5

12 7 1
                                    

"Yuk jalan sama babang Andra."

"Nggak!," tolak Annes mentah mentah, ia masih sebal dengan tingkah Andra. Sepertinya Annes menyesali perbuatannya karena mendekati Andra yang sedang Rada ini. Emang Rada sih aslinya mah.

"Yaaaaahh ayo ayo ayoo ___" Andra terus mengucap ayo sambil menarik narik baju Annes memohon.

"Ihh nyebelin banget sih lu! Yaudah cepet!," kesal Annes, sepertinya ini kesalahan keduanya karena telah menerima ajakan Andra.

Andra menaiki motor kawasaki merahnya, dan menyuruh Annes naik.

Andra mengajak Annes ke dufan. Mereka berkeliling keliling mencari wahana apa yang akan mereka naiki.

"Nes, mau naik wahana apa dulu?," tanya Andra.

Annes melihat melihat wahana sekitar hingga mata nya berhenti di salah satu wahana.

"Hmm gimana kalau kita naik Roller coaster?," saran Annes sambil menunjuk permainan itu.

Andra yang baru melihat permainan Roller coaster itu saja rasanya tak ingin menaiki nya, ditambah banyak sekali teriakan dari atas permainan itu, rasanya jiwa gila nya menciut.

Ya Allah Andra masih mau hidup, cius deh Batin Andra ketakutan.

"Hmm naik yang lain aja yuk," ucap Andra yang menutupi ketakutannya, pasalnya juga ia takut ketinggian.

"Hah? Kenapa? Lu takut? Hahhaha ternyata orang gila kaya lu bisa takut juga ya huhahaha," ejek Annes, sepertinya Annes sudah tau kalau ia takut ketinggian.

"Siapa yang takut, emang nggak pengen aja," Andra sudah kehilangan akal, sepertinya ketakutannya sudah diketahui Annes yang sekarang tertawa disampingnya.

"Yeleh bilang aja takut, laki lu? Kok gituan doang takut," Annes rasa nya greget kalau tidak mengerjai Andra saat ini, kapan lagi kan liat Andra ketakutan kaya gini.

"Ohh ngeledek? Ayo naik," sepertinya Andra benar benar terpancing ucapan Annes, buktinya rasa takutnya sementara lenyap dan langsung menarik Annes ke pusat Antrian wahana tersebut.

Yuhuu berhasil, mantep juga ucapan gue huhahaha. Batin Annes sambil menahan tawanya.

Sekujur tubuh Andra kini di basahi keringat, bahkan di dahinya pun terlihat sekali, bukan karena kepanasan, tapi karena rasa takutnya. Annes yang melihat Andra menahan takut, Ia coba meledeknya lagi.

"Lu takut? Cemen dong. Nggak usah naik deh kalau gitu, lhu takut kan? Ntar kencing lagi, bikin repot," ucap Annes dan berpura pura ingin meninggalkan tempat antrian untuk memancing Andra.

Yang di pancing pun ikut terpancing "Siapa yang takut! Ini karena panas aja sih. Udah ayo maju, antrinya udah mau abis tuh," ucap Andra setenang mungkin.

Padahal dalam hatinya Ah elah kalau kaya gini jadinya, Annes nggak akan gua bawa kesini dah. Belum naik wahananya aja gua dah deg deg kan apalagi udah naik ya? Hadeuh apa ini yang dinamakan cinta dadakan? Batinnnya.

Setelah mengantri Andra dan Annes mencari bangku yang sudah tersedia di Wahana tersebut. Annes dengan semangat 45 menarik Andra menuju bangku paling depan.

Yah yah Ekstrim dah ini mah, Ya Allah Andra yang lucu, imut ,dan tampan ini masih mau hidup tenang dan damai Ya Robb ku Batin Andra.

Roller Coaster  pun mulai di jalan kan, berawal pelan, Andra pun masih rileks, tapi saat di puncak tertinggi Andra teriak sangat kencang bahkan ibu ibu yang sedang meneriaki anaknya saja kalah, Andra berteriak sambil komat kamit nggak jelas-Mbah dukun kali ah, komat kamit😂~Elanz.

HPPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang