiam nan cuek yang melekat dijiwanya. Kyra jadi ikut berdiri dan membantu membereskan buku-bukunya.

Tak lama setelah itu Kyra mendengar ada suara ricuh yang mulai mendekat dengan ditandai raut cemas dari wajah laki-laki yang menabraknya.

"Maaf sekali lagi, tapi gue harus pergi."

Bukannya malah membiarkan orang yang menabraknya pergi Kyra malah menahan tangan orang tersebut dan menariknya agar dapat bersembunyi di tumpukan bangku yang tepat berada di belakang mereka.

"Percuma kalo lo kabur, mereka bakal tetap ngejer lo."

Laki-laki itu menatap Kyra bingung walaupun akhirnya ia hanya terdiam kikuk dan mengikuti arahan Kyra yang menyuruhnya untuk bersembunyi.

Tak lama suara ricuh tersebut benar-benar sudah sampai didepan Kyra, mereka pun sempat bertanya.

"Lo liat Raka nggak?"

Kyra menatap mereka lalu menggeleng santai seolah tidak terjadi apa-apa sebelummya, gerakan Kyra sangat tak bisa ditebak jadi mereka dengan cepat percaya dan berlari pergi untuk mengejar lagi.

Saat situasi sudah aman kyra menyuruh laki-laki tersebut keluar.

"Udah aman."

Merasa sudah mendapat kode dari Kyra laki-laki tersebut keluar dengan wajah sumringahnya, "Thanks ya." ucapnya sembari membersihkan celananya yang terkena debu lantai.

Laki-laki itu lantas berjalan mendekat ke arah Kyra, mengangkat tangannya untuk berjabat tangan.

"Gue Raka. Lo?"

Kyra tak mengubris jabatan tangan dari Raka, ia malah memalingkan wajahnya dan ingin beranjak pergi. Raka yang tau segera menurunkan tangannya dan mencoba untuk mencegah kepergian perempuan yang sudah menolongnya.

"Tunggu!" Raka berdiri tepat di hadapan Kyra menghalangi gadis tersebut untuk melangkah lebih jauh lagi.

Kyra menatap Raka diam.

"Buku lo." Raka memberikan buku yang ia ambil dari lantai tadi.

Kyra langsung mengambilnya dan beranjak lagi untuk pergi meninggalkan Raka, tapi lagi-lagi Raka mengahalangi langkah kaki Kyra yang ingin pergi.

"Sebentar Kyra a-" Kyra menutup tulisan nama yang ada di seragamnya dengan buku lalu matanya beralih menatap Raka datar.

"Lo mau apa?" Tanya kyra sudah tak habis pikir lagi dengan kelakuan laki-laki yang ada di depannya karena terus menerus menghalangi dirinya untuk pergi.

"Selamat berkenalan Kyra." Ucap Raka sembari tersenyum sopan.

Kyra menghela napasnya kasar dan benar-benar berjalan pergi kali ini, tidak akan lagi mengubris panggilan atau halangan yang akan dilakukan oleh laki-laki tak dikenalnya.

Raka tersenyum lalu sedikit melambaikan tangan, "Sampai bertemu lagi, kyra." gumamnya melihat kepergian Kyra yang mulai menjauh.

...

Raka berjalan santai kearah kelasnya, sambil sedikit sapa-sapa ketika bertemu dengan orang atau teman sekelasnya.

Raka Aditya, Cukup terkenal karena memiliki paras wajah yang menawan tapi sifat jahil yabg dimilikinya membuat sebagian orang sedikit kesal dengan kelakuannya walaupun masih menaruh hati jika Raka tersenyum atau bahkan menyapa mereka secara terang-terangan, pesona Raka mememang tak bisa diragukan.

Tapi sedari tadi pikiran Raka masih tak luput dari perempuan yang menyelamatkannya tadi, seingatnya ia sama sekali belum pernah melihat wajah gadis tersebut apalagi mendengar orang bernama Kyra.

"Kok gue belum pernah ngeliat dia ya? Apa mungkin murid baru?" gumam Raka sendiri di koridor pikirannya masih berkecamuk.

"Hoi! ngelamun aja lo." Kaget Rico tiba-tiba sembari ngerangkul leher Raka kencang.

Raka yang sedang banyak hal untuk dipikirkan dengan pasrah meyerahkan lehernya untuk dijadikan target kejahilan Rico. Badannya masih terlalu malas untuk membalas.

"Mana orang yang ngejar lo tadi?" tanya Rico sambil tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian 30 menit yang lalu saat Raka di kejar oleh segerombolan cewek.

"Parah lo ninggalin gue sendirian di kejar, kan itu salah lo juga." balas Raka kesal.

Rico bertambah tak bisa menahan rasa gelinya, "Yah demi penyelamatan diri gue kabur." Raka lebih menatap Rico kesal.

"Itu mah lo nya aja nggak setia." Raka mencibir dibalas dengan tawaan dari Rico.

Raka mendekatkan tubuhnya kearah Rico lalu sedikit berbisik, "Lo tau nggak cewek yang namanya kyra?"

Rico menyeringit lalu berfirkir, "Kyra? Kyra anastasia?" tanyanya memastikan.

"Mungkin."

Raka tidak begitu yakin yang hanya ia tau adalah nama depan gadis itu yaitu Kyra karena tadi ia belum sempat membaca keseluruhan nama sang penyelamat.

"Kalo Kyra anastasia sih kenal. Gue sekelas sama dia waktu kelas 10."

"Kenapa? Naksir lo?" tanya Rico menaruh curiga kepada sahabatnya.

"Mulutnya mas."

Rico menarik Raka untuk menatapnya,"Tapi ka, dia itu orangnya pendiem abis, apalagi tatapannya tajem banget. Yahh kayak cewek misterius gitu. Gue aja ngeri. Kalo lo mau deketin hati-hati ya, gue udah ngingetin lo jadi kalo terjadi apa-apa jangan nyalihin gue."

Raka menatap tak habis pikir ke arah Rico, segitunya kah sampai Rico bilang seperti ini. Walaupun tadi sudah Raka buktikan bahwa memang Cewek bernama Kyra itu sedikit cuek seingatnya tadi cewek itu hanya berbicara 2 kalimat.

"Apaan sih Ric." ujarnya sembari tersenyum. Walaupun ia sempat sangat mendengarkan penjelasan dari Rico.

...

Raka sedang bermain basket bersama teman-temannya di lapangan, seperti biasa sambil menunggu bel berbunyi mereka menyempatkan diri untuk bermain.

Tapi kali ini keberuntungan sepertinya tidak berpihak kepada Raka.

"Ric ambil!" teriak raka sembari melemparkan bola ke arah Rico.

Rico yang merasa dirinya dipanggil pun langsung bersiap siaga untuk menangkap bola tersebut.

Tapi naas bola tersebut malah terpelanting mengarah kearah sekumpulan gadis yang tengah belajar.

Brukk

"Awww! siapa sih yang ngelempar bola sembarangan, kalo nggak bisa main ya jangan main!" marahnya.

Raka yang melihat kejadian tidak mengenakan tersebut pun langsung berlari cepat kabur.

TBC

SLOWLY FALLING WITH THE COOLEST GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang