5

562 82 10
                                    

Chaewon memekik kaget begitu lehernya dilingkari tangan kurus dan dipiting hingga ia tercekik, "duh, lepas dong babiii, adoohhh!" Oceh Chaewon sembari mencubit-cubit kecil lengan itu.

Yeji buru-buru melepaskan Chaewon lalu mengelus tangannya berusaha menghilangkan rasa sakit akibat dicubit Chaewon. "Sakit, bego!" Seru Yeji.

"Sama, anjing!" Balas Chaewon.

"Astaghfirullah ini apaan sih cewek-cewek cantik kok misuh?" Sahut Jaemin yang membuat kedua gadis dirangkulannya mencibir.

"Diem." 

Jaemin langsung angkat tangan. Mereka bertiga duduk meneduh di bawah pohon karena entah mengapa matahari pagi ini terasa sangat silau membuat ketiganya malas ikut main bola tangan dengan yang lain. Yeji dan Jaemin kompak menyoraki tim pemenang dan mengejek saat bolanya kebobolan sedangkan Chaewon sedang deg-degan sendiri karena sosok di pinggir lapangan menatap mereka tajam.

"Aduh anjrit kok tiba-tiba merinding, ya?" Tanya Yeji sembari mengusap tengkuknya. 

Jaemin ikut-ikutan mengusap tangannya karena merinding. Chaewon menutup mata. Pura-pura tak lihat.

"Aku tau loh barusan kamu liat aku."

Chaewon langsung beranjak berdiri, "gue ke toilet." Pamit gadis itu.

Ia berjalan terburu-buru. Chaewon memang pernah bilang kalau bisa melihat tidak rugi-rugi amat. Tapi tidak dengan pemandangan laki-laki berlumuran darah yang sebelah matanya sudah hampir keluar.

Chaewon semakin berlari saat tau sosok itu mengikutinya. Tak sadar ia pun menabrak seseorang.

"Eh, gapapa?" 

Chaewon mendongak, "please, tolongin gue, gue gak mau lihat." Lirihnya. Tak sadar Chaewon menumpukan dahinya di pundak orang yang ia tabrak.

"Hah? Apa- oh,"

Namanya Yoonbin. Chaewon tau nama orang itu setelah melirik tag nama di bajunya.

Yoonbin bergerak mengusap surai Chaewon untuk menenangkan gadis itu. Satu tangannya lagi membuat gesture mengusir guna mengusir sosok seram yang mengikuti Chaewon. 

Yoonbin bukannya tak kenal. Bahkan kalau sedang bosan membolos sendiri,  Yoonbin suka mengajaknya mengobrol. Membicarakan perihal sebab kematian sosok itu. Yoonbin tak pernah bosan membicarakannya.

Setelah sosok itu pergi, Yoonbin masih mengusap surai Chaewon. Yoonbin itu laki-laki, ia tak masalah kalau harus seharian bersama Chaewon dengan posisi begini. Buaya darat.

"Anjiinngggg???? Bin???? Baru gua tinggal beli nasi udah dapet cewek baru aja lu????" Sahut Jihoon berisik dari belakang mereka yang membuat Chaewon langsung menjauhkan diri dari Yoonbin.

Chaewon kenal Jihoon. Cowok itu kadang suka bersama Hyunjin bersatu mengisengi seluruh penghuni sekolah dan suka berlari mengelilingi lapangan saat senin pagi.

"Lah, Lix??? Kelas dua belas mau ada drama lagi???" Tanya Jihoon kaget. Sembari menenteng plastik berisi makanan dan krupuk ia menarik rambut Chaewon-yang Jihoon kira adalah Felix.

"Aduh!!" Teriak Chaewon tak terima. Ia membalas menjambak rambut Jihoon. "Lepasin!"

"Aduh! Aduh! Iya! Lo lepas juga!" 

Yoonbin hanya geleng-geleng kepala. Pusing lihatnya.

-

Jihoon menatap Chaewon tak suka begitu pula sebaliknya. Ia menyuap kasar dan mengunyah cepat membuatnya tersedak. Chaewon yang panik langsung menyodorkan botol minumnya dan langsung ditenggak Jihoon hingga tandas. Keduanya konyol.

Yoonbin dari tadi cuma menonton tapi atensinya tetap bertahan pada Chaewon. Gadis itu bisa melihat, pikirnya.

"Chae, sejak kapan?" Tanya Yoonbin.

"Hah? Apa?"

"Bisa liat."

Jihoon yang terkejut langsung meneloh ke Chaewon. Ia mengacak surainya, "gak abis-abis ini semua temen gua bisa liat kayaknya." Kata Jihoon.

"Lo bisa?" Tanya Chaewon.

"Nggak."

"Kasian."

Jawaban Chaewon membuat Jihoon mendelik sebal. Tangannya menampar lengan gadis itu dibalas Chaewon menempeleng kepalanya.

"Gak tau deh, tau-tau aja udah liat." Jawab Chaewon akhirnya. "Kalau lo?"

"Sama, dari kecil kali ya?"

Chaewon mengangguk saja. Tiba-tiba ia merapat ke Jihoon dan menunduk, berusaha menutupi wajahnya dengan rambutnya yang terurai.

"Bin, ada yang digangguin?"

Chaewon mendesah pelan, takut Yoonbin menjawab iya. Chaewon sedikit melirik melihat Yoonbin dan Felix ada di depannya.

"Iseng doang anjir, ada-ada aja dsh setan jaman sekarang." Jawab Yoonbin.

"Setan dari dulu juga udah suka ngisengin nabi adam." Balas Felix.

"Chae? Ngapa ngumpet?" Tanya Jihoon yang baru sadar kalau Chaewon berusaha menghindari Felix.

Chaewon mencubit pinggang Jihoon sebal. Gadis itu pun akhirnya duduk tegap dan menghadap Felix.

Dan menemukan tatapan tajam Felix yang seperti hendak menelannya.

apathetic

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

apathetic | felix chaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang