#1

158 6 0
                                    

Sampai detik ini kau masih memiliki tempat di hatiku. Bukan takdir kita yang salah, hanya saja kita yang tidak dapat membuat takdir itu menjadi lebih indah. Dan kita hanya bisa berharap agar semua bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita.

Tulis ku sembari memandangi hujan dari balik jendela Cafe Avvil's hujan kali ini benar benar membuatku teringat akan seseorang.

"Doorr"

Seseorang menyadarkan ku dari lamunan.

"Jomblo dilarang melamun disini" katanya sembari tertawa kecil

Dia adalah Putri Indria sahabatku sedari kecil, meski pun kami berbeda sekolah dan sekarang berbeda kampus pula. Tapi kami selalu menyempatkan diri untuk bertemu, disela kesibukan masing-masing.

"Hmmm, tau deh yang gak jomblo" kataku sembari menghela nafas panjang

"Ehh, btw lagi nulis apa??" Tanyanya dengan mata melihat kearah buku diary ku.

Dengan cepat aku langsung menutup buku diary itu dan ingin segera menyimpannya, tapi terlambat dia jauh lebih cepat dari pada aku.

"Pelit banget sihh masa gak boleh lihat" katanya sambil memegang buku yang sudah ada ditangannya

"Ehh balikin Put" kataku dengan tangan mencoba meraihnya

"Males, salah sendiri rahasia rahasiaan" katanya lalu menjulurkan lidah

"Terserah dehh" kataku dengan nada pasrah

Melihat ekspresiku seperti itu Putri semakin menggodaku dengan membacakan yang aku tulis tadi dengan kencang sampai semua mata tertuju pada kami .

Dengan sigap aku langsung berdiri dan meraih bukuku sambil menarik putri untuk duduk kembali.

"Put, aku gak suka ya kamu kayak gitu" Kataku dengan nada sedikit naik

"Ehh Ray jangan marah dong, aku kan cuma bercanda" katanya sambil memanyunkan bibir.

"Hmm" kataku dengan sedikit kesal.

'Seandainya kamu tau Put bahwa ada yang sedang mengganggu pikiranku saat ini' upatku dalam hati.

"Kamu masih mikirin dia aja" katanya sambil menyenggolkan bahunya kepadaku.

Hah kenapa dia seolah olah bisa membaca pikiranku.

"Kok diem sihh??" Tanyanya sedikit kesal

"A-apa Put?" Kataku dengan sedikit terbata bata

"Betulkan pasti kamu lagi mikirin dia?" Katanya dengan mata sedikit memicing

"Mikirin siapa?" Kataku seolah olah tak tau siapa yang sedang di bahas oleh sahabatku ini

"Haikal lah! Siapa lagi?! Masa mas mas barista itu" katanya sambil menunjuk mas barista yang sedang melihat kami mungkin dia sadar bahwa dirinya sedang disebut sebut

"Ehh, enak aja siapa yang mikirin dia" kataku cepat. Padahal kamu benar Put emang dia, iya dia yang sedang mengganggu pikiran ku sekarang.

"Udah dehh ngaku aja"

"Enggak put, udah gak usah dibahas lagi" kataku sambil menghela nafas panjang

"Ehh, kenapa??" Katanya yang seolah olah tak tau apa masalahnya

"Kamu taukan sahabatmu ini masih di tahap otw move on. Kalo kamu bahas-bahas terus, jadi kapan aku bisa move on nya" kataku sedikit kesal

"Iya deh, iya sorry"

Maaf ya Put, Haikal terlalu sakit untuk diingat kembali apa lagi setelah kejadian 1 tahun yang lalu.

Nis👑

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIBERIOSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang