2. Bukan Patah Hati

14.5K 1.4K 160
                                    

"Hahaha, ternyata aku saja yang terlalu bodoh" tawa Jimin pada dirinya sendiri dan berlalu ke ruang guru.

Dulu Jimin sempat berpikir bahwa Jungkook suatu saat nanti akan luluh padanya.

Jimin berusaha menjadi orang yang baik, ramah, pintar, dan tidak punya kekurangan.

Contohnya saja Jimin akan belajar siang malam agar terlihat pintar di mata Jungkook. Jimin akan tampil di acara apapun yang ada di sekolah agar dilihat oleh Jungkook. Jimin menerima tawaran Namjoon menjadi Wakil Ketua OSIS agar dilihat oleh Jungkook.
Jimin bahkan aktif di club basket dan bola kaki, club yang sama agar Jungkook melihatnya barang sedikit saja.

Bukan hanya itu caranya menarik perhatian Jungkook. Jimin membuatkan bekal untuk Jungkook setiap harinya, membelikan susu pisang kesukaan Jungkook pokoknya segala-galanya tentang Jungkook ia tau.

Tapi apakah semua itu ada harganya? TIDAK!

"Baiklah, aku akan menepati janjiku pada Hoseok Hyung. Hwaiting Jiminie" ucap Jimin pada hatinya sendiri dengan senyuman manis.

"Ini bukan patah hati, tapi hanya sakit hati sesaat" ucap Jimin menyemangati dirinya yang tidak baik-baik saja.

.

.

.

Jungkook merasa sedikit aneh saat Jimin tidak merecokinya di jam istirahat. Jungkook merasa jam istirahatnya sedikit lebih damai dari biasanya.

'Mungkin ini karena tidak ada Jimin' ucap Jungkook dalam hati yang menikmati waktu istirahatnya di kantin bersama Seokjin dan Yoongi, sahabat sekaligus seniornya di SMA Bighit.

"Berhenti melirik ke pintu kantin Jungkook, Jimin tidak akan datang" ucapan spontan Seokjin membuat Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah Seokjin sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Apa-apaan dengan pandanganmu itu?" Tanya Seokjin pada Jungkook.

"Maksudmu apa hyung?" Jungkook menjawab pertanyaan Seokjin dengan pertanyaan.

"Kau merindukannya ya?" Seokjin mulai menggoda Jungkook dengan senyumannya yang serius sangat aneh dengan muka yang memerah. Memerah bukan karena malu, tapi memang mukanya bewarna merah.

"Tidak, malah bagus dia tidak disini. Tak ada yang mengganggu makan tenangku" kata Jungkook acuh.

"Ciee Jungkookie ciee" Goda Jin lagi "Tadi aku melihatnya cabut bersama Hoseok dan Taehyung..ckckck anak-anak itu" sambung Seokjin lagi.

"Oh" jawaban singkat Jungkook. Sungguh Jungkook tidak tertarik dengan Jimin. Si anak berotot dengan segala kesombongan atas kemampuan yang dimilikinya.

Pokoknya menurut Jungkook Jimin itu sombong dan menyebalkan.

"Kau sudah pacaran dengan Nayeon?" Yoongi mulai buka suara setelah sekian lama diam.

"Hehehe hyung" senyum malu-malu Jungkook menandakan memang ada hubungan khusus antara keduanya.

"Kau pacaran tidak memberi tahuku?!" Langsung saja Seokjin mengapit kepala Jungkook dengan lengannya.

"Yak hyung!" Jungkook meronta berusaha melepaskan apitan lengan Seokjin dari kepalanya.

"Oh jadi karena itu" ucap Yoongi dalam diam.

Yoongi bukan orang bodoh yang tidak tau kalau Jimin menunjukkan ketertarikannya pada Jungkook secara terang-terangan bahkan sangat terlihat jelas.

And now? Jungkook punya pacar.

'Apa yang akan dilakukan si bantet itu?' Tanya Yoongi dalam hatinya.

.

.

.

"Tae, kau mau membawa kita semua kemana?" Tanya Jimin heran, pasalnya Taehyung dan Hoseok langsung saja menarik kedua tangannya untuk masuk ke dalam mobil dan meninggalkan sekolah.

"Kami tau kau sedang patah hati, jadi kami sebagai sahabatmu berencana membawamu jalan-jalan untuk menghilangkan patah hati" jawaban Taehyung membuat Jimin memutar bola matanya malas.

"Aku tidak patah hati!" Kemudian Jimin menjitak kepala Taehyung dari belakang.

"Yak idiot!" Teriak Taehyung sambil mengusap belakang kepalanya.

"Tenang saja Jim, kami akan membawamu bersenang-senang karena kami tau patah hati sangat sakit" Kata-kata Hoseok membuat Taehyung dan Jimin berhenti bertengkar.

"Sudah kubilang aku tidak patah hatii!!!"

'Di mulut gitu, di hati ngga tau ye kan jim?' -Dr author

Taehyung dan Hoseok membawa Jimin ke taman hiburan dan mencoba berbagai wahana extrem disana. Hanya Jimin dan Taehyung karena Hoseok itu terlalu penakut untuk sekedar naik komedi putar.

Setelah itu mereka pergi ke kedai es krim, kali ini Jimin yang di palak untuk membelikan es krim dengan cone yang paling besar.

Terakhir mereka pergi ke game center, lagi-lagi Jimin yang membayar.

"Kalau seperti ini, aku bisa bangkrut" ucap Jimin saat mereka baru saja keluar dari game center.

"Yak! Kau kan kaya Jim, jadi memang kau yang seharusnya membayar" ucap Taehyung sambil memukul belakang kepala Jimin.

"Yakk!" Marah Jimin.

"Hey sudahlah, bukankah sekarang perasaanmu lebih baik Jim?" Kata Hoseok "tidak patah hati lagi" lalu Taehyung dan Hoseok kompak tertawa.

"Aku bukan patah hatiiiii" sengaja Jimin memanjangkan huruf 'i' agar terdengar oleh kedua sahabatnya itu.

"Terserahlah" dan yah mereka pulang ke rumah masing-masing.

.

.

.

"Halo, Jimin tolong jemput adikmu di Paris. Ia bilang ingin tinggal di korea....

Tbc sayang❤️

✔️Stupid Brat[Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang