3

21 9 4
                                    

#Enjoyreading

Tak berapa lama Aksa turun dari lantai atas dengan pakaian yang entahlah. Baju di keluarkan, dan rambut yang acak acakkan. Sebenarnya ketiga cowok itu (Andra, Endra, Aksa) memang anak yang sulit untuk menaati peraturan, jadi wajar saja.

"Yeeyy babang Aksa turun lagi ... babang aksa lama banget sih mandinya, nggak tau apa dede Andra menunggu, tau nggak sih menunggu itu nggak enak tau," ya mendengar suara gaib nan mengerikan itu Aksa langsung lari dan keluar lebih dulu dari rumahnya.

"Ihhh kok babang Aksa ninggalin dede Andra yang tampan, kece, keren and masculin ini sehh," teriak Andra sambil berlari keluar halnya seorang banci mengejar seseorang yang tak memberikannya uang diangkutan umum.

Yang lain hanya tertawa(terkecuali Endra) melihat tingkah Andra yang semakin hari semakin tidak waras itu.

[☆]

"Abang pilih yang mana, perawan atau janda ... perawan memang menawan janda lebih mengoda~" ya suara keberisikan ini berasal dari mulut Andra.

Ya memang dia sudah tak waras. Bagaimana tidak! Dia menyanyikan lagu itu sudah lebih dari 10× dengan lirik yang tak berubah itu, hingga membuat teman sekelasnya ingin melemparnya ke Sungai Amazon karena suara yg sangat menggangu telinga mereka.

"Andra lu bisa diem nggak!! Jangan sampe gue injek tuh mulut," ancam Ila begitu frustasi mendengar nyanyian Si hilang otak itu.

"Oiiii dede Ila galak amat sama babang Andra. Jangan galak galak dong nanti babang Andra jadi sedih nih," goda Andra sambil menunjukkan wajahnya dengan berlagak dia lah orang ter tampan dan cool di dunia.

Dan lagi, sudah pasti Ila tidak tergoda dengan godaan Andra. Melihatnya bernyanyi seperti tadi saja membuatnya muak, apalagi kejadian barusan, ingin sekali Ila memuntahkan isi perutnya tepat di wajah Andra anak hilang otak itu.

"Demi Allah gue jijik sama lu Andraaaaa ... jauh jauh lhu dari guee! Kalau mau gila jangan dideket gua setan!," teriak plus bentakan Ila. Dan itu sudah pertanda bahwa Ila benar benar jijik pada Andra. Yang lain hanya tertawa terbahak bahak.

Hingga suara berisik nan menggelegar akibat tawa seisi penghuni kelas berhenti seketika.

Siapa lagi yang bisa membuat kelas teronar dan ternakal, dengan banyak makhluk makhluk gaib yang memiliki rajanya yaitu Andra bisa diam dan tenang seketika tanpa suara maupun gerakan? Siapa lagi kalau bukan Bu Rani-guru Matematika killer di SMK Manuwijaya.

Ya Bu Rani memasuki kelas yang berisi makhluk gaib itu sambil membawa buku buku tebal yang sudah dipastikan berisi rumus rumus yang menumpuk rapi di tangan kirinya dan mistar besi panjang di tangan kanannya.

Saking sepi tak bersuara kelas itu, seolah ditinggal penghuninya, suara hak sepatu high heels setinggi 10 centi itu terdengar sangat nyaring memenuhi seisi kelas, dengan para penghuni yang hanya diam takut.

Tak tahan dengan kesepian kelas bagai tempat horor ini Andra memulai aksi gilanya, bahkan belum sempat Bu Rani mengucap sepatah kata pun.

"Hollaaa bu Rani yang cuantik jelita nan menyeramkan .... apa kabar bu? Dah lama nggak ketemu ibu, perasaan baru kemarin lusa ya ibu ngajar tapi dah berasa seabad, jadi rindu ibu guruku tersayang unchh. Tau nggak sih bu? rindu tuh nggak enak. Atit bu atittt, hati ini menahan rindu yang sangat mendalam. Jangan tinggal kan Dede Andra yang tamvan ini lagi ya bu, rindu aku sungguh rindu bu ani yang cuantik," ya Andra cerocos panjang lebar tanpa henti dan sangat membuat bu Rani naik pitam karena nya. Ya dan membuat yg lain tertawa terbahak bahak.

HPPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang